23 - Kebenaran Terakhir

452 64 4
                                    

Semua orang terdiam. Tak ada yang berani bersuara, apalagi Seungmin tengah menangis sekarang. Selama ini, Seungmin telah berusaha untuk menjadi sosok yang kuat. Namun tak selamanya pula ia bisa menahan seluruh kesedihannya. Chan mengecup kening Seungmin sekilas.

"Itulah yang terjadi. Setelah tuan Woojin mengatakan bahwa agen dan detektif yang menyelidiki kasus ini ternyata hubungan erat dengannya, aku mengerti mengapa Seungmin juga diminta untuk menyelidikinya," gumam Chan pelan.

"Aku kehilangan semuanya di hari itu. Sejak saat itu pula aku berjanji untuk tidak pernah menangis lagi. Namun, sepertinya itu bukanlah hal yang mudah," ucap Seungmin lirih.

Keheningan melanda setelahnya. Namun, ditengah keheningan itu, seseorang tertawa. Sontak, seluruh atensi teralihkan padanya. Orang itu adalah sosok Libra yang masih sangat misterius. Ia terkekeh pelan dan berjalan ke arah Seungmin.

"Kau tidak kehilangan apapun di hari itu. Kau hanya kehilangan kesadaranmu saat itu. Kak Chan langsung membawamu kembali ke kota. Tapi apakah kau tahu? Kak Yeonjun masih menetap disana beberapa hari,"

Seungmin tertegun mendengar suara sosok Libra itu. Ia merasa sangat mengenalnya. Ia bahkan nyaris tak percaya. Libra membuka topeng setengah wajah itu perlahan. Seungmin dan Chan terkejut melihatnya. Bahkan air mata Seungmin kembali mengalir deras.

"Soobin...?"

Sosok Libra, atau lebih tepatnya Soobin tersenyum teduh pada Seungmin. Ia merentangkan kedua tangannya. Seungmin dengan cepat berlari dan jatuh dalam pelukan sahabatnya itu. Momen haru itu membuat suasana terasa sendu. Sepasang sahabat yang nyaris dipisahkan oleh maut itu kembali bertemu.

"Beruntung, Kak Yeonjun datang tepat waktu saat itu. Dia berhasil menjauhkanku dari pusat ledakan. Dan secara kebetulan, Junkyu juga berada cukup jauh dari pusat ledakannya. Meskipun kami tertimpa beberapa puing bangunan, namun kami masih bisa selamat," kata Soobin.

"T-tapi bagaimana dengan Junkyu? A-apakah d-dia baik-baik saja...?" tanya Seungmin pelan.

"Junkyu tidak apa-apa. Namun, dia masih mendapat perawatan saat ini. Dia belum benar-benar pulih sepenuhnya. Tapi kau tenang saja. aku dan Kak Yeonjun telah menjaganya selama ini. Dia tumbuh menjadi anak yang baik dan manis," jawab Soobin.

"Lalu bagaimana kau bisa menyusup ke Black Malvado seperti ini?" tanya Seungmin lagi.

"Sebenarnya, ini semua adalah rencana Kak Yeonjun,"

♠️

Yeonjun melihat Chan yang tengah mengobrol serius bersama Seungmin. Ia pun berjalan menuju dapur dan menghampiri Soobin yang berada disana.

"Hei,"

Soobin hanya memutar bola matanya malas mendengar panggilan Yeonjun.

"Namaku Soobin," ujar Soobin malas.

"Yah, terserah. Tapi, ada hal penting yang perlu aku bicarakan padamu,"

Ucapan Yeonjun itu menghentikan kegiatan Soobin. Ia berbalik badan dan menatap Yeonjun dengan penuh tanya.

"Aku hanya menawarkannya padamu. Orang tua Seungmin terlibat masalah serius dengan sosok berbahaya. Dan sosok berbahaya ini adalah pemimpin organisasi bernama Black Malvado. Sudah ada beberapa agen dari Hunter Organization yang menyusup ke sana. Namun, masih belum ada yang mendapat posisi sangat penting, dengan kata lain banyak berhubungan dengan sang pemimpin," jelas Yeonjun.

"Intinya kau ingin menawarkan padaku untuk menyusup ke sana juga?"

Bingo!

Yeonjun tahu Soobin adalah sosok yang cerdas. Lagipula, pemimpin Black Malvado tidak mengenal sosok Soobin. Itu akan lebih menguntungkan. Soobin terlihat mempertimbangkannya.

Remi || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang