Lunarios || secret

9.7K 169 0
                                    

Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu memprivate cerita.

************************************

"Oke kawan, hari ini aku free. Kita lakukan party seperti malam-malam sebelumnya. But.. no sex." Usulan Dante mendapat tatapan dari Gerard. Dia jelas tidak menyetujuinya.

"Seriosly? Aku mungkin bisa tapi bagaimana dengan Pablo?" Gerard berdiri membawa gelasnya menuju jendela kaca.

Tanpa mereka sadari, Pablo sudah berdiri di depan pintu bersidakep dada mendengarkan obrolan Dante dan Gerard

"Kau sedang membicarakan diri mu sendiri tuan Rodriguez?"

Dante dan Gerard menoleh mereka berdua terkekeh tidak menyadari kehadiran Pablo yang tiba-tiba.

Pablo berjalan kearah sofa dan duduk bersebrangan.

"Party tanpa sex itu mustahil bagi seorang Gerard."

"Aku setuju." Sanggah Dante membenarkan ucapan Pablo.

Bagi seorang Gerard sex adalah kebutuhan primer yang harus dicukupi. Dia akan merasa gelisah jika satu malam saja tidak merasakan kehangatan ranjang. Untuk itu teman-temannya melabeli Gerard sebagai maniak sex.

"Jika satu malam saja kau tidak membawa wanita keatas ranjang, aku akan mentraktir minum sampai bosan." Usul Dante.

"What! Hanya itu? Dante! Aku pun mampu membeli semua minuman yang ada di club mana pun!"  Celoteh Gerard tidak setuju.

Gerard menepis jarak ikut duduk bersama kedua temannya.

"Bukan karena harga minumannya kawan, tapi lihatlah dari segi tantangannya."

"Right! Aku setuju dengan Dante."

"Aku tidak!" Gerard menuangkan sisa minuman dan menenggaknya tanpa sisa.

Gerard melihat jarum jam yang sudah menunjuk diangka tujuh, dia memiliki janji bertemu dosen untuk revisi tugas akhir.

"Time over." Gerard berdiri dan berlalu ke kamar untuk mengambil jaket dan kunci mobil. Tinggallah dua temannya.

"Dante, semalam kau kemana? Tidak biasanya kau absen."

"CK! Aku ada urusan."

Pablo melempar bantal yang langsung mengenai kepala Dante.

"Diantara kami, kau lah yang paling sulit bergonta ganti wanita. Apa ini ada hubungannya dengan menghilangnya Gerard semalam?"

Dante mengambil gelas dan meneguk sisa dari minumannya. "Apa semua urusan pribadiku perlu ku ceritakan pada kalian?"

"Of course! Kita itu teman. no secrets between friends."

Dante hanya menggelengkan kepala, dia sudah mulai kepanasan akibat alkohol itu. Pria itu pun berdiri mengambil jaket juga kunci mobil.

"Wait! Kau mau kemana?"

"Menurutmu?"

Dante langsung pergi tersisa hanya Pablo disana.

Sambil menunggu Gerard keluar, Pablo beralih ke dapur. Perutnya merasa lapar dijam seperti ini.

Di dapur tidak ada makanan apa pun yang bisa mengganjal perut. Hanya ada beberapa daging, buah dan sayur didalam kulkas.

"Kalau kau lapar, kau bisa pesan makanan." Ucap Gerard yang sudah berdiri di belakang.

Pablo mencium parfum yang menyengat dari arah Gerard, dia mengendusnya nampak asing dengan parfum yang dipakai temannya kali ini.

Malam Panas Sang Pewaris (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang