BAGIAN 23

534 15 0
                                    

Tampaknya Reynart benar-benar mencurigai Cila sekarang. Cila membawa Reynart ke sebuah toko perhiasan. Sebenarnya dia hanya asal-asalan ke toko tersebut. Bersama dengan Reyanrt, Cila mencari ke area kalung, tentu saja kalung yang sama tidak mungkin berada di toko tersebut. Mereka juga sempat menanyakan langsung kepada pegawai, dan jawaban mereka benar-benar membuat Reynart kesal bukan main. Sepanjang perjalanan pulang tentu saja pria ini tak mengajak Cila berbicara. Namun, Cila jadi gugup dan khawatir bila Reynart akan memaksanya untuk bertemu dengan ibu Cila lagi.

"Saya benar-benar minta maaf. Mungkin pegawai tadi adalah orang baru, jadi dia tidak tau mengenai—"

"Diam!" bentak pria itu langsung. Reynart menambah kecepatan mobilnya, hal tersebut membuat Cila menjadi khawatir.

Pria ini juga langsung berbelok ke arah berlainan dari rumah wanita itu. Cila ingin protes, tapi dia khawatir Reynart akan semakin marah kepadanya dan berakhir dirinya dipecat dari kantor. Sungguh, dia masih membutuhkan pekerjaan itu.

Tak disangka ternyata pria ini membawa Cila menuju ke rumah besarnya. Cila pun akan segera turun, namun tak disangka ternyata Reynart jauh lebih cepat mengambil alih pintu tempat Cila akan keluar. Tidak hanya itu saja, pria ini juga menarik paksa Cila untuk keluar dari mobil dan membawanya ke pintu utama. Skinship itu tentu membawa efek besar bagi mereka.

Saat masuk ke dalam rumah, terlihat ada seorang wanita berumur dengan pakaian sederhananya. Cila mengernyit, lalu dia menatap pergelangan tangannya yang masih dipegang oleh Reynart.

"Pergilah," perintah Reynart kepada wanita itu. Wanita yang baru pertama Cila lihat itu pun mengangguk dan bergegas pergi untuk mengemasi barangnya, dan berakhir menuju ke pintu keluar. Pintu yang sama seperti terakhir kali Reynart dan Cila masuk barusan.

Cila menatap pintu itu dengan nanar. Tanpa berperasaan Reynart kembali menyeret Cila menuju ke lantai dua. Lebih tepatnya ruangan tempat dia bekerja. Tidak hanya itu saja, pria ini langsung mendorong Cila ke dinding. Hal itu membuat wanita ini merasakan sedikit nyeri di area punggungnya. Tanpa Cila ketahui, Reynart juga merasakan hal yang sama, punggungnya terasa perih di area itu.

Keduanya masih dalam sama-sama diam. Reynart sedang memulihkan kekuatannya lebih dulu, sedangkan Cila tampak kebingungan melihat sikap pria ini yang sangat kasar. Sikap yang bahkan baru ia lihat.

"Kau ... siapa kau sebenarnya?!" teriak Reynart. Cila sampai menutup kedua telinganya karena saking kuatnya teriakan pria yang ada di depannya ini.

"Apa maksudmu? Aku Cila. Maksud saya. Saya Cila, Pak," jawab wanita itu.

Reynart mendekati Cila dengan cepat, lalu mencengkeram rahang wanita itu dengan paksa. Cila merasakan nyeri di kedua pipinya, dia semakin bingung dengan sikap pria ini.

"Aku sudah tau. Kau memiliki banyak rahasia. Aku tau kau bukanlah manusia biasa, kan? Katakan yang sejujurnya atau kau akan aku lenyapkan sebentar lagi," tekan Reynart yang dengan begitu kasar melempar pipi wanita itu.

Cila memegang kedua pipinya yang memanas. Apa ini? Kenapa pria ini mengatakan hal itu? Atau jangan-jangan Reynart tau bila dia adalah seorang mermaid? Cila harus segera menyelesaikan permasalahan ini sebelum identitas keluarganya terbongkar.

"Saya tidak tau maksud Bapak apa. Tapi tindakan kasar Bapak ini bisa saya laporkan ke polisi dengan hukuman penganiayaan. Bapak bisa dijatuhi hukumna penjara dan denda," kata Cila yang diam-diam dengan langkah pelannya menuju ke area pintu.

Mendengar ancaman wanita ini sama sekali tak membuat Reynart gentar untuk mengungkap identitas asli Cila. Ya, dia tau bila wanita itu berbeda, Reynart akan benar-benar membongkar identitas wanita ini di hari itu juga.

MATE TERAKHIR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang