Suasana kampus cukup ramai, banyak street food yang enak-enak di kampus. Biasanya bukan cuma mahasiswanya aja yang beli, tapi siswa-siswa SMP dan SMA yang di seblah kampus juga sering nimbrung beli street food-nya Universitas Majapahit Jakarta, atau UMJ. Di sini banyak pilihan jurusan gedungnya banyak, komplek pertama itu gedung A, B, C, D, E. Gedung A adalah Fakultas Hukum, gedung B adalah Fakultas Ekonomi Bisnis, gedung C adalah Fakultas Pendidikan, gedung D adalah Fakultas Kedokteran, sedangkan gedung E adalah Fakultas Teknik.
Untuk komplek kedua ada gedung F,G, H, I dan J. Gedung F di gunakan sebagai pusat administrasi, badan akademik, ruang rektorat, ruang dekan dan dosen serta jajarannya. Gedung G adalah Fakultas Farmasi, gedung H adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Ruangan gedung I digunakan sebagai laboratorium kesehatan, bahasa dan seni, juga sebagai perpustakaan. Sedangkan gedung J adalah Fakultas Pertanian dan Perikanan, satu gedung ada dua fakultas.
Dafa, Ajila, Nafa dan Dio mereka berempat ini bekerja di sini sebagai dosen muda. Selain mereka para Mama seperti, Mama Tiya, Mama Hilda, Mami Yona, Bunda Selvi dan Mama Bulan bekerja di sini sebagai dosen tetap. Mereka sudah lama menjadi dosen di sini, bahkan Mama Tiya sudah diangkat menjadi dekan Fakultas Pendidikan dan Mama Bulan juga menjadi Ketua Prodi Manajemen. Rata-rata anak-anak Cluster pada kuliah di sini, di UMJ sering memberikan beasiswa untuk anak yang kurang mampu dan untungnya anak-anak yang kurang mampu itu bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi dan juga banyak mencetak juara baik akademik maupun non akademik.
UMJ ini masih di kelola oleh anggota keluarga Adiwerna yang lainnya. Bahkan sekolah SMP dan SMA juga masih milik keluarga Adiwerna. Kalau diceritakan kisah keluarga Adiwerna yang memiliki banyak yayasan, maka ceritanya akan panjang, perjuangan klan Adiwerna tidak sia-sia. Anak keturunannya ada yang bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sebagainya. Contohnya Papa Lesmana dia memilih bidang kesehatan, untuk bidang pendidikan seperti UMJ ini adalah milik sepupu Papa Lesmana, yaitu Papa Rama Dewangga Adiwerna.
Walaupun Dafa bekerja di Yayasan milik keluarga besar Papanya, Dafa tetap harus mengikuti prosedur yang ada. Dafa membuat surat lamaran kerja, menjalani tes tertulis, menjalankan tes wawancara. Dafa tidak main curang, dia sabar mengikuti prosedur dan proses penerimaan dirinya sebagai dosen Pendidikan Bahasa Indonesia di UMJ. Di sini Dafa tidak sendirian, ada juga teman SMA sekaligus kuliahnya dulu yaitu Wira dan Wisnu. Wira dan Wisnu itu sohibnya Dafa waktu zaman kuliah dulu, mereka satu organisasi juga yaitu BEM Universitas dan Himpunan Mahaiswa Sastra Indonesia atau Himasatria.
"Beli cilok kuy!," ajak Dafa.
"Kuy!," ucap Wisnu.
"Wir lu mau ikut nggak?," tanya Dafa.
"Gue bentar lagi ada jam di kelas PBSI Kelas C," jawab Wira.
"Oh ya dah, lu mau titip?," tawar Wisnu.
"Iya batagor lima rebu, teh pucuk satu sama cilok tiga rebu," ucap Wira.
"Oke. Duitnya mana?," tanya Dafa terkekeh.
"Nih," ucap Wira sambil menyerahkan uang duapuluh ribuan."
"Ongkir belum ya," sambung Wisnu jail.
"Hadeh, dah gue masuk dulu ya bye bye," ucap Wira.
Dafa dan Wisnu turun dari lantai empat, mereka biasa beli jajan gerobak di depan kampus, malah para pedangang di sana ngiranya Dafa dan Wisnu adalah mahasiswa. Karena wajah mereka masih imut-imut banget, belum kelihatan kalau usianya duapuluh lima plus. Bahkan ibu-ibu penjual es kuwut mengira mereka mahasiswa semester pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cluster Puri Indah Land [New Version]
Fiksi PenggemarJika ada kebahagiaan di dalam keluarga kenapa harus mencari kebahagiaan di luar?