TYPO BERTEBARAN
"Ay" Izam mendekati kasur Ayla, berniat memegang tangan Ayla namun Ayla langsung menjauhkan tangannya.
"kita bukan Mahrom!" sentak Ayla.
"kamu gak kenal Mas?" lirih Izam dengan mata senduh menatap Ayla. padahal Izam sudah membayangkan jika Ayla akan menyambut dirinya dengan pelukan dan senyuman tapi sekarang?
"Mas?" heran Ayla.
"Umi... " rengek Izam. Izam sudah tak sanggup lagi mendengar ucapan istrinya yang tidak mengenal siapa dirinya.
"jangan menyerah Nak, kasi Ayla penjelasan" ucap Umi Hani sambil tersenyum.
"Izam gak bisa Umi, Ayla gak kenal Izam lagi" isak tangis Izam terdengar, air matanya tidak bisa lagi Izam tahan. Izam tidak memperdulikan mertuanya yang akan melihat dirinya menangis.
Izam enggan menatap wajah bingung Ayla,dada Izam sesak. Izam terus menangis dipelukan Umi Hani. Izam tidak bisa membayangkan jika Ayla tidak ingin bersama Izam lagi karena Ayla tidak Mengigatnya. Izam tidak bisa jika Ayla harus melupakannya. baru saja Izam ingin bahagia tapi kenapa ada ujian lagi.
"Udah Ayla, kasian suami kamu tuh. udah sesak gara-gara menangis" ucap Ibu Ima sambil terkekeh.
"Hah? maksudnya?" heran Izam. Izam memantung sejenak lalu menatap Ayla yang sedang merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum.
jadi?
Izam melompat kepelukan Ayla, tanpa memperdulikan keadaan kakinya yang mungkin akan nyeri jika dipaksa untuk berdiri. Ayla melotot saat Izam Menerkamnya.
"IZAM" kaget Umi Hani, berniat membantu Izam agar berdiri tapi Izam lebih dulu melompat kedalam pelukan Ayla.
"Mas..." tegur Ayla.
"harus banget pura-pura kayak tadi? kamu gak mikirin perasaan Mas tadi? gimana kalau kamu benar-benar gak inget sama Mas? kalau mau becanda jangan kayak gini, Mas gak suka bercandaan kamu. Mas takut" lirih Izam diakhir kata. memeluk Ayla dengan erat.
"Maafin Ayla, Mas" ucap Ayla merasa bersalah. Izam hanya mengangguk, enggan melepaskan pelukannya.
"Mas aku mau lihat anak kita" ucap Ayla.
"Iya, tapi setelah kamu membaik ya" ucap Izam.
"Yaudah deh, padahal kan aku mau sekarang lihatnya. Kira-kira mirip siapa ya" ucap Ayla sambil terkekeh.
"Mendingan kita semua keluar deh kayaknya, kita jadi nyamuk soalnya" ucap Ibu Ima.
"hahaha, yasudah kita keluar saja" ucap Umi Hani sambil terkekeh.
mereka semua keluar dari kamar inap Ayla, meninggalkan Izam dan Ayla disana berdua.
"Yesss, Ibu peka banget sih. tau anaknya mau mesra-mesraan berdua" ucap Izam sambil tersenyum."kayaknya kangen banget ya" ucap Ayla bercanda.
"iya lah, gimana gak kangen berat. aku udah dicuekin berminggu-minggu" ucap Izam kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta halal (END)
Teen Fiction𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐧𝐚𝐡 "𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓪𝔀𝓪 𝓼𝓪𝓶𝓹𝓪𝓲 𝓙𝓪𝓷𝓷𝓪𝓱 𝓐𝓵𝓵𝓪𝓱" "𝓐𝓴𝓾 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓪𝓷𝓳𝓲 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓪𝓭𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓶𝓹𝓲𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓪𝓷𝓳𝓲...