05 - Reuni

704 80 5
                                    

Seorang gadis cantik dengan tinggi sedikit diatas rata-rata tengah fokus mengerjakan tugasnya. Namun, dering telepon dari ponselnya membuat ia berdecak kesal. Dengan berat hati, ia segera meraih ponselnya dan mengangkat panggilan itu.

"Kau mengganggu tugasku, kak," ujarnya kesal.

'Tugas apanya?! Ada keadaan yang lebih buruk dari itu!'

Gadis itu menjauhkan ponsel dari telinganya. Sungguh, lawan bicaranya ini tak memiliki adab. Ia mencibir tanpa suara, kemudian kembali melanjutkan percakapan.

"Lalu, mengapa kau menghubungiku? Seberapa buruk keadaan yang kau bilang buruk itu?" tanyanya malas.

'Buruk, benar-benar buruk! Kak Yeji juga berada disini. Ini juga berkaitan dengan mantan partnermu dulu,'

Gadis itu terdiam sejenak. Kemudian ia mematikan panggilan itu tanpa permisi, membuat sang lawan bicara mengumpat tanpa henti. Gadis itu segera bangkit dari tempat duduknya. Ia mengambil jaket dan mengikat rambutnya dengan kuat. Ia meminta sang lawan bicara untuk mengirimkan dimana lokasi mereka.

Ting!

Gadis itu tersenyum tipis melihat pesan masuk. Ia segera membereskan tugas-tugasnya dan berjalan keluar ruangan.

"Saatnya Shin Yuna beraksi!"

♦️

Sedangkan keadaan Chan dan yang lain tak terlalu baik saat ini. Meskipun Chan dan Pisces cukup seimbang, tapi Pisces jelas terlihat lebih mendominasi. Ryujin menggigit bibirnya takut. Jika memang Chan tumbang nantinya, maka ia yang akan mencoba untuk maju bersama Changbin. Sedangkan Yeji yang akan menjaga mereka yang terluka.

"Ryujin.."

Ryujin terkejut mendengar panggilan itu. Panggilan itu berasal dari Seungmin. Dengan keadaan penuh luka, Seungmin mendongakkan kepalanya menatap ke arah Ryujin.

"Ada apa, kak?" tanya Ryujin khawatir.

"Kak Chan tidak akan bertahan lama. Dia sebentar lagi akan mencapai batasnya. Changbin baru saja terluka kemarin. Dan kau juga belum memiliki cukup pengalaman untuk menghadapi orang seperti Pisces. Kita membutuhkan bantuan lagi," kata Seungmin lemah.

"Tapi bantuan dari siapa? Siapa lagi yang bisa kita mintai bantuan?" tanya Ryujin putus asa.

"Ada satu orang yang masih bisa kita mintai bantuan. Dia adalah adikmu sekaligus mantan partnerku, Shin Yuna," jawab Seungmin pelan.

Ryujin terdiam. Lagi-lagi ia berada dalam keadaan yang sulit. Memang benar, adiknya juga pernah terlibat dalam misi ini bersama Seungmin. Namun, setelah itu adiknya memiliki keinginan untuk menjalani aktivitas seperti orang-orang pada umumnya. Ia yakin sang adik pasti menolak.

"Tapi bagaimana jika dia menolaknya?" tanya Ryujin khawatir.

Seungmin tersenyum tipis.

"Katakan saja bahwa ini berkaitan dengan aku dan kakakmu. Dia tak akan bisa menolak," balas Seungmin.

Ryujin menggigit bibirnya ragu. Setelah memantapkan tekad, ia mengambil ponselnya dan menghubungi sang adik.

'Kau mengganggu tugasku, kak,'

Seperti yang sudah ia duga, adiknya pasti akan marah jika ia menghubungi tanpa persiapan. Ia hanya bisa tersenyum tipis. Tapi kemudian ia ingat bahwa keadaan sedang genting.

"Tugas apanya?! Ada keadaan yang lebih buruk dari itu!" seru Ryujin tegas.

Lama sekali sang adik menjawab perkataannya barusan. Ia yakin adiknya mencibirnya terlebih dahulu tanpa suara. Ia sudah sangat hafal dengan perilaku adiknya.

Remi || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang