9.Amarah Izam

7.6K 278 5
                                    

Assalamualaikum
Hai hai

Buat kalian yang udah vote atau komen apapun itu, makasih banyak ya.

Komen kalau Ada penulisan yang salah

~SELAMAT MEMBACA~

Izam membawa Ayla kedalam kamar lalu mendudukan Ayla dipinggir kasur.Ayla yang tidak berani menatap Izam, terus menunduk dan tidak mengeluarkan suara.
Izam berdiri dihadapan Ayla, mereka sama-sama diam.

"Maaf" ucap Ayla merasa bersalah. air matanya perlahan jatuh.

"Maaf udah malu-maluin mas, mas pasti malu punya istri kaya Ayla. Ayla emang bodoh, kenapa juga aku membalas tamparan Salsa, sekarang mas pasti marah sama aku. Maafin Ayla, Ayla janji bakalan ubah sikap Ayla. gak akan malu-maluin mas lagi" tangis Ayla sembari sesegukan. Izam yang tidak tega langsung jongkok didepan Ayla.

"Udah? Sekarang giliran mas, Mas gak pernah marah sama kamu, mas gak pernah malu sama sekali punya istri seperti kamu. Mas malah beruntung mempunyai Ayla, istri mas gak bodoh. Mas tau kamu gak bakalan lakuin kesalahan jika tidak ada unsur yang mengganggu kamu, dan ingat Mas gak pernah menyesal telah menjadikan kamu istri mas" jelas Izam menggenggam kedua tangan Ayla.

Ayla masih saja sesegukan dengan Air mata yang terus mengalir.
"Makasih mas" ucap Ayla lalu memeluk suami nya erat,Izam membalas pelukan itu tak kalah erat.

"Sama-sama Humairah, sekarang udah mau cerita?" Tanya Izam.

"He'em" angguk Ayla sebagai jawaban.

"Jadi tadi....." Ayla menjelaskannya dengan jujur tanpa ada ditambahkan maupun dikurangi.

"Mulai sekarang jagan pernah membalas seseorang dengan kejahatan dengan kejahatan lagi, mas gak pernah marah dengan apa yang kamu lakukan selagi itu masih baik"jelas Izam mengusap kepala Ayla yang terbalut jilbab.

"Iya mas" ucap Ayla tersenyum.

"Sekarang udah gak sedih lagi kan?" Tanya Izam,Ayla mengagguk sebagai jawaban.

"Mas ajak jalan-jalan, mau?" Tanya Izam lagi.

"Mau-mau" angguk Ayla cepat.

"Ya udah kamu siap-siap gih, aku tunggu diluar" pitah Izam.

"Okey"ucap Ayla kegirangan.

. . . .

Izam dan Ayla sekarang sudah dalam perjalanan mengendarai mobil.
"Kita mau kemana mas?" Tanya Ayla.

"Mas mau ajak kamu kesuatu tempat" jawab Izam sembari menyetir.

"Kemana?" Tanya Ayla lagi.

"Udah sayang, tempatnya pasti kamu suka" jawab Izam. Ayla yang tidak ingin lagi bertanya hanya diam.

Setelah mobil yang dikendarai mereka sudah terparkir disalah satu restoran yang cukup ramai.
"Ayo masuk"ajak Izam menggenggam tangan Ayla.

"Mas kita gak usah makan disini, makananya pasti Mahal" cicit Ayla, melihat bangunan megah restoran ini membuat Ayla berfikir jika makanan-makanan disini mahal. Tempatnya cukup ramai, dengan mobil-mobil mahal yang terparkir didepan restoran

Cinta halal (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang