Jeonghan membawakan segelas teh untuk sang putra tercinta yang kini tengah berkutat dengan banyak kertas. Ruangan itu kini menjadi sangat sibuk. Jisung masih mencoba mencari cara terbaik untuk mengalahkan sosok Ace. Minho dan Soobin juga turut membantu memberikan informasi mengenai Ace yang mereka ketahui.
"Selama ini Ace tidak terlalu mencurigaiku. Aku memang berhasil mendapat informasi, tapi tidak terlalu banyak. Bagaimanapun, Ace adalah orang yang sangat waspada," kata Soobin.
"Dari semua petinggi Black Malvado, posisi Taurus dan Libra adalah yang paling dekat dengan Ace. Taurus sebagai tangan kanan dan Libra sebagai penasehat," jelas Minho.
"Lalu bagaimana dengan anggota Black Malvado yang lain? Apakah mereka benar-benar setia dengan Ace, atau mereka bekerja dengan terpaksa, atau bagaimana?" tanya Jisung.
"Kalau tentang anggota, sebaiknya kau bertanya pada Jeongin atau Hyunjin. Oh, atau bisa juga dengan paman Minghao. Jeongin bertugas untuk merekrut anggota baru, yang kemudian akan diinterogasi oleh paman Minghao, dan dimasukkan ke dalam data rahasia oleh Hyunjin," jawab Soobin.
Jisung mengangguk pelan.
"Lalu, apakah Ace memiliki kebiasaan tertentu?" tanya Jisung lagi.
"Dia sering bekerja sendirian. Aku tidak tahu bagaimana kebiasaannya selama bekerja, namun aku menemukan beberapa obat tidur di mejanya," jawab Soobin.
"Ah, aku ingat Ace pernah mengatakan bahwa ia tidak terlalu menyukai orang pintar. Aku juga tidak tahu apa alasannya," sahut Minho.
Jisung menghela nafas Panjang. Sebenarnya yang dikatakan Minho dan Soobin tidak terlalu membantu. Yang Jisung butuhkan sekarang adalah sesuatu yang ditakuti atau diwaspadai oleh Ace. Tiba-tiba, Hyunjin datang dan memberikan setumpuk kertas pada Jisung.
"Ace mengatakan bahwa ia sangat mewaspadai para hacker. Kupikir dia ingin mendapatkan paman Jeonghan karena hal itu. karena tidak berhasil, akhirnya dia membuat paman Jeonghan memiliki anak lagi dengan harapan bahwa anak itu memiliki bakat yang sama dengan paman Jeonghan,"
Hyunjin menjeda sejenak perkataannya.
"Karena itulah Ace tidak pernah menyerahkan posisi Aries yang bertugas pada bagian elektronik pada siapapun sampai aku tumbuh dewasa,"
Cerita Hyunjin membuat Jisung sedikit tertegun.
"Itu semua adalah data rahasia anggota Black Malvado. Kau bisa menggunakannya," kata Hyunjin sambil menunjuk ke arah tumpukan kertas yang baru diberikannya tadi.
Jisung mengangguk. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih pada tiga petinggi Black Malvado yang telah membantunya tadi.
♠️
Jisung menatap langit malam melalui jendela kamarnya. Sudah lama ia tak melakukan kebiasaannya ini. Sejak masalah ini mulai menyeretnya, ia tak punya waktu untuk beristirahat sama sekali. Semua orang telah beristirahat. Kediaman keluarga Han ini cukup luas. Jadi, tak masalah jika harus menampung banyak orang seperti saat ini.
"Kau belum tidur, Jisung?"
Suara itu membuat Jisung mengalihkan atensinya pada sosok lelaki yang baru saja memasuki kamarnya. Ia memang tidak menutup pintu kamar sejak tadi.
"Mengapa kau tidak menutup pintu kamarmu? Keadaan sekarang sedang sangat berbahaya. Sebaiknya kau tidak menurunkan kewaspadaanmu,"
Jisung hanya tersenyum kecil melihat perhatian Minho padanya. Ia jadi merasa bersalah karena belum bisa membalas perasaan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi || Minsung
FanfictionHan Jisung adalah seorang detektif muda yang tiba-tiba mendapat misi untuk menyelidiki kelompok mafia bernama Black Malvado. Black Malvado sendiri dipimpin oleh seseorang dengan nama samaran 'Ace'. Jisung harus bisa mengalahkan sosok Ace ini bersam...