"Dan setelah itu, aku dan Kak Chan tertangkap oleh Black Malvado. Pisces juga sempat menyinggungnya ketika kita tertangkap kemarin,"
Seungmin mengakhiri ceritanya. Jisung mengangguk pelan.
"Lalu, siapa sesosok orang yang memimpin mereka itu?" tanya Jisung penasaran.
"Dia adalah Taurus. Aku tak akan pernah melupakan orang itu," jawab Seungmin pelan.
Jisung hanya terdiam. Pantas saja Seungmin langsung mengenali Taurus ketika mereka bertemu kembali kemarin. Rupanya, sang kakak ipar memiliki ingatan mengerikan tentang Taurus.
"Tapi, aku yakin sekali saat itu ia masih terlihat sangat muda. Bahkan kupikir dia seumuran denganmu. Aku juga merasa pernah bertemu dengannya dalam identitas lain. Tapi aku tidak ingat dimana," lanjut Seungmin lagi.
"Benarkah? Aku juga merasakan hal yang sama. Apakah itu berarti Taurus ini sebenarnya adalah salah satu orang yang berada di sekitar kita?" tanya Jisung asal.
"Aku juga mencurigainya,"
♦️
Hyunsuk duduk di hadapan makam sang ayah. Ia menatap sendu gundukan tanah itu. Ia bahkan tak pernah menyangka sang ayah akan meninggalkannya secepat ini. Panas matahari yang menyengat tak menghalanginya untuk tetap mengunjungi peristirahatan terakhir sang ayah.
"Hei,"
Suara seorang pemuda membuat Hyunsuk tersenyum. Ia sudah sangat hafal dengan suara itu. Ia pun bangkit dan berbalik badan. Ia mendapati seorang pemuda berkulit cerah tengah tersenyum padanya sambil membawa payung.
"Berkunjung lagi?" tanya pemuda itu.
Hyunsuk mengangguk pelan. Pemuda itu adalah Park Jihoon. Mereka bertemu pertama kali ketika berada di pemakaman. Hyunsuk yang mengunjungi makam Seungcheol dan Jihoon yang mengunjungi makam kedua orang tuanya. Sejak saat itu, mereka semakin dekat karena sering bertemu di pemakaman.
"Hari semakin siang. Tidak baik untuk kulitmu,"
Jihoon berkata sambil mengulurkan tangannya pada Hyunsuk. Hyunsuk pun meraihnya. Tak bisa dipungkiri bahwa Hyunsuk menaruh perasaan pada pemuda bermarga Park ini. Perhatian yang diberikan oleh Jihoon pada Hyunsuk benar-benar intens.
"Kau ingin mampir? Kau belum pernah mengunjungi ke rumahku. Lagipula, rumahku tak jauh dari sini," tawar Jihoon.
"Jika kau tidak keberatan," balas Hyunsuk.
Jihoon menarik lengan Hyunsuk keluar dari pemakaman. Kedua anak adam itu melangkah dengan riang, seolah melupakan semua kesedihan mereka setelah mengunjungi pemakaman. Mereka sampai di depan rumah berlantai dua dengan taman dan kolam di depannya.
"Mungkin kelihatan suram karena tidak banyak yang tinggal disini. Tapi aku jamin tempat ini aman," kata Jihoon.
Hyunsuk hanya mengangguk dan tersenyum. Begitu mereka masuk, ada banyak asisten rumah tangga yang menyambut mereka. Jihoon pernah mengatakan bahwa ia hanya tinggal sendirian bersama semua asisten rumah tangganya. Hyunsuk berpikir, pasti Jihoon sangat kesepian. Jihoon pun berbalik dan menatap Hyunsuk.
"Bagaimana?"
Hyunsuk hanya tersenyum dan menjawab.
"Tidak buruk,"
♠️
Pagi ini, Jisung sudah berada di markas utama Hunter Organization. Rasa kantuknya bahkan masih belum hilang. Salahkan kakak iparnya yang bangun terlalu pagi tadi dan menyuruhnya untuk bersiap-siap. Padahal, Chan dan Changbin masih belum bangun di kamar sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi || Minsung
FanfictionHan Jisung adalah seorang detektif muda yang tiba-tiba mendapat misi untuk menyelidiki kelompok mafia bernama Black Malvado. Black Malvado sendiri dipimpin oleh seseorang dengan nama samaran 'Ace'. Jisung harus bisa mengalahkan sosok Ace ini bersam...