34. Kepada Yang Abadi

502 130 309
                                    

⚠️Peringatan⚠️

Part ini mengandung bawang 10 kilo!!!

Andaikan kau datang kembali
Jawaban apa yang kan kuberi
Adakah jalan yang kau temui
Untuk kita kembali lagi

Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini ku akhiri

-Andaikan kau datang kembali-

📌
Utamakan vote dulu ya, karena setiap kata di sini semuanya penuh perjuangan heheh🥰

○○》《○○

Sore ini selepas bertemu Tomi dan membahas perihal kelanjutan rencana mereka, Jovan berjalan di antara ingar bingar ibu kota karena terakhir motornya terparkir di indomaret, sengaja tidak dibawa sebab jalan menuju kontrakan Tomi merupakan jalan se...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini selepas bertemu Tomi dan membahas perihal kelanjutan rencana mereka, Jovan berjalan di antara ingar bingar ibu kota karena terakhir motornya terparkir di indomaret, sengaja tidak dibawa sebab jalan menuju kontrakan Tomi merupakan jalan setapak alias sempitnya minta ampun. Mungkin bisa dilewati motor. Tapi kalau saat-saat dua motor bertemu dari arah berlawanan bakalan ribet.

Biasan cahaya matahari laksana AC penghangat. Suhunya dirasa pas. Tidak terlalu panas tapi juga tidak dingin, yang ada menghangatkan. Tepat ketika lampu traffic berubah merah, Jovan diam di tepi jalanan, di antara lalu lalang orang yang bergerak menyebrang jalan. Lima menit sebelumnya dia berada bersama orang-orang itu dan hendak menyebrang, namun alih-alih melangkah ketika ada kesempatan. Jovan malah membiarkan jagatnya berhenti bersamaan dengan waktu yang seakan-akan turut berhenti-- manakala mendapati Aletta di sebrang sana, persis sejajar dengan posisinya saat ini.

Tatapan keduanya bertemu tapi tanpa ekspresi apapun, dan sama seperti Jovan perempuan di sana diam tak kembali melanjutkan langkah dengan niat yang sama yaitu menyebrang jalan. Selama beberapa menit, mereka hanya saling tatap; memberikan sorot pandang kosong dan begitu dingin.

Lampu traffic berubah lagi menjadi hijau, kendaraan kembali bergerak dari hulu hilir jalan dengan arah yang berbeda di hadapan mereka. Keberadaan perempuan di depan sana sedikit-sedikit tersembunyi keberadaannya, karena mobil besar yang sempat lewat dan berhasil menutupi.

Sampai akhirnya lampu traffic kembali merah dan mobil-mobil serta kendaraan yang lain berhenti. Jovan akhirnya mulai memantapkan diri untuk melangkah sedikit demi sedikit di atas zebra cross bersamaan dengan orang-orang yang juga hendak menyebrang-- dan seakan keduanya memiliki koneksi tanpa suara, Aletta juga melangkah dari sana dengan fokus mata tak lepas dari eksistensi Jovan.

Tatapan mereka masih bertemu seperti tadi, saling membaur seakan menyelami lebih jauh lagi apa yang sedang ada di pikiran satu sama lain. Sampai jarak semakin dekat, diluar dugaan Aletta justru mendapati sorot mata itu di buang begitu saja ke sembarang arah, tidak lagi dia dapati mata itu melihat dirinya. Yang ada Jovan seperti sengaja menghindari kontak mata ketika sudah tidak ada lagi jarak antara keduanya.

Terbit[✔]Tomorrow•Esok Tak Pernah DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang