Happy Reading 💞
....
Setelah merasa lebih baik Park Jihoon mulai mendorong tubuh Choi Hyun Wook menjauhinya. Dia juga sengaja mengalihkan pandangannya ke arah samping untuk menghindari tatapan intens yang sedang lelaki tampan nan ideal itu arahkan kepadanya.
Choi Hyun Wook sudah bangkit sembari membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan karena ulah Park Jihoon. Lelaki itu tadi tiba-tiba memeluknya, lalu setelah puas menghirup aroma badannya Jihoon seenaknya saja mendorong pergi tubuh Choi Hyun Wook menjauhinya.
Padahal kaki Hyun Wook lagi kesemutan karena terlalu lama berada di posisi yang sedikit ambigu, itu. Tetapi sepertinya Jihoon tidak memedulikan semuanya, lelaki itu hanya tahu caranya bertindak sesuai keinginannya.
Tanpa memperhitungkan kondisi orang lain. Contohnya, Choi Hyun Wook yang sedang memukul-mukul lembut kakinya, supaya tidak kesemutan lagi. "Kau sudah baik-baik saja?" Setelah merasa lebih baik Choi Hyun Wook langsung memulai pembicaraan diantara mereka berdua.
"Memangnya, aku kenapa?" Park Jihoon pura-pura bertanya seolah-olah tidak ada hal yang barusan terjadi diantara mereka berdua.
Choi Hyun Wook menghela nafasnya kesal mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Park Jihoon. "Lupakan," kata Hyun Wook kembali menoleh ke belakang saat melihat pintu ruangan itu terbuka.
Lalu seorang suster masuk membawa beberapa makanan untuk disantap oleh Park Jihoon. Akan tetapi, lelaki itu menolak makanan yang sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit.
Sehingga Choi Hyun Wook pun akhirnya mengambil makanan itu dan meminta Park Jihoon untuk memakan makanannya dengan ancaman.
Jika Park Jihoon tidak makan.
Maka Choi Hyun Wook tidak akan mau mengantarkan Park Jihoon pulang ke rumahnya.
Dengan wajah terpaksa dan mulut mengomel Park Jihoon, akhirnya memakan hidangan rumah sakit itu. Ada bubur, berserta sayuran yang tampilannya tidak mengugah selera. "Ini tidak enak untuk di makan," ucap Jihoon sesekali melirik Choi Hyun Wook yang sedang berdiri di sisi kanannya sambil melipat kedua tangannya ke dada.
"Kau tetap harus makan," ucap Hyun Wook tanpa beban.
"Setelah ini aku mau pulang." Park Jihoon berucap dengan suara yang teramat kecil, namun masih bisa didengar oleh Choi Hyun Wook.
"Jika dokter mengizinkan," ujar Hyun Wook kepada Park Jihoon.
Park Jihoon menatap Choi Hyun Wook dengan kening berkerut tak percaya mendengar perkataan lelaki di sampingnya. "Kau bilang kalau aku makan, kita akan pulang. Tapi kenapa sekarang-...."
Choi Hyun Wook langsung mengambil sendok yang berada tangan Jihoon. Lalu menyuapkan bubur ayam itu secara tiba-tiba ke mulut lelaki yang sedang terduduk di ranjang rumah sakit ini. "Jangan banyak bicara. Aku harus keluar dan mengabari Daniel, kau makan dan habiskan ini semua. Apakah, kau mengerti?" Choi Hyun Wook bertanya sambil menatap mata Jihoon yang terlihat masih sembab karena habis menangis.
Namun Park Jihoon langsung berusaha meraih tangan Choi Hyun Wook dan menggenggamnya erat. Matanya juga tampak memelas meminta lelaki di sampingnya untuk tidak melaporkan kasus ini kepada Hyung-nya.
"Jangan beritahu apapun kepada Daniel, aku mohon," pinta Jihoon dengan wajah agak memohon.
"Kenapa?" tanya Hyun Wook.
"Aku tidak mau dia khawatir. Lagian kondisiku juga sudah mulai stabil dan sehat. Jadi aku rasa akan lebih baik, jika Daniel tidak tahu tentang permasalahan ini," jelas Park Jihoon.
Choi Hyun Wook menatap curiga Park Jihoon. Entah, mengapa? Dia merasa kalau lelaki yang sedang terduduk di sampingnya ini pasti memiliki banyak rahasia di dalam hidupnya. "Kau yakin hanya karena itu alasannya?" Choi Hyun Wook lagi-lagi bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Above The Wounds
Short StoryHalo, Cerita ini Ica buat karena g bisa move on dari drama Weak hero. Jadi enjoy. ⚠️Bxb area ⚠️