22. Takdir tuhan Rahasia

3.9K 167 2
                                    

Assalamu'alaikum Hai Hai
JAGAN LUPA NINGGALIN JEJAK YA TEMEN-TEMEN

SYUKRON

_____

Hari ini pukul 08:32, Ayla merengek ingin pergi ke taman kota. Izam yang tidak memperbolehkan Ayla ke mana-mana karena kemarin Ayla sempat jatuh dan dibawa kerumah sakit. untung saja ada Izam dibawah membuat Ayla hanya jatuh kepangkuan Izam, meskipun begitu Ayla juga sempat merasa keram di perutnya bahkan Izam kemarin sempat marah karena dia sudah memperingati istrinya agar tidak banyak bergerak karena perutnya sekarang sudah semakin besar. kandungan Ayla sudah beranjak 5 bulan membuat perut Ayla semakin besar.
"Ayo dong Mas, lagian Ayla udah gak papa. Ayla udah bisa loncat-loncat nih" Ayla meloncat pelan mambuat Izam melotot kaget, Ayla sangat aktif bahkan hampir tidak mengingat jika dia sedang membawa anak Izam.

"Ay" peringat Izam khawatir.

"Ayla baik-baik aja kan? lagian kata dokternya kemarin Ayla juga harus banyak-banyak bahagia dan gak stres. kalau dirumah terus Ayla bisa stres Mas." jelas Ayla kesal.

"Kamu baru aja dari dokter kemarin, disuruh banyak istirahat. ingat kan kemarin" ucap Izam.

"Yaudah deh kalau Mas gak mau, Ayla ajak Ustadz Ridwan aja" ujar Ayla mengambil headphone di meja.

"gak ya Ay, yaudah Mas temenin." pasrah Izam, mana bisa dia melihat istrinya keluar bersama lelaki lain. membayangkannya saja membuat Izam ingin membuat Izam kelimpungan. Ayla memang akhir-akhir ini selalu ingin melihat ustadz Ridwan, bahkan Ayla sempat meminta Ustadz Ridwan membacakan Surah Al-mulk untuk Ayla.

Izam sangat tertekan hari itu, karena Ayla yang senyum-senyum sendiri mendegar lantunan ayat dari Ustadz Ridwan. membuat Izam menahan cemburu setengah mati meskipun Ayla tetap duduk di sampingnya. suara Izam kurang apa sih? kurang merdu? Izam tidak habis pikir dengan permintaan Ayla yang cukup membuat dirinya keringat dingin jika mengigatnya.

"Yeyyy, suami Ayla memang yang terbaik" senang Ayla memeluk Izam dari samping.

"Tapi ajak Ustadz Ridwan juga ya" lanjut Ayla dengan menyegir lebar. Izam langsung saja mendatarkan wajahnya dan menatap tajam Ayla.

"Bercanda Mas, masa gitu aja marah" ejek Ayla memanyungkan bibirnya. Izam langsung saja mengecup singkat bibir manyung Ayla yang sangat menggemaskan itu. Izam tersenyum miring tau apa yang akan ia lakukanlah untuk membalas perbuatan Ayla.

"gemes banget istriku ini, jadi pengen narik bibirnya" ucap Izam terkekeh dalam hati.

"Yaudah Mas, Ayla ganti baju dulu. Mas gak usah ganti baju itu aja bajunya" pitah Ayla, dia akan memotret dirinya bersama Izam dengan pakaian ala-ala islami.

tak lama Ayla telah selesai bersiap dengan abaya dan hijab panjang serta niqab diwajahnya.
"Aku cantik gak mas?" Tanya Ayla sembari berputar.

"Demi Allah Ay, Mas gak pernah lihat kamu kurang dimata Mas selama pertama pertemuan kita sampai sekarang" kata Izam sungguh.

"Apasih Mas" malu Ayla, dalam hatinya sudah ingin meloncat-loncat. Izam mengecup singkat dahi Ayla lalu membenarkan Niqab Ayla.

"Ayo Mas berangkat" ajak Ayla. Izam mengangguk lalu menggenggam tangan Ayla lalu keluar dari kamar.

****

Cinta halal (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang