Zarra hanya diam tidak menjawab , tidak tahu nak jawab apa
" Awak kan ada girlfriend, takkanlah saya nak menggedik dengan awak " kata Zarra
" Aku tak ada girlfriend lah " dalih Ariel
" Habis adik awak cakap macamtu "
" Dia cuma tak dapat terima kenyataan yang perempuan tu tak jadi kakak ipar dia " balas Ariel tenang , namun teringatkan kejadian dulu membuatkan perasaan marahnya menaik semula
" Awak memang .. takde kekasih la ? " tanya Zarra berhati-hati
" Tak ada "
Zarra hanya mengangguk sahaja
" Kenapa ? Kau nak try aku ke ? " Ariel memandang Zarra dengan senyuman mengusiknya
" Ma-mana ada , saya tanya je "
" Takkan tanya takde sebab ? "
" Ya . Saya saja je tanya , mana ada saya nak mengorat awak " Zarra mengalihkan pandangannya kedepan , tidak mahu melihat wajah mengusik Ariel
" Eleh yelah tu , betul taknak try aku ni ? " Zarra menggeleng kepalanya , dah kenapa lelaki ni ?
" Melepaslah kau , aku sweet talker au " Ariel duduk dibuaian disebelah Zarra sambil memandang gadis itu
" Tak kisah pun " Zarra menjeling Ariel dibuaian sebelah itu
" Saja je bagitahu , manalah tahu dah jadi isteri aku nanti- "
" Isteri ? " terhenti percakapan Ariel , apa yang baru dia cakap tadi ?
" A-ah ? Oh aku salah cakap maybe " dia menggosok leher belakangnya menghilangkan rasa janggalnya
" Hm , ada-ada jelah awak ni " agak kecewa , tapi , kenapa nak kecewa ?
" Kita keluar nak tak ? " ajak Ariel tiba-tiba
" Keluar ? Nak pergi mana ? " tanya Zarra semula
" Alah pergi mana-mana jelah , jomlah , aku bosan lah duduk rumah " Zarra masih berfikir untuk mengikut atau tidak
" Tapi saya tak ada baju "
" Baju aku ada " tidak percaya Zarra dengan jawapan selamba Ariel itu
" Apa ? " pelik Ariel melihat Zarra memandang pelik ke arahnya
" Awak biar betul ? Takkan saya nak pakai baju awak- "
Ariel tergelak kecil
" Baju mama ada yang kecik , rembat jelah , dahlah jom lah "
.
Mereka mula masuk kedalam mall itu , Ariel hanya memakai tshirt hitam lengan panjangnya , lengan bajunya disinsing sehingga ke siku , seluar jeans bewarna biru tua dipandankan dengan bajunya
Zarra memakai blouse bewarna hitam yang Datin Maria beri kepadanya tadi , katanya blouse ini belum dipakai , jadi dia pakai sahajalah , dipadankan dengan tudung satin bewarna putih
Tersama pula warnanya dengan Ariel
" Kita nampak macam couple lah " kata Ariel disebelahnya
" Ada-ada jelah awak .. kebetulan aje " jawab Zarra
" Kau nak pergi mana ? " Zarra hanya menangkat kedua belah bahunya
" Awak yang ajak saya keluarkan , awaklah decide nak pergi mana " kata Zarra semula
Ariel tidak menjawab sebaliknya matanya melilau mencari kedai mana yang menarik boleh dia masuk sekarang
Mata Ariel terhenti di kedai game yang tidak jauh dari mereka sekarang , dia terus berjalan laju ke kedai game itu , Zarra terkedek-kedek mengikutnya dari belakang
" Zarra " Zarra menoleh memandang Ariel yang mendekatinya dengan dua game yang berada ditangannya
" Kau rasa , mana best ? " tanya Ariel , Zarra melihat dua game ditangan Ariel itu
Ada satu game bola dan satu lagi game lawan-lawan
" Umm , saya mana lah tahu , yang mainnya nanti awak kan ? " Zarra tersenyum kecil , yelah dia bukan main pun takkan lah dia yang nak pilih
" Alah pilih jelah " desak Ariel
Zarra mendecit sebelum melihat lagi sekali game ditangan Ariel itu
" Hmm yang ni kot " game bola ditangan kiri Ariel ditunjuknya
" Ni ? " game bola itu diangkat ke arahnya
Zarra mengangguk sahaja
" Ok " terus Ariel pergi ke kaunter semula
Aik , game pun nak tanya aku ?
Sewaktu mereka keluar daripada kedai game itu , mereka ditegur oleh seorang gadis
" Ariel ? " serentak mereka berdua memandang ke arah gadis itu
" Maya .. "
YOU ARE READING
The Chosen One
RomanceKARYA KETIGA Ariel Qriss x Zarra Riena Zarra , seorang gadis yang tidak mempunyai keluarga yang indah seperti orang ramai , dan jalan cerita yang menyedihkan nasib beliau , bertemu pula dengan Ariel yan menjadi pelindung setia kepada dirinya " Will...