Lunarios|| pertemuan kembali

3.7K 105 3
                                    

Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!

************************************

Mobil terparkir di basement hotel, Gerard masih menikmati wajah tenang itu dengan sesekali meneguk salivanya. Entah pikiran apa yang merasuki, sebelumnya Gerard tidak pernah menggunakan wanita mabuk untuk memuaskan hasrat seksualnya. Tapi kali ini, wanita yang ditemui di toilet itu membuat Gerard hilang kendali.

Kedua matanya menatap dari bagian dada lalu turun dipaha. Seperti memikirkan bagian mana yang harus dia jamah lebih dulu.

Payudara! Ah tidak, pahanya lebih menggoda. Pikirnya.

Gerard memulai aksinya dengan berpura-pura melepas seatbelt yang dipakai Luna, kepalanya ia tempelkan pada dada lalu mulai menggeleng-gelengkan dengan pelan.

Eeungghhhh

Erangan pura-pura dari bibir Luna pun keluar, sejujurnya Luna tidak mabuk juga tidak tidur. Dia sedang berakting untuk bisa mengelabui Gerard.

"Tubuhmu sangat wangi," bisik Gerard di depan wajah Luna.

Satu tangan sudah berada diatas paha, lalu mulai mengelus hingga keatas. Gerard sudah menemukan milik Luna tetapi masih terhalang g-string.

"Sayang, bagaimana kalau kita lakukan disini?"

Luna membuka mata, mengeluarkan tangan Gerard dari dressnya. Ia mencengkram kerah Gerard dengan membisikan sesuatu.

"Aku tidak mau, disini terlalu sempit." Titah Luna yang kemudian melepas kasar tangannya.

Tubuh Gerard menjauh, wajahnya sedikit kecewa karena mendapat penolakan.

Luna melepas seatbelt lalu keluar lebih dulu dengan tubuh yang dibuat sempoyongan.

"Shit! Baru kali ini aku di tolak wanita!"

Gerard pun ikut keluar, dia membiarkan Luna berjalan lebih dulu. Harga dirinya turun saat mendapat penolakan untuk kedua kali. Karena itu, Gerard membiarkan Luna bertindak semaunya.

Akan ada saatnya gadis itu bertekuk lutut di bawah kakinya.

Sampainya di lift, Gerard menekan angka sepuluh. Dia tidak perlu reservasi karena hotel ini adalah milik ayahnya.

Didalam lift, lagi-lagi Luna memancing birahi dengan menempelkan tubuh lebih dekat. Gerard tetap diam, hanya menatap sekilas lalu kembali ke mode biasa.

"Cih, aku yakin saat ini kau sedang mengendalikan nafsu!" Batin Luna

Lift pun terbuka, Gerard menuntun Luna keluar. Keduanya berjalan beriringan tidak lagi saling bergandengan.

Sampainya dikamar, Gerard lalu mengunci pintu. Sedang Luna menatap setiap ruangan. Tiba-tiba Gerard sudah berada dibelakang, dia meraih pinggang menempelkan tubuhnya lebih dekat. Wajahnya sudah berada di tengkuk leher menciumi dengan ganas layaknya anjing kelaparan.

Eungggggg...

Luna berhasil meloloskan diri dengan berbalik badan. Posisi mereka saat ini saling berhadapan sehingga Luna bisa melihat wajah kecewa itu.

"Aku membutuhkan alkohol lagi huh.." rengek Luna dengan suara manjanya.

"Bukan alkohol, kau hanya membutuhkan pelepasan."

Tangan Gerard sudah berada di bokong, meremas kuat hingga membuat Luna menahan sakit.

"Kau akan dapatkan semuanya dari ku, tapi aku butuh alkohol sayang." Ucap Luna mengelus pipi lalu memainkan bulu halus di area dagu.

Malam Panas Sang Pewaris (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang