"Tidak!"
Jisung membuka mata terkejut. Ia menatap sekeliling. Saat ini, ia tengah berada di rumah sakit. Ia juga mendapati Chan, Seungmin, Changbin, Yedam dan Woojin mengelilinginya.
"Jisung, kau baik-baik saja?" tanya Seungmin khawatir.
Jisung memegang kepalanya yang masih berdenyut. Sungguh, ia merasa mimpi tadi sangat nyata. Ia mengangkat kepalanya dan menatap sang kakak.
"Kak Chan—"
"Ya, aku akan menceritakannya padamu,"
Belum sempat Jisung membuka suara, Chan sudah memotongnya terlebih dahulu. Jisung hanya diam dan menunggu sang kakak berbicara. Chan menghela nafas panjang. Seungmin membantu menenangkan disampingnya.
"Kau masih memiliki satu adik laki-laki lagi, Jisung. Sayangnya, dia menghilang bersama seorang agen yang menyelamatkannya. Aku juga baru mengetahui fakta ini ketika Tuan Woojin menceritakannya tadi. Setelah ayah tertembak, kau dibawa pergi oleh seseorang. Naas, kalian tertabrak mobil ketika menyebrangi jalan,"
Chan berhenti sejenak.
"Beruntung, kau masih bisa selamat. Namun, kau kehilangan beberapa ingatanmu. Termasuk tentang Doyoung, adikmu yang hilang itu,"
Chan membuang wajahnya setelah itu. Woojin pun melanjutkan.
"Karena permintaan terakhir dari ayahmu adalah menyembunyikan dan melatih Doyoung, maka sahabat ayahmu itu membawanya kemari. Dia juga tak memberikan kabar apapun tentang Doyoung pada keluarga kalian. Sejak saat itulah Doyoung bergabung dengan Hunter Organization. Tentu saja aku juga menyembunyikan keberadaannya dari Chan," jelas Woojin.
"Lalu, siapakah orang yang menyelamatkan Doyoung saat itu?" tanya Jisung pelan.
Woojin menghela nafas panjang, kemudian bergerak merangkul Changbin. Changbin tentu saja heran. Tapi ia tetap diam saja.
"Orang yang menolong adikmu malam itu adalah Seo Mingyu, ayah dari Changbin. Sayangnya, dia gugur bersama orang yang dia cintai, Jeon Wonwoo sekitar 3 tahun yang lalu. Ace yang telah membunuh mereka," jawab Woojin.
Changbin tertegun mendengarnya. Tidak, bukan masalah siapa yang menyelamatkan adik Jisung pada saat itu. Melainkan—
"Mingyu dan Wonwoo melahirkan Changbin tanpa terikat pernikahan. Sebenarnya mereka sudah memiliki pasangan hidup masing-masing. Tapi mereka tetap menjalin hubungan itu. Wonwoo bahkan enggan mengganti marganya dengan marga milik pasangan sahnya," ujar Woojin tanpa menatap Changbin.
Semua orang di ruangan itu terdiam. Mereka terlalu terkejut dengan fakta yang baru mereka dapat. Woojin kembali melanjutkan ceritanya.
"Yedam adalah putra dari Mingyu dan pasangan sahnya. Dengan kata lain, Changbin dan Yedam bukanlah saudara kandung. Mingyu dan Wonwoo memintaku untuk merahasiakan semua ini sampai kalian cukup dewasa untuk mengerti," kata Woojin.
Baik Yedam maupun Changbin terdiam. Mereka terlalu terkejut dengan semua ini. Jisung juga masih terdiam. Berarti, yang tadi itu bukanlah mimpi? Melainkan ingatan aslinya. Jisung kembali memegang kepalanya yang masih sakit. Ia juga tak menyangka bahwa ternyata permasalahan keluarga Changbin serumit itu.
"Jangan pernah membenci orang tua kalian. Ada beribu alasan dibalik semua itu. Aku menyaksikan sendiri perjuangan mereka semua. Ini juga berlaku untuk kalian, Chan, Jisung. Apapun fakta baru yang kalian dapat nantinya, pastikan kalian mendengar cerita dari orang tua kalian terlebih dahulu,"
Woojin melangkah keluar dari ruangan itu. Sebelum ia membuka pintu, ia sempat menghentikan langkahnya.
"Changbin, Yedam, jika kalian ingin mengetahui cerita lengkapnya, maka temuilah Aquarius. Dia adalah teman baik Wonwoo dulu. Kalian akan lebih percaya jika mendengar cerita ini langsung darinya. Terlebih, hubungan keluarga kalian terlalu rumit untuk diceritakan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Remi || Minsung
FanfictionHan Jisung adalah seorang detektif muda yang tiba-tiba mendapat misi untuk menyelidiki kelompok mafia bernama Black Malvado. Black Malvado sendiri dipimpin oleh seseorang dengan nama samaran 'Ace'. Jisung harus bisa mengalahkan sosok Ace ini bersam...