Perasaan dan Ketegangan.

888 124 16
                                    

Happy Reading 💞

....

Setelah lelah berdebat dengan pikirannya sendiri, Jihoon akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri mengajak Hyun Wook jalan-jalan di sekitar sungai Han-- malam ini. "Hyun Wook-ah ...." Jihoon meraih lengan kiri lelaki di sampingnya.

Hyun Wook menoleh sekilas menatap Jihoon setelah mendengar panggilan itu. Hanya saja hanya sebentar sebelum ia kembali menatap jalanan di depannya. "Hmm," sahutnya.

"Aku tidak mau pulang. Bisakah kita jalan-jalan ke sungai Han, sebentar?" tanya Jihoon sembari memainkan jarinya untuk mengurangi rasa malu, dan gugup di dalam dirinya.

"Hah?" Hyun Wook tampak menarik alisnya terkejut mendengar ajakan Jihoon. Soalnya, besok pagi-pagi buta mereka harus pergi untuk pengambilan gambar drama terbaru lelaki imut itu. "Kau yakin ingin ke sana? Bukankah, besok kau ada jadwal?" tanyanya memastikan bahwa Jihoon akan baik-baik saja--- dengan seluruh kesibukannya.

Jihoon menampilkan senyuman manisnya. Kepalanya tampak mengangguk-angguk penuh semangat untuk menjawab pertanyaan Hyun Wook. "Aku yakin. Apakah kau mau menemaniku ke sana?" Jihoon terlihat begitu berharap.

Hyun Wook melirik Jihoon sekilas. Lalu ia pun menjawab oke.

Tidak masalah untuk menikmati waktu malam bersama-sama, kan? Jadi Hyun Wook langsung memutuskan untuk menambah kecepatan laju kendaraannya, agar bisa segera sampai di tempat tujuan Jihoon.

Sesudah empat puluh menit berlalu. Mobil yang mereka berdua kendarai, akhirnya sampai di tempat ternyaman menurut pendapat Jihoon, itu.

"Gunakan Hoodie dan masker, baru setelah itu keluar." Hyun Wook memberikan perintah kepada Jihoon, ia tidak mau melihat lelaki manis, imut dan berbadan mungil darinya itu mengalami kesulitan.

Jihoon tentu langsung melaksanakan keinginan Hyun Wook. Entah, Kenapa? Ia bisa jadi sangat penurut kepada sosok di sampingnya. Bahkan saat mereka sudah keluar dari mobil Hyun Wook juga menyuruh Jihoon untuk berjalan beriringan bersamanya sambil bergandengan tangan.

Lagi dan lagi.

Jihoon menuruti keinginan Hyun Wook. Mereka saat ini sedang berjalan menyusuri jalan panjang ini sembari bergandengan mesra, layaknya sepasang kekasih. Suasana malam hari ini terasa hening, lalu angin yang berhembus lembut dan keadaan langit dipenuhi oleh bintang sekarang sangat membuat Jihoon merasa bahagia.

Soalnya sudah lama ia tidak menikmati suasana sederhana ini. Namun begitu sulit untuknya, capai.

"Kau bahagia?" tanya Hyun Wook yang sedari keluar dari mobil sampai di tempat ini terus menatap wajah indah Jihoon yang tak henti-hentinya menunjukkan senyumnya.

Jihoon tersadar dari pemikiran, dan menoleh menatap mata Hyun Wook untuk menanyakan ucapan lelaki itu. Sebab ia tidak terlalu mendengarnya--- tadi. "Apa?"

"Apa kau bahagia?' ulang Hyun Wook langsung menghentikan langkahnya. Lalu memutar tubuhnya menghadap ke arah Jihoon yang terlihat terkejut melihat pergerakan mendadak dari Hyun Wook.

"Hmm. Aku bahagia bisa menikmati jalan-jalan ini," sahutnya tak mengalihkan pandangannya dari tatapan Hyun Wook.

Mendengar jawaban itu keluar dari mulut Jihoon membuat Hyun Wook gemes, sampai-sampai tangannya tanpa sadar bergerak mengusap lembut surai hitam lelaki di depannya. "Manis."

Jihoon langsung melebarkan bola matanya saat merasakan tangan Hyun Wook di kepalanya. Bahkan dikarenakan situasi ini Jihoon harus memegang dada kirinya, sebab jantungnya berdetak lumayan cepat, hanya karena lelaki di hadapannya.

Apa ini? Kenapa aku seperti ini, gumam Jihoon.

Lalu ia mulai mengalihkan pandangannya ke arah samping untuk menghentikan keadaan canggung yang dirinya rasakan. "Ayo, kita harus kembali jalan-jalan." Jihoon pura-pura tersenyum saat mengatakannya.

Love Above The Wounds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang