Lunarios || birthday Arell

2.9K 100 5
                                    

Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!

************************************

"Aku akan mengatakan pada Arell tentang diriku, tapi tidak dengan Gerard."

Mey dan Dante mendelik sedikit menggeser posisi duduk, "Kenapa?" Mereka bersuara secara bersamaan.

"Secara biologis Gerard memang ayah kandungnya, tapi dia tidak pernah ada disaat kami membutuhkan."

"Membutuhkan? Biar ku koreksi, saat Gerard memperkosa mu hingga Arell lahir kau diam tidak memberitahukannya. Bagaimana bisa disebut dia tidak pernah ada disaat kalian membutuhkannya?"

"Aku potong ucapan mu," sela Mey menjadi penengah. "Bagaimana Luna akan meminta pertanggung jawaban jika saat tragedi pemerkosaan itu dia tidak tahu seperti apa wajah Gerard."

Dalam hati Dante mengatakan serius? Namun hanya melalui ekspresi bagaimana dia menunjukannya.

"Mey benar, malam itu suasananya sangat dingin dan gelap tiba-tiba seseorang keluar dari mobil  membekap ku dan membawa ku secara paksa."

"Oh God." Dante mengusap wajah merasa kasihan dengan apa yang dialami Luna.

"Saat itu Gerard sedang dalam pengaruh obat perangsang. Dia tidak bisa mengendalikan diri dan itu semua karena ulah Calista dan Pablo yang mencampurkan obat ke minuman Gerard."

"Calista? Dokter terapi mental itu?"

Dante mengangguk lemah, "Dia ikut andil dalam hal ini."

"Ck!" Luna benar-benar tidak menyangka Calista ternyata mengenal sosok Gerard.

Tapi yang jadi pertanyaan adalah kenapa Calista seolah tidak mengetahui apa-apa? Pertanyaan itu yang membuat Luna diam.

"Tapi kau jangan salah paham pada Calista, dia benar-benar tidak tahu jika Gerard telah memperkosa mu. Calista baru tahu beberapa bulan lalu."

Dante seperti cenayang yang bisa membaca pikirannya. Tapi apa pun alasan Calista, dia tetap salah. Tapi Luna tidak bisa menghakimi Calista begitu saja. Ah semua benar-benar membuat Luna muak.

"Semua sudah terjadi, tidak ada yang perlu di sesali." Lirih Luna

Mey sempat tidak percaya mendengar ucapan Luna, biasanya wanita itu ambisius membalas dendam tapi hari ini berbeda, Luna seperti sudah mengikhlaskan apa yang telah terjadi.

Ehemmm

Lama terdiam, Mey berdehem untuk mengembalikan suasana yang memanas.

"Besok adalah ulang tahun Arell, tidak ada salahnya kalau kita memberi kesempatan Daniel untuk bertemu cucunya."

Hanya helaan nafas panjang, Luna masih belum menyetujuinya.

"Kalau kau masih belum percaya, alangkah baiknya jika kalian yang menentukan tempatnya."

"Itu lebih baik, jadi kita bisa mengawasi." Usulan Mey yang langsung mendapat tatapan dari Luna.

Suara dari Luna terdengar pasrah tapi Dante senang mendengarnya.

"Atur saja bagaimana baiknya."

Seraya mengatakan persetujuannya, Luna kembali ke kamar meninggalkan Mey dan Dante di ruang utama.

"Luna setuju dengan ide ku?"

Mey mengedihkan kedua bahu, "Mungkin."

"Argh! Semoga ini awal yang baik untuk hubungan Luna dan Gerard."

Malam Panas Sang Pewaris (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang