Hari ini adalah acara wisuda Jeno dan kawan-kawan, baju yang di desain oleh Bunda Selvi pun sudah melekat pada masing-masing keluarga, para Mama dan anak gadisnya memakai baju seragam warna hijau sage. Karina, Gisel dan yang lainnya terlihat cantik memakai kebaya itu dengan rambut yang di gelung.
Acara di mulai pukul tujuh pagi. Acara wisuda di laksanakan di auditorium milik kampus di sebelah gedung direktorat kampus. Semuanya terlihat tampan dan cantik. Bahkan Rere yang masih hamil muda, terlihat seperti belum hamil dengan kebaya yang dia pakai. Acara wisuda ini adalah acara wisuda diploma, sarjana dan pasca sarjana. Luna dan Shiren terlihat cantik memakai kebayanya.
"Aduhh hari ini ijazah S2 ya Lun, minggu depan udah ijab sah kamu," ucap Papi Agung.
"He he iya Om. Alhamdullilah," ucap Luna tersenyum bahagia.
"Mudah-mudahan Allah memberikan kelancaran sampai hari H ya Lun," ucap Mami Yona.
"Iya Tante, ammiin insya Allah."
Semua para wisudawan dan wisudawati, kompak memasuki auditorium, acara akan segera di mulai. Para wali mahasiswa juga turut serta masuk ke dalam auditorium. Acara berlangsung hikmat, penyampaian sambutan dari Rektor membuat para wisudawan dan wisudawati merenungi apa saja kesalahan-kesalahan selama perkuliahan dan bagaimana mereka merencanakan masa depannya.
Selanjutnya acara inti yaitu prosesi wisuda. Mahasiswa terbaik universitas dengan ipk 4.00 secara berturut-turut di wisuda oleh rektor. Jeno menjadi mahasiswa terbaik dari fakultas hukum, walaupun terlambat sidang, Yoan juga termasuk mahasiswa terbaik dari fakultas ekonomi, bahkan Yoan juga sudah ditetapkan sebagai pegawai Bank Indonesia. Selain itu Shakiel juga menjadi mahasiswa berprestasi di bidang pertanian.
Wali mahasiswa sangat bangga pada anak-anaknya. Empat tahun sudah di lalui untuk meraih gelar sarjana, kini mereka harus berhasil menahkodai dirinya sendiri akan di bawa kemana nanti dirinya.
Ajun sangat bangga bisa meraih gelar sarjana pertaniannya, walaupun ipk Ajun tidak 4.00, ipknya hanya 3.90, tetapi dia bangga akan pencapaian dirinya. Dulu Ajun termasuk anak yang tidak percaya diri, bahkan dulu waktu kelas satu Ajun sulit sekali untuk membaca, bahkan tulisannya membuat mata sakit. Ajun sempat ingin berhenti sekolah, namun perjuangan Papa, Mendiang Mama dan Jeni, tidak berhenti. Mereka selalu menyemangati Ajun untuk terus belajar dan belajar, sampai Ajun percaya diri dan mau tampil. Bahkan Papa Hilman pernah ikut turun tangan menghadapi ponakannya tersebut. Ajun hampir saja didiagnosa mengidap disleksia, namun penanganan untuk Ajun terhitung tepat dan cepat, jadi Ajun dapat tertolong.
Ajun tersenyum bangga pada dirinya, dia bisa meraih toga dan mendapat gelar sarjana pertanian. Ajun menatap layar ponselnya dan melihat foto Mama sedang menggendong dirinya sambil tersenyum dan bergumam "Ma, Ajun bangga sama diri Ajun."
Seperti acara wisuda pada umumnya, selesai acara, para wisudawan dan wisudawati dipersilakan bertemu dengan keluarganya dan saudaranya. Ada juga teman-teman yang hadir memberikan hadiah dan minta foto bersama. Keluarga di Cluster juga melakukan sesi foto studio. Termasuk keluarga Kalingga dan Hartanajaya.
"Mas, jadi makan-makan?," tanya Papi Agung.
"Jadi Gung, ntar sore ya di Raja Ampat Seafood Resto," jawab Papa Lesmana.
"Oke sip. Ini gue mau foto studio dulu," ucap Papi Agung.
"Oh oke, studio foto ramai banget tapi, penuh," ucap Papa Lesmana.
"Iya moment wisuda gini foto studio ramai banget Mas. Jam berapa nanti sore?," tanya Papi Agung.
"Jam empat ya Gung."
"Oke Mas."
"Info grup aja."
"Beres," ucap Papi Agung sambil mengacungkan jempol.
![](https://img.wattpad.com/cover/211128334-288-k12501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cluster Puri Indah Land [New Version]
FanfictionJika ada kebahagiaan di dalam keluarga kenapa harus mencari kebahagiaan di luar?