TYPO BERTEBARAN!
______
Seteleh kehadiran bayi mungil yang dinamai dengan Muhammad Abqa Baihaqi sekarang menjadi ladang kebahagiaan untuk Izam dan Ayla. bayi mungil yang menjadi pelengkap kebahagiaan mereka, sekarang hari-hari dari Izam dan Ayla sangat jelas terlihat bahagia.Bayi mungil yang sudah tumbuh besar menjadi anak yang sholeh.
Izam memandangi dua orang yang masih terlelap diatas kasur dengan sang Umma memeluk anaknya, Izam sangat suka dengan pemandangan ini. Izam bangun untuk sholat tahajjud dimalam hari, Izam sengaja mengambil kesempatan ini untuk menatap sumber kebahagiaannya.
Izam tak henti-hentinya bersyukur dan berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang begitu luar biasanya untuknya, dengan menghadirkan dua orang yang sangat dia cintai. Izam selalu menyempatkan dirinya untuk berdoa kepada Allah walaupun dalam keadaan mendesak apapun.
bagaimana bisa Izam tidak menambah keimanannya kepada Allah sedangkan Allah begitu baik kepadanya. Allah menguji pernikahannya dengan kejadian yang sangat buruk lalu setelahnya Allah menghadirkan kebahagiaan yang sangat luar biasa nikmatnya. Izam tidak bisa berbohong jika Izam sangat percaya jika setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Izam tidak pernah berhenti berikhtiar, Izam percaya dengan takdir baik Allah. Izam tidak bisa berprasangka buruk dengan takdir Allah karena Izam percaya jika Allah menguji seorang Hamba pasti suatu saat nanti Allah akan mendatangkan kebahagiaan.
tanpa sadar air mata Izam meluruh, menatap Ayla dan....... yang sangat terlihat damai dimatanya, Izam tidak mempungkiri kebahagiaan luar biasa ini. Izam tidak tega untuk membingungkan kedua orang ini, sepertinya Izam akan sholat tahajjud sendiri saja malam ini.
eughhh
Ayla mulai terganggu dengan tidurnya, mengerjabkan mata untuk mengambil penglihatan yang bagus. Ayla menoleh kearah Izam yang tersenyum kepadanya, terlihat Izam sudah siap dengan baju dan sarung serta peci dibadannya.
"Mas udah sholat?" tanya Ayla menatap suaminya.
"ini mau sholat, kamu mau sholat juga?" tanya Izam. Ayla mengangguk lalu turun dari kasur, karena gerakan kasur membuat bocah kecil yang ada di kasur ikut terbangun.
"Umma sama Abba mau sholat?" tanya Abqa dengan tatapan bingungnya.
"Iya nak,... mau ikut?" tanya Ayla.
"mau-mau, ini sholat apa Umma?Abqa lupa hehe" Abqa terkekeh lucu membuat Ayla gemas sendiri. gigi rapi bocah itu tanpak menambah kelucuannya.
"ini sholat tahajjud,Abqa udah belajar soal sholat tahajjud" ucap Izam.
"tahajjud ya Abba? kalau gitu, Abqa juga mau sholat tahajjud deh" Abqa turun dengan semangat dari kasurnya.
"Ayo Umma, kita sholat"seru Abqa dengan semangatnya. Ayla menggandeng Abqa keluar dari kamar menuju tempat wudhu dirumah.
"Abba tunggu disini" ucap Izam sambil tersenyum.
setelah Ayla dan Abqa selesai wudhu serta memakai pakaian sholat."Abba, Abqa boleh jadi imam?" tanya Abqa dengan tampang polosnya.
"boleh, boleh banget malah tapi bukan sekarang Abqa jadi imamnya, nanti kalau Abqa udah tau apa arti Imam dan setelah Abqa benar-benar tau apa itu Imam sholat. sekarang Abqa belum bisa jadi Imam sholat, nanti setelah Abqa belajar tentang Imam sholat dan kalau Abqa udah besar baru bisa jadi Imam"jelas Izam.
"oo gitu Abba, nanti ajarin Abqa yaa"ucap Abqa, entah apa yang membuat bocah 6 tahun itu sangat bersemangat.
"Iya Nak, Abba akan ajarkan. kalau begitu kita mulai sholatnya keburu habis waktunya" ucap Izam
mereka berbaris sebagai mana seharusnya saf untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta halal (END)
Teen Fiction𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐧𝐚𝐡 "𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓪𝔀𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓙𝓪𝓷𝓷𝓪𝓱 𝓐𝓵𝓵𝓪𝓱" "𝓐𝓴𝓾 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓪𝓷𝓳𝓲 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓪𝓭𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓶𝓹𝓲𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓪𝓷𝓳𝓲...