32

23.3K 1.5K 74
                                    

Abyan harus dirawat untuk beberapa minggu, hingga ia dinyatakan sembuh total, selama ia terbaring di rumah sakit, ia selalu ingin cepat sembuh dan membalas segala perbuatan biadab mereka.

Jangan tanya soal keadaan hati nya, ia sudah mati rasa ia benci yang namanya cinta.

Bahkan minggu depan ia akan pergi kepengadilan karena ia menggugat Arsen, tak peduli jika pria itu kemarin memohon hingga meraung, ia bukan orang bodoh dan haus akan cinta dari pria seperti itu.

Apa kalian pikir orang secerdas Abyan akan diam saja saat ia di sakiti, bahkan sudah dua kali ia hampir mati.

Hey, Abyan kemarin bukan tak melawan tapi Grey sialan menyerang nya tanpa aba-aba secara membabi buta, dan sial nya ia terkunci dengan perbuatan bedebah itu.

Abyan menarik semua saham yang ia tanam diperusahaan Arsen, bahkan ia mengusir pria bajingan itu.

Vans mengatakan jika Abyan baik bukan? Maka asisten nya salah, Abyan melakukan semua kebaikan itu, untuk membalas mereka dengan lebih menyakitkan.

Soal uang bulanan untuk Rose? Abyan meminta uang itu kembali, semua yang ia berikan untuk Rose ia meminta nya kembali, karena ia tak memberikan nya secara percuma, melainkan dengan perjanjian bersama Rose, ia akan memenuhi kebutuhan Rose jika jalang itu menjauhi Arsen, namun apa? Ia diberi pengkhianatan oleh jalang itu.

Tak seharus nya Abyan memberi setetes kepercayaan nya pada Arsen, karena bajingan akan tetap menjadi bajingan, bahkan anjing lebih tahu cara nya balas budi dibanding Arsen dan Rose.

Mereka lebih menjijikan di banding binatang, bahkan binatang terlalu suci jika dibandingkan dengan kelakuan Rose.

"Kau sudah tahu dimana putri Grey sekolah?" tanya Abyan ia mengalihkan pandangan nya pada Vans.

"Iya, saya sudah tahu. Apa yang akan anda lakukan?" tanya Vans, ia sedikit takut dengan sikap dingin Abyan sekarang.

"Apa lagi?" kekeh Abyan. "Jelas saja membalas pria bodoh yang so' tahu itu." ucapnya.

Vans tersenyum kaku, beberapa hari ini Abyan sangat gigih mencari info tentang Grey.

"Grey sangat menyayangi putri nya, dan ibu nya kan." ucap Abyan ia memainkan pulpen ditangan nya. "Akan ku beri tahu dia, bagaimana sakit nya saat orang yang dicintai nya membenci nya." tutur Abyan.

Vans mengerutkan kening nya, apalagi yang di rencanakan Vans.

"Kau bisa ajak dia bekerja sama dengan perusahaan kita kan?" tanya Abyan.

"Tentu saja, perusahaan kecil Grey tak akan menolak di ajak bekerja sama." ucap Vans yakin.

"Maka buat dia hancur, biarkan dia merugi besar, agar ibu nya membenci nya, ku dengar ibu nya gila harta." tutur Abyan.

"Apa kau yakin akan melakukan itu?" tanya Vans ragu.

"Aku tak membiarkan orang tua ku melakukan nya, karena aku yang ingin melakukan nya, aku ingin sekali mereka tertekan seperti apa yang aku rasakan." jawab Abyan tegas, sorot matanya memancarkan kebencian mendalam.

Satu-persatu akan dia hancurkan, walau dengan proses panjang.

Mungkin menghancurkan Rose sangatlah tak ada apa-apa nya, tapi Grey memiliki sedikit kekuasaan, Abyan harus berbuat baik untuk menipu nyamuk.

Abyan menerawang pada minggu dimana dia baru sadar di rumah sakit, luka-luka bekas pukulan itu tak sebanding dengan tekanan batin nya.

Membayangkan Arsen yang hanya diam saat ia di pukul dan permalukan, melihat Grey yang membabi buta saat memukuli nya.

Dan dalang dibalik semua ini, adalah Rose. Ratu drama, playingvictim yang membuat Abyan tak akan henti-henti nya mengumpati perempuan berjenis ular itu, Abyan lebih menghargai orang bersalah namun menyadari nya, dibanding orang seperti Rose yang membuat drama sana-sini, untuk mengemis empati orang lain.

Menarik orang lain dengan kata yatim piatu, miskin. Ia merendahkan diri nya sendiri saat mengatakan semua hal menjijikan itu.

__________

Rose menangis tersedu-sedu, ia memegangi pipi nya. Arsen yang menampar nya, karena menyalahkan diri nya atas segala apa yang terjadi saat ini.

"Seharus nya aku sadar pada saat dimana Abyan mengatakan bahwa kau jalang, karena nyata nya kau memang jalang." sentak Arsen, ia semakin membuat Rose menangis.

Bagaimana Arsen tak mengatakan hal itu, ia merasa sakit hati saat dengan mata kepala nya sendiri ia melihat Rose sedang bersenggama dengan Grey malam tadi, andai kata Arsen tak datang mungkin mereka sudah bercinta sampai pagi.

Mungkin Arsen bisa tenang walaupun perusahaan nya sudah hampir hancur tak tersisa, tapi ia di khianati cinta nya, hati nya bagai di sayat saat melihat semua adegan yang selalu ia lakukan dengan Rose.

Tapi kali ini Rose melakukan nya dengan Grey, orang yang memulai kekacauan di hidup nya.

"Aku...tak tahu...harus bagaimana...aku kalut...dan hanya Grey yang selalu menenangkan ku." isak Rose, ia tak tahan selalu disalahkan.

"Dan kau mengangkang untuk dia." ucap Arsen, ia sudah tak peduli Rose tengah mengandung, sakit hati nya tak bisa ia bendung.

Bahkan bajingan tengik, yang telah menyentuh Rose pergi entah kemana, itu membuat Arsen tak bisa meluapkan seluruh amarah nya.

"Mulai sekarang jangan pernah menghubungi ku lagi, kita selesai." ucap Arsen ia melangkah pergi.

"Lalu bagaimana dengan bayi yang ku kandung, jika kau berani pergi, aku akan membunuh nya." ancam Rose.

"Bunuh lah, aku tak sudi menerima anak dari mu setelah ini, bahkan tak memiliki anak lebih baik dari pada harus mengurus anak dari mu, jalang yang tak tahu diri, kau menghancurkan hidup ku, kau membuat ku buruk di mata suami ku, seharus nya aku menyuruh mu mengugurkan nya sejak lama."

Kejam.

Hanya kata itu yang bisa Rose ucapkan dalam hati, Arsen berubah dalam hitungan hari.

Rose tak pernah berpikir jika Arsen akan setega itu pada dirinya, bahkan ancaman tentang anak tak membuat Arsen peduli.

"Dimana janji mu yang tak akan meninggalkan ku?" tanya Rose lemah, lagi-lagi Arsen menghentikan langkah nya.

"Janji itu sudah lenyap, saat kau mengkhianati ku Rose, bahkan saat aku mengingat janji itu, rasanya aku menyesal." ucap Arsen.

Rose memejamkan matanya, tangan nya mengepal.

Andai saja semalam ia tak tidur dengan Grey, semua nya tak akan terjadi.

Ia tak akan kehilangan Arsen, lalu bagaimana ia bisa mendapatkan uang untuk mengembalikan milik Abyan.

Ia masih ingin hidup bebas, tak seharusnya ia meremehkan Abyan.

Sedangkan Grey belum ada kabar sampai saat ini, ia pergi saat mereka selesai bercinta. Rose meremat baju nya, hidup nya benar-benar kacau.

Bahkan Arsen sudah tak terlihat, pria itu pergi meninggalkan nya begitu saja.

Saat ini Rose hanya bisa berandai-andai, kejadian seperti ini tak pernah terbayang di otak nya.

Cinta adalah racun manis
Jika kau minum maka
Kau akan sekarat lalu mati

_Abyan Alanzo_








LUKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang