Aku tak tahu sampai kapan gelombang pernikahan kontrak ini akan berlanjut , awalnya biasa saja namun hidup bersamanya setiap hari membuat perasaanku sedikit berubah. Tapi sepertinya hanya aku , hanya aku yang jatuh cinta ,ya seperti cinta bertepuk s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulai hari ini , ff ini akan up setiap hari senin ya dikarenakan kalau malam senin suka keboboan duluan tanpa mikir tanggung jawab. So stay tune setiap senin yaaaa thankyou ♡
Eunbi seketika menjadi error , ia berdiri dengan tubuh yang kaku membuat Jaehyun tertawa semakin kencang. Eunbi hendak pergi dari sana namun tindakan Jaehyun sungguh membuat Eunbi ingin menghilang dari bumi.
Tangan pria itu terangkat , lalu memeluk tubuh eunbi dari belakang. Eunbi terkejut bukan main , Apa-apaan ini.
"WEH WEH , NGAPAIN KAMU" Teriak eunbi mencoba lepas dari pelukan jaehyun.
"Santaiii santai , ini simulasi" ujar Jaehyun menenangkan namun sembari tertawa lebar.
"Simulasi apaa?" Nada eunbi mulai panik.
"Simulasi hubungan antara suami dan istri lah , nanti kalau kita didatangin orang tua masa iya kaku kaya kanebo kering. Makanya harus biasain hal-hal begini" Kata Jaehyun seketika kepala eunbi panas.
"Sekarang gini deh , kamu balik badan ke saya" perintah jaehyun karena melihat eunbi ketakutan.
Eunbi menuruti apa yang Jaehyun perintahkan. " udah , Lalu?"
"Mana tangan kamu" eunbi memberikan tanganya lagi.
"Saya izin genggam ya" izin jaehyun lalu menggenggam setelah mendapat persetujuan dari eunbi.
Pria itu mengangkat tangan eunbi sampai batas bibirnya kemudian mengecup perlahan tangan istrinya , gila , hal ini benar-benar membuat eunbi semakin menggila.
Wanita itu seketika bingung melihat tingkah laku Jaehyun yang entah kenapa menurutnya semakin terlihat menakutkan.
Hendak menarik tanganya , jaehyun justru semakin menggemanya. pria itu tersenyum di sela-sela ciumanya.
