Bantuan

581 73 16
                                    

Happy Reading.

.....

Setelah Jihoon tidak sadarkan diri Jinyoung langsung membawa tubuh lelaki itu kembali ke ranjang. Ia membaringkannya, lalu turun dari ranjang itu untuk mengambil tali di luar ruangan. Sementara Sung Eun masih berdiri di samping ranjang Jihoon memandang lelaki yang terbaring tak sadarkan diri itu dengan tatapan memuja.

Bahkan langkahnya mulai bergerak semakin dekat. Sung Eun duduk di ujung ranjang sembari tangannya bergerak mengusap lembut pipi Jihoon yang terlihat sangat tenang dalam tidurnya.

Kenapa kau tidak bisa melihat cinta yang aku perjuangkan, Oppa??? Sung Eun bertanya sambil mendekatkan wajahnya ke dekat wajah Jihoon.

Apa cintaku tidak besar, hingga kau gagal melihatnya? Sung Eun terus mengajak Jihoon berbicara dalam posisi wajah seperti hampir berciuman.

Aku akan terus berjuang Oppa. Sampai cinta kita bisa menyatu. Perkataan Sung Eun terdengar sangat serius. Bahkan senyum indah terukir di bibirnya--- sebelum ia mendekatkan wajahnya semakin dekat ke Jihoon.

Sung Eun melumat bibir Jihoon. Setelah itu, ia melepaskan ciumannya karena mendengar suara langkah kaki dari Jinyoung.

"Ikat dia. Aku harus mengurus pernikahan kami," kata Sung Eun langsung bangkit dari ranjang. Setelah itu, berbalik melangkahkan kakinya mendekati Jiyoung yang tampak terdiam di tempatnya membawa tali untuk mengikat Jihoon.

"Apa kau serius akan terus melanjutkan semua ini?" Jinyoung bertanya sambil menatap mata Sung Eun yang berdiri di hadapannya.

Sung Eun tersenyum bahagia menjawab pertanyaan Jinyoung. "Sangat yakin. Aku bahkan akan menyingkirkan semua orang yang menghalangi langkahku!" seru Sung Eun.

"Bagaimana jika orang yang menghalangi mu itu, aku? Apa kau juga akan membunuhku?" Jinyoung mengepalkan kedua tangannya saat menanyakan hal itu.

"Tentu," jawab Sung Eun langsung memegang wajah Jiyoung. "Jadi jangan main-main denganku. Karena aku harus menikahi Jihoon. Kami itu sudah ditakdirkan untuk bersama." Sung Eun terlihat sangat tegas menjawab pertanyaan Jinyoung. Sehingga lelaki itu hanya bisa tersenyum kecil merespon ucapan Sung Eun.

Setelah itu, ia melanjutkan tugasnya untuk mengikat tangan dan kaki Jihoon. Sedangkan Sung Eun langsung keluar dari kamar itu mempersiapkan segalanya.

Saat mendengar pintu tertutup Jinyoung langsung melonggarkan ikatan di tangan Jihoon. Tiba-tiba hatinya berubah ....

Melihat Sung Eun mencium bibir Jihoon. Hatinya menjadi sangat kacau dan cemburu. Dan, jalan yang di ambil Sung Eun sudah sangat melewati batas.

Ada 98%persen kemungkinan mereka gagal dalam rencana ini. Belum lagi Hyun Wook akan turun langsung untuk bisa menyelamatkan Jihoon. Sehingga Jinyoung yakin kalau Sung Eun akan kalah.

Aku harus melepaskan Jihoon. Lalu membawa Sung Eun pergi dari negara ini.

Jiyoung memikirkan rencana ini secara tiba-tiba, sehingga tanpa memperdulikan apapun ia langsung mencari ponselnya. Lalu mengirimkan alamat ini kepada Hyun Wook.

Datanglah ke villa*** di Gangnam. Rumah no 45 blok d. Jihoon ada di sana.  Kirim.

Jiyoung menatap ponselnya. Setelah itu melihat ke arah Jihoon yang tidak sadarkan diri.

Kau harus pergi, Jihoon. Karena Sung Eun sudah kehilangan akalnya, kata Jiyoung sebelum meninggalkan kamar itu untuk mencari keberadaan Sung Eun. Ia akan membuat wanita itu tak sadarkan diri.

Sesudah itu Jiyoung akan membawa Sung Eun pergi.

.....

Kedua orang tua Hyun Wook sangat terkejut mendengar pengakuannya. Mereka sempat tak mempercayai perkataan Hyun Wook. Tetapi, setelah Hyun Wook menunjukkan bukti rekaman pembicaraannya bersama Sung Eun kedua orang tua mereka langsung terduduk di sofa dengan wajah syok.

Mereka tidak menyangka bahwa Sung Eun bisa melakukan hal itu. Bahkan ibu sudah mencoba menghubungi nomor adiknya. Hanya saja--- Sung Eun tak merespon panggilan itu. Sehingga wanita itu tampak menangis tersedu-sedu meratapi kenyataan yang Hyun Wook ungkapkan.

Hancur.

Tentu saja. Tetapi mereka tetap mendukung keputusan Hyun Wook untuk menghentikan Sung Eun. Namun, sekarang ibu harus beristirahat terlebih dahulu, karena penyakitnya tiba-tiba kambuh saat mengetahui kebenaran ini. Sementara Hyun Wook memilih untuk duduk di sofa memikirkan langkah selanjutnya.

Di sela waktu berpikirnya Hyun Wook tiba-tiba mendapatkan pesan dari nomor Jinyoung. Sehingga tak perlu menunggu waktu lama ia segera membuka pesan itu. Dan Hyun Wook langsung melebarkan kedua bola matanya saat membaca pesan masuk dari Jinyoung di ponselnya. Ia kaget ketika mendapatkan alamat dari lelaki itu. Tetapi?? Apakah ini nyata. Hyun Wook tak yakin karena itu ia harus memastikan sendiri.

Mengambil kunci mobilnya Hyun Wook langsung pergi meninggalkan rumah. Ia harus mengecek kebenaran dari pesan itu. Baru setelahnya membawa polisi dan orang tuanya untuk menyadarkan Sung Eun. Itulah rencana Hyun Wook.

Selama perjalanan ia terus mengirimkan pesan kepada Jiyeon. Ia juga mengatakan kepada wanita itu untuk datang ke lokasi yang Hyun Wook berikan--- jika dalam waktu satu jam tak ada kabar darinya.

Jiyeon menjawab iya. Sehingga sekarang Hyun Wook bisa tenang pergi ke tempat itu. Selama perjalanan Hyun Wook terus berdoa bahwa pesan itu nyata, bukan tipuan.

Ting.

Bunyi notifikasi kembali masuk di ponsel Hyun Wook. Ia pun langsung memeriksanya dan melihat pesan dari adiknya muncul di layar ponselnya.

Kenapa kau belum membawa kepalanya?? Apakah kau takut??
Oppa aku sedang menunggu, jadi jangan membuatku tertawa karena kelemahanmu.

Hyun Wook bingung. Apa Jiyoung bergerak tanpa sepengetahuan Sung Eun. Tapi kenapa??? Hyun Wook yang tidak memahami situasi ini segera menepikan kendaraannya untuk menghubungi nomor Jiyoung. Ia perlu kejelasan.

Tut .... Tut

Hyun Wook menunggu Jiyoung menjawab panggilannya. Namun, sudah dua kali ia menghubungi nomor itu. Tetapi tak ada jawaban. Hanya saja Hyun Wook ingin mencobanya sekali lagi. Ia kembali menghubungi nomor Jinyoung dan suara lelaki yang sangat ia kenal muncul di sebrang sana.

Jangan tanyakan apapun. Cukup datang secepatnya, karena aku tidak bisa menghentikan Sung Eun, kata Jinyoung langsung menutup pintu kamar Jihoon ketika menyadari bahwa Sung Eun bersama anak buahnya sedang mengejar langkah lelaki itu--- saat mengetahui fakta bahwa Jinyoung ingin mencelakai Sung Eun.

Lalu membawanya pergi.

Kau harus cepat ... karena aku tertusuk. Dan tidak akan bisa bertahan lebih lama. Setelah mengatakan itu Jinyoung langsung menutup panggilannya.

TBC 🖤

Love Above The Wounds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang