04 - Yeji

734 88 2
                                    

Chan dan Changbin telah sampai di kediaman keluarga Shin. Changbin menarik nafas Panjang. Pasalnya, ia tak terlalu dekat dengan Ryujin. Apalagi, gadis itu terlihat suka sekali berdebat dengannya. Ia jadi ragu untuk bertanya pada Ryujin, namun ia tak bisa mengecewakan Chan begitu saja. Dengan langkah perlahan, ia menekan bel rumah Ryujin.

Ting Tong!

Tak butuh waktu lama bagi sang tuan rumah untuk membuka pintu. Ryujin membuka pintu dengan keadaan santai. Gayanya yang terlihat tomboy tak pernah hilang meskipun ia berada di rumah. Buktinya, sekarang ia hanya memakai kaus putih dan celana pendek di atas lutut. Rambut pendeknya yang sangat ikonik sekarang sedikit berantakan.

"Oh, Kak Chan? Long time no see. I hope you in a good condition. Mengapa tak memberi tahuku jika akan berkunjung. Aku kira Changbin akan datang sendirian," sapa Ryujin ramah.

"Oh my god! That's you?! I didn't expect it! Changbin, mengapa kau tidak mengatakan bahwa orang itu adalah teman Jisung?" tanya Chan terkejut.

"Jadi sebenarnya kalian saling mengenal?" Changbin juga tak kalah terkejut melihat Chan yang ternyata mengenal Ryujin.

Ketiganya sama-sama terkejut. Ryujin terkejut karena Chan yang tiba-tiba datang berkunjung ke rumahnya. Chan juga terkejut karena orang bermarga Shin itu adalah Ryujin. Dan Changbin yang lebih terkejut karena Chan mengenal Ryujin.

"Bagaimana jika kita bicarakan saja di dalam?" tawar Ryujin.

Chan dan Changbin mengangguk tentu saja. Ryujin membawa mereka masuk ke ruang tamu. Chan dan Changbin duduk di sofa, sedangkan Ryujin pergi ke dapur, membuatkan jamuan untuk para tamunya. Ryujin yang memang pada dasarnya cukup cekatan tak memerlukan waktu lama untuk menyiapkannya. Ia hanya membuatkan teh karena ia yakin pembicaraan ini akan panjang, jadi mereka tak banyak menyentuh jamuannya.

"Jadi, ada perlu apa kalian berdua datang bersama?" tanya Ryujin tanpa basa-basi.

Changbin meneguk ludahnya kasar. Ryijun memiliki aura dominan yang sangat kuat. Tak heran jika banyak orang yang takut padanya. Sedangkan Chan tampaknya sedikit tertegun. Memang, ia juga sempat merinding dengan aura dominasi dari Ryujin. Namun hal ini mengingatkannya pada mantan partnernya. Yeji juga memiliki aura dominan yang kuat, meskipun tak sekuat Ryujin.

"Apakah kau mengenal seseorang bernama Shin Yeji?" tanya Chan tajam.

Ryujin tampak terkejut. Namun setelahnya, ia mengeluarkan sorot mata yang tak kalah tajam dari Chan. Keduanya beradu pandang dalam waktu yang cukup lama. Sampai akhirnya Ryujin yang memutuskannya terlebih dahulu. Ia bahkan sempat mengeraskan rahangnya untuk sesaat.

"Ada urusan apalagi kau dengannya?" tanya Ryujin lirih.

Changbin bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang salah. Ini bukan Ryujin yang ia kenal. Ryujin tampak berbeda. Tapi ia juga tak tahu apa masalahnya. Sedangkan Chan hanya terdiam melihat respon Ryujin yang seperti itu. Seolah ia tahu apa yang salah dengan Ryujin.

"Aku perlu berbicara dengannya. Ada sesuatu yang sangat mendesak," kata Chan tegas.

Chan dan Ryujin kembali saling bertatapan. Keduanya berusaha untuk saling mendominasi. Changbin meneguk ludahnya gugup. Meskipun ia juga seorang dominan, tapi aura dominan Chan dan Ryujin tidak main-main.

"Mengapa kau yakin bahwa aku mengenal Shin Yeji?" tanya Ryujin dengan nada remeh.

"Kumohon, aku tidak memiliki waktu untuk berbasa-basi. Adik dan istriku sedang dalam bahaya," ucap Chan memelas.

"Cih, lalu apa hubungannya dengan Shin Yeji? Apa kau berniat untuk meminta bantuannya?" lagi-lagi, Ryujin memilih untuk berbasa-basi.

"Aku membutuhkan bantuannya!" tegas Chan dengan cepat.

Remi || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang