68. Jawaban

94 10 3
                                    

Halo~

Depram di sini, balik lagi sama cerita Kanaya dan teman-temannya!

Makin sering ketemu mereka, nih! Haha. Semoga suka dan nggak bosan, ya!

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-temanmu, ya!❣️

Selamat membaca~

***

68. JAWABAN

Gue pikir lewat dia mungkin kita bisa kembali.

~Pesawat Kertas~

***

“Memang mustahil.” Kana menghela napas, lalu duduk di atas papan kayu yang menempel di pohon. Ia dan Shaka memilih pergi ke rumah pohon tanpa atap yang pernah mereka kunjungi untuk menerbangkan pesawat pembawa pesan Kana pada Mama, tempatnya di sisi taman komplek sebelah.

Kana sudah berusaha memanjat beberapa pohon di sekitar sini dengan bantuan Shaka, bahkan mereka pergi ke sekolah padahal tanggal merah. Anak-anak silat dan pecinta alam yang sedang kumpul sampai memerhatikan dua remaja ini, bukannya bisa manjat malah dapat malu.

“Capek?”

“Enggak.” Kana menjawab sewot sambil melengos, ia berkali-kali lipat lebih kesal pada dirinya sendiri, kalau begini ‘kan jadi tidak bisa pamer ke Cilo.

“Jangan terlalu kesal, masih ada yang bisa kita lakuin dan enggak harus di atas pohon,” kata Shaka. “Buat seratus pesawat kertas.”

Shaka mengeluarkan kertas origami yang dibelinya kemarin. “Pakek yang warna-warni biar nggak kerasa kayak kerja rodi.”

Kana yang mengambil alih beberapa bungkus kertas origami itu malah tertawa mendengarnya. “Bikin seribu juga gue sanggup, Ka,” katanya. “Asal—“

“Sama gue?” sahut Shaka sebelum kalimat Kana selesai, hal itu membuat Kana tersenyum lebar walau pipinya mulai terasa panas. Benar yang dikatakan Papa, dua hal yang membuat Kana blushing adalah cowok fiksi dan Arshaka Narendra.

“Kanaya,” panggil Shaka pelan, membuat Kana memutar kepala menatap cowok itu. “Kalau suatu saat lo harus melakukan ini lagi, tapi nggak sama gue, lo—“

“Masalah itu dipikir nanti aja, Ka.” Kana memotong cepat perkataan Shaka karena ia tahu akan pergi ke mana obrolan ini. “Yang penting sekarang gue mau bikin seratus pesawat kertas sama lo, di atas pohon, udah. Gue nggak mau mikir yang lain, bahkan tugas Ekonomi besok saja nggak gue pikirin.”

Biar Orlando yang mikir karena cowok itu sedang kena hukuman dari Kana. Siapa suruh menyebar gossip sembarangan, katanya Moonlight akan muncul di acara launching seri ke tiga novelnya. Asal kalian tahu, sebenarnya Orlando Joash yang kalian kenal hanyalah shadowclone no jutsu dari cowok itu, yang asli modelannya beda lagi.

Kana membuka satu bungkus yang berisi 25 origami, ia mengambil kertas warna pink, salah satu warna kesukaannya. “Lo tahu nggak, Ka, manusia itu kebanyakan hidup dalam ketakutan akan masa depan, dan membuat dia nggak menikmati masa ini.”

Shaka memerhatikan Kana yang berbicara tanpa menatapnya, tangan cewek itu mulai sibuk melipat kertas origami menjadi bentuk pesawat. Pola ini memang mudah, bahkan anak kecil bisa melakukannya.

“Gue juga pernah di posisi itu, bahkan mungkin beberapa kali masih sering kepikiran,” lanjut Kana. “Padahal, salah satu hal yang paling sia-sia adalah terlalu mengkhawatirkan masa depan.”

Pesawat Kertas [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang