01. Pohon Kersen

371 33 4
                                    

Pilot pesawat kertas itu melompat dari pohon kersen dan mendarat sempurna di atas rumput, seperti ninja.

-Pesawat Kertas-

Selamat membaca~
...
...
...

Kana merenggangkan ototnya yang terasa kaku, apalagi di bagian leher. Ia tidur sejak jam pelajaran ke 3 sampai istirahat karena kebetulan tidak ada guru.

"Akhirnya putri tidur kita sudah bangun."

Seorang siswi menarik kursi di depan bangku Kana dan duduk di sana dengan posisi menghadap Kana, sementara Kana hanya menanggapi dengan dengusan.

"Udah bel?" tanya Kana dengan suara serak, benar-benar seperti orang bangun tidur.

"Udah dari tadi," jawab siswi di depan Kana, Fatia namanya. Bukan teman sebangku Kana karena di kelas ini bangkunya sendiri-sendiri, namun keduanya akrab sejak kelas X.

"Lo habis pindah rumah lagi, Na?" tanya Fatia begitu Kana menegakkan posisi duduknya.

Kana mengangguk, kedua matanya masih sipit. Tapi Kana bersyukur karena hari ini ada jam kosong, kemarin ia bergadang sampai hampir pukul tiga gara-gara menyelesaikan naskah.

Kana seorang penulis, namun tidak banyak yang tahu karena menggunakan nama samaran. Ia akan menerbitkan series ketiga dari novel buatannya tahun ini.

"Ke toilet sana, cuci muka. Lo cantik-cantik muka bantal begini!" omel Fatia. Ia sangat tahu kenapa Kana mengantuk padahal masih pagi, Fatia adalah salah satu yang tahu pekerjaan rahasia temannya itu.

Kana beranjak, dengan setengah nyawa ia melangkah menuju pintu, beberapa kali hampir menabrak teman-temannya.

"Heh, melek dulu!" omel Jevas yang berdiri di ambang pintu, cowok itu baru kembali dari kantin bersama Ren dan Orlando.

Ren tertawa. "Untung nabrak Jevas, coba nabrak Orlan, udah dihempas dari lantai dua lo, Na!"

Orlando si es batu hanya melirik malas, lalu melangkah masuk kelas, mengabaikan Ren yang masih menertawainya.

"Mau ke mana?" tanya Jevas.

"Toilet terus kantin terus perpus," jawab Kana malas, lalu menguap.

"Mau pindah tidur di perpus?"

Kana mengacungkan jempolnya di depan wajah Ren, lalu mendorong Jevas yang menghalangi jalannya.

"Emang dasar putri tidur," gumam Jevas sambil geleng-geleng kepala.

"Awas, Na, nabrak tiang!" teriak Ren yang dilanjutkan tawa, Kana kembali memberi acungan jempol tanpa menoleh.

...
...
...
...
...

"Kana?"

"Na, bangun,"

Kana mengeram kecil, ia mengubah posisi wajahnya menghadap ke kanan, lalu kembali tidur.

"Kana, hei, bangun bentar,"

Merasa terusik, Kana membuka matanya perlahan. Dengan pandangan yang masih kabur, Kana melihat seseorang membungkuk menatapnya.

"Kana, bangun dulu."

Kana menarik badannya yang terasa berat, ia benar-benar tidur di perpustakaan sekolah setelah mencuci wajah di toilet dan membeli roti di kantin.

"Oh, Gama." Kana mengucek matanya. "Kenapa, Gam?"

Cowok bernama Gama dengan jabatan ketua OSIS itu menarik kursi dan duduk di sebelah Kana yang masih berusaha mengumpulkan nyawa.

Pesawat Kertas [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang