15 - Minatozaki Sana

509 70 7
                                    

"Posisi apa yang kau dapat di Black Malvado?" tanya Jeonghan.

"Ophiuchus,"

Jisung membeku mendengar nama rasi bintang itu. Ophiuchus, rasi bintang yang dirumorkan merupakan zodiak ke-13. Beberapa hari lalu, Woojin juga sempat membahasnya. Posisi dan tugas Ophiuchus masih sangat samar. Tidak ada yang tahu selain anggota Black Malvado itu sendiri.

"Kak Hyunsuk, bolehkah aku bertanya?" pinta Jisung.

"Tanyakan saja," balas Hyunsuk.

"Apa sebenarnya tugas dan posisi Ophiuchus?"

Pertanyaan Jisung membuat Hyunsuk terdiam. Ia tampak ragu untu mengatakannya. Jisung menaikkan sebelah alisnya. Ia hanya menduga bahwa tugas sossok Ophiuchus ini cukup berbahaya atau sangat beerat.

"Aku akan mengatakannya, tapi jangan ada yang memotong perkataanku terlebih dahulu,"

Ucapan Hyunsuk membuat mereka semua diam dan serius mendengarkan. Jeonghan bahkan juga penasaran tentang hal itu. Ia sangat ingin tahu apa yang selama ini telah dihadapi salah satu putranya.

"Ophiuchus berkaitan erat dengan angka 13. Sama dengan statusnya yang masih belum pasti, Ophiuchus dalam Black Malvado juga sangat samar posisinya. Aku termasuk dalam jajaran petinggi Black Malvado. Namun, aku tak memiliki wewenang yang sama dengan mereka,"

Hyunsuk menjeda perkataannya sejenak.

"Dan jika kalian ingijn tahu, Ophiuchus bertugas untuk mengeksekusi mereka yang membuat masalah dengan Black Malvado. Dengan kata lain—"

"Kau bertugas untuk membunuh orang-orang yang membuat masalah dengan Black Malvado?" potong Chan.

Hyunsuk mengangguk pelan. Jeonghan tak bisa berkata-kata. Ia tak percaya bahwa tangan putra manisnya telah terkotori oleh darah orang lain. Ia sungguh menyesal. Jika Seungcheol masih hidup, mungkin ia akan marah besar pada Jeonghan.

Jeonghan membawa tangannya untuk menyentuh pipi Hyunsuk. Tangannya sangat gemetar. Hyunsuk mengelus tangan Jeonghan yang berada di pipinya. Tanpa sadar, Jeonghan meneteskan air mata.

"Seharusnya hiks—aku tak membiarkanmu melakukan ini hiks—Seungcheol pasti akan marah padaku jika mengetahuinya—"

"Sudahlah, ibu! Ini adalah keputusanku! Aku sendiri yang memutuskan untuk melakukan semua ini!" sela Hyunsuk.

Jisung menggigit bibirnya. Ia tak menyangka akan terjadi drama seperti ini. Padahal, ia hanya berniat untuk menyelesaikan masalah, namun semuanya malah menjadi semakin rumit.

"Jisung,"

Jisung menoleh ketika mendapati sang kakak yang memanggilnya. Chan menepuk pundak Jisung pelan.

"Pergilah untuk mencari anak paman Jisoo bersama Changbin. Biar aku yang mengurus ibu dan Hyunsuk,"

Perintah yang keluar dari mulut Chan terdengar sangat mutlak. Hampir tak bisa dibantah. Jisung meneguk ludahnya kasar. Ia melirik ke arah Changbin. Tanpa basa-basi lagi, Changbin langsung menarik tangan Jisung dan pergi menjauh, meninggalkan keluarga Han yang masih sibuk dengan dramanya.

♠️

Changbin dan Jisung tengah berada di sebuah café. Tidak terlalu ramai, namun tidak bisa dibilang sepi. Mereka masih terlarut dalam pikiran masing-masing. Jisung mulai merangkai skema permasalahan ini. Ternyata, terjadi banyak sekali perselingkuhan dalam lingkaran ini.

"Jisung, apakah kau bisa menyimpulkan hal ini?"

Suara Changbin membuat lamunan Jisung buyar. Ia mengedipkan mata beberapa kali, sampai akhirnya sadar jika Changbin menunggu. Ia pun menundukkan kepala dan menggaruk tengkuknya gugup. Changbin tertawa pelan dibuatnya.

Remi || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang