Lunarios|| new lunarios

3.6K 102 7
                                    

Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!

************************************

Luna yang semula memilih duduk menikmati musik dari private room, kini keluar menuju meja bartender. Dia ingin lebih dekat mengamati Gerard dan teman-temannya.

"Hallo nona, saya baru pertama kali melihat mu disini. Apa kau member baru?" Sapa bartender pria dengan kumis tipisnya.

Luna hanya memamerkan senyum. Fokusnya kembali pada meja VVIP dimana Gerard duduk menengadahkan kepala sedang satu temannya asik menjamah wanita bayaran.

"Brendi or whiskey?"

Lagi-lagi Luna melakukan kesalahan dengan memperlihatkan tatapan mata ke arah Gerard. Bartender itu sampai harus memutus tatapan dengan lambaian tangan.

Ehem..

Luna berdehem mengerjapkan mata beberapa kali.

Bartender itu tersenyum seperti tahu apa yang sedang dipikirkan Luna.

"Sudah menjadi rahasia umum, banyak wanita yang terpesona akan ketampanan mereka, bahkan rela mengemis untuk bisa diajak ke ranjang kehangatan."

Luna mendelik, dari sudut bibir mengeluarkan senyum mengejek.

"Semua tamu disini memuja ketampanan Gerard dan teman-temannya." Tutu bartender.

"Tapi tidak dengan saya." Tutur Luna.

"Ck! Berani taruhan?"

"Oke, berapa yang kau inginkan?"

"Saya? Ck! Tidak banyak. Lima ratus juta poundsterling."

Luna mengerutkan kening, lima ratus juta poundsterling bukan nominal sedikit. Apalagi hanya untuk taruhan hal konyol seperti ini.

Melihat Luna yang kurang setuju, bartender langsung berucap dengan senyum ringan. "Saya hanya bercanda."

Tetapi hal berbeda terlihat di sisi Luna, dia melihat celah dari bartender ini.

"Saya bisa mengabulkan keinginan mu asal..."

Luna memajukan sedikit tubuhnya, "Kau mau bekerja sama."

"Ck! Nona nominal yang saya sebutkan bernilai tinggi, apa pekerjaan yang anda tawarkan sama dengan nilainya?"

"Ya, bagaimana deal?"

"Saya ingin tahu apa pekerjaannya."

"Bawakan saya satu botol whiskey berkadar rendah ke private room nomor tiga."

Luna langsung meninggalkan meja bartender setelah mengatakan kalimatnya.

Didalam private room, Luna tampak duduk memeriksa ponsel. Dia menyiapkan beberapa berkas untuk dibicarakan pada bartender yang tadi.

Dia mengambil member card yang baru diberikan beberapa menit lalu. Luna lalu menghubungi orang kepercayaan madam.

"Hallo, saya butuh informasi tentang bartender pria berkumis tipis."

"Maaf nona, kami tidak bisa membocorkan identitas mereka."

"Bagaimana dengan sepuluh juta poundsterling?"

"Tapi nona...."

"Yakin kau tidak tertarik? saya bisa bicarakan pada pemilik club ini jika saya mundur dari member VVIP."

"Baik, saya akan mengantarkan berkas itu sekarang juga."

Sambungan terputus, dalam sepuluh menit pintu diketuk dari luar.

Malam Panas Sang Pewaris (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang