Sampai sahaja dirumah baru mereka Zarra turun terlebih dahulu , pintu belakang dibuka dan beg bajunya dengan susah payah dibawa keluar , Ariel yang melihat laju sahaja maju ke arah Zarra
" Sayang , sayang no ! Beratlah , biar abang je buat " tangan Zarra yang masih di pemegang beg itu ditarik oleh Ariel
" Bukan berat pun " kata Zarra
" No means no , masuk " saja Ariel menggunakan nada lebih tegas , Zarra tiada pilihan selain mengalah
Zarra masuk kedalam , matanya melihat ke seluruh kawasan didalam rumah besar ini , sungguh luas , Zarra bergerak pula ke arah dapur laju kakinya menuju ke arah peti ais sebelum dibukanya , banyak barang basah dan bahan masakan sudah penuh didalam itu
" Sayang .. where are you ? " suara Ariel diluar itu menarik perhatian Zarra
" Dapur ! " laung Zarra yang masih berada di dapur itu
" Lah , kenapa kenapa tenung peti ais ? Nak masak ke ? " tanya Ariel yang melihat Zarra masih memandang bahan-bahan masak didalam peti sejuk itu
" Kalau masak pun boleh , banyak barang abang beli ni " kata Zarra , teruja pula dia melihat macam-macam didalam peti sejuk itu
" Malam ni tak payah lah masak .. biar abang yang masak " Ariel mula menyinsing lengan bajunya
" Abang reti masak ? " tanya Zarra tak percaya pun ada
" Mestilah , okey sekarang Zarra bagitahu , Zarra nak makan apa ? " bahu Zarra dipeluk dari tepi , menunggu jawapan isterinya
" Saya nak makan.. nak makan buttermilk chicken boleh ? " saja bagi idea yang senang-senang , kesian pulak suami dia nak masak makanan susah-susah nanti
" Easy lah , sayang pergi naik atas mandi dulu , abang masak , dah pergi-pergi "
" Hey ! " Zarra ditolak paksa oleh Ariel keluar daripada kawasan dapur itu
" Taknak saya tolong ke ? "
" No need , pergi naik " Zarra terus naik ke atas , dah dia sebok menghalau
Selesai mandi , rambutnya yang paras dada itu dikeringkan menggunakan tuala kecil , dia berjalan ke arah meja solek sebelum duduk dihadapan meja solek itu sambil mengeringkan rambutnya
" Sayang .. " pintu bilik yang baru dibuka oleh Ariel itu Zarra lihat dari pantulan cermin sahaja
" Ya kenapa ? Awak dah siap masak eh ? " Ariel mengangguk kepala sahaja
" Awak turunlah dulu .. takpe sekejap lagi saya turun " Zarra masih sibuk mengeringkan rambutnya menggunakan tuala itu
Ariel berjalan mendekati Zarra sebelum kerusi lagi satu disebelah Zarra ditarik kebelakang Zarra sebelum tuala kecik di tangan Zarra di rampas
" Eh aw- "
" It's okey , let me help you " kepala Zarra yang berpusing menghadap dia itu Ariel pusingkan ke depan sebelum tangannya laju bergerak mula mengeringkan rambut isterinya
" Tak payahlah manjakan saya sangat , saya ada tanganlah " bukan apa , malu pula apabila semua benda Ariel buatkan
" Manjakan isteri pun salah ke ? " Ariel tidak hiraukan Zarra , tangannya masih bergerak mengeringkan rambut Zarra
" Meh minyak rambut tu , abang letakkan " minyak rambut di hadapan meja solek itu Zarra ambil sebelum diberikan kepada Ariel
Ariel membuka penutup minyak rambut itu sebelum diletak sedikit di tapak tangannya , terus digosok di tapak tangannya sedikit sebelum mula diletakkan dirambut Zarra dari atas hingga hujung rambut Zarra
" Dah siap " ceria nada sura Ariel , rambut isterinya diluruskan menggunakan tangannya
" Terima kasih awak , baiknya suami saya " kedua belah pipi Ariel dicubitnya
" Eh suami Zarra Riena , mestilah baik " tangan Zarra di bawa ke bawah sebelum dia memegang tangan Zarra
" Jom kita turun , makanan dah siap dah "
YOU ARE READING
The Chosen One
Любовные романыKARYA KETIGA Ariel Qriss x Zarra Riena Zarra , seorang gadis yang tidak mempunyai keluarga yang indah seperti orang ramai , dan jalan cerita yang menyedihkan nasib beliau , bertemu pula dengan Ariel yan menjadi pelindung setia kepada dirinya " Will...