Hari ini adalah hari terkahir para keluarga liburan di Yogyakarta, satu malam lagi. Untuk masalah vlog yang di buat tersebut, Lanang dan kawan-kawan memutuskan untuk mengambil scene setelah maghrib, supaya tidak kemalaman. Untungnya tinggal beberapa keluarga lagi yang belum take scene.
Dengan kesabaran yang extra, Ojun dan Davin mengedit video agar hasilnya bagus dan bisa di nikmati oleh para viewers.
"Ini potabe-nya habis?," tanya Ojun.
"Yang ngabisin siapa, yang nanya siapa."
"Emang siapa?," tanya Ojun.
"Eluuu nyettt, tangan lu yang satunya sibuk laptop satunya sibuk ngerogoh potabe!," ucap Davin.
"Oh iya masa?," tanya Ojun ngakak.
Davin langsung ngeplak Ojun pakai tumpukan kertas.
"Ya maap cuy, gue laper anjer, emang ga ada makanan apa?"
"Ada peak, lu ke dapur sono, tadi gue lihat mama-mama masak sarapan. Tapi kalau Tante Sovia sama Om Dewo lagi pergi ke rumah sakit jenguk Kak Luna!"
"Ohh oke, gue ke dapur dulu dah."
"Awasss .... ada tembok Jun," gurau Median.
"Paling gue kejedot."
"By the way, gue pingin es nih."
"Es apa Med enaknya?"
"Apa ya? Degan enak juga broh!"
"Nah masalahnya kelapanya ini cuy!"
"Pake marimas degan aja."
"Eh cuy, nggak nikmat."
"Iya juga sih. Eh broh, kan di belakang vila kan ada kebun kan, nah kelapanya ambil dari situ aja, gimana?"
"Ihhh kebun itu serem ah Med, gue nggak mau."
"Yailah, kita minta izin dulu sama pengurus vila, kalau boleh baru kita minta tolong petikin kelapanya," ucap Median.
"Gue sih yakinnya kagak boleh."
"Dav, jangan bilang elu nggak mau karena elu lihat something dari kebun itu?"
Davin melamun sejenak, iya sih perasaan dia tuh nggak enak aja kalau di suruh ngumpul di halaman belakang, ya hukan hanya itu kalau di ceritain Davin udah merinding duluan.
Jadi gini, malam kemarin itu Davin sama Lanang nggak bisa tidur, akhirnyalah mereka berdua iseng ke halaman belakang vila, dan saat itu juga, Davin dengar suara perempuan nangis bahkan Lanang juga dengar. Mereka sama-sama mendengar suara itu. Lalu mereka cari tahu sumber suara, mereka mengarah ke pohon kelapa yang menjulang tinggi, dan tiba-tiba aja sosok itu menampakkan diri dan langsung saja Lanang dan Davin, lari ngibrit.
Waktu mereka lari mereka ketemu sama Papa Indra, kemudian mereka cerita kalau ketemu hantu. Kebetulan juga Papa Indra bisa ngelihat makhluk tak kasat mata, katanya dia nggak ganggu dia cuma mau numpang nangis aja.
"Med, gue lihat hantu sama Lanang."
"Eh bujuk, beneran?"
"Iya bener. Rambutnya panjang pirang gitu wajahnya masih sempurna Med, nggak hancur sama sekali, masih pakai gaun juga dia. Gaun kayak zaman Hindia-Belanda."
"Wih kalau dijadiin konten youtube oke tuh. Kan kebetulan Om Indra bisa lihat sama komunikasi sama makhluk kayak gitu," ucap Median.
"Sumpah gue sama Lanang sampai nggak bisa tidur," ucap Davin sambil meneguk fanta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cluster Puri Indah Land [New Version]
Fiksi PenggemarJika ada kebahagiaan di dalam keluarga kenapa harus mencari kebahagiaan di luar?