"Kompak bener ...," celetuk Mama Jessica.
"Kalau kata Aa' Reno ihhh nggak mau. Nanti Aa' nggak jadi anak bontot Bunda sama Ayah," ucap Ayah Keanu mengikuti gaya bicara Reno.
Waktu itu Reno masih umur tiga tahun, Ayah Keanu sama Bunda Selvi pernah nanya Reno mau punya adik nggak? Reno jawab dengan lucunya;
"Aa' mah nggak mau punya ade nnti Teteh Endy cama Aa' Acel ga cayang cama Aa'."
"Oh gitu ... Aa' teh cayang banget yah sama Teteh Endy sama Aa' Acel?"
"Iyah sayang atuhlah, soalnya Teteh Endy sama Aa' Acel nggak bangor."
"Bangor teh naon a'?,"
"Nakal. Teteh baik, Aa' Acel baik, Buna baik, Ayah kadang jahil, jadi yg boleh punya ade ayah aja. Aa' nggak mau."
Sekelebat bayangan Reno kecil yang nggak mau punya adik membuat Bunda Selvi dan Ayah Keanu tertawa pelan. Reno malu bukan main.
"Aa' Reno gimana mau punya adik lagi?," tanya Ayah Keanu sambil menggoda Reno.
"Silakan aja Yah, kalau Bunda masih sanggup," ucap Reno.
"Tuh ditantangin anak bontotmu."
"Aa' bahas di rumah aja," ucap Bunda Selvi menahan tawa.
"Eh si Bunda, Bun .... Wendy teh bentar lagi jadi istri orang ...," ucap Wendy.
Tercipta sebuah keceriaan di dalam ruang itu. Akhirnya pasangan terakhir, yang akan menjawab pertanyaan yaitu Mama Ria dan Papa Candra.
"The last couple ..."
Papa Candra dan Mama Ria duduk di kursi, tampak wajah mereka tegang sekali.
"Semoga nggak aneh-aneh pertanyaannya," ucap Mama Ria.
"Semoga aja."
"Om calm down, calm down." Lanang mengingatkan.
"Bawa santai aja bro!," ucap Papa Suryo.
"Ayo ambil Om," ucap Lanang.
Papa Candra kemudian mengambil salah satu kertas dari bowl itu. Perlahan dia menarik gulungan kertas itu.
"Berapa perbedaan jarak usia kamu sama pasangan?" Papa Candra langsung menahan tawa.
"Dua tahun, tuaan saya dari pada Mas Candra."
"Iya gue sama Ria, lebih tuaan Ria dua tahun. Ria dulu kakak tingkat gue sih, satu departemen sama Uda Krisna, kita bisa kenal karena dulu satu unit kegiatan dan Mas Krisna juga yang ngenalin Ria sama gue."
"Eh ceritain dong, gimana kalian bisa jadi terus cemiwwiww-an gitu," ucap Papa Hilman.
"Ape sih Mas, cemiwwiww-an," ucap Papa Candra tertawa.
"Iya itu pacaran habis itu nikah."
"Oke gue ceritain."
"Mau aku yang cerita atau kamu?"
"Ya kamu juga boleh deh."
"Oke, aku yah. Jadi awal mulanya gue kenal sama Mas Candra itu, gue lagi galau, biasalah karena cowok. Karena Uda Krisna, dekat sama gue akhirnya di kenalin lah sama Mas Candra. Akhirnya kamipun sering sms, telpon, kirim e-mail, mungkin kalau bahasa anak zaman sekarang itu, chat, video call. Nah udah gitu lama-lama gue sama Mas Candra kok nyaman, padahal kan dia brondong ya kan, gue ampe mikir gitu bener dah. Kalau di pikir-pikir lagi alah cuma beda dua doang, jadi ya udahlah jalani aja apa yang ada," jelas Mami Ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cluster Puri Indah Land [New Version]
FanfictionJika ada kebahagiaan di dalam keluarga kenapa harus mencari kebahagiaan di luar?