Lunarios|| memaafkan

2.8K 104 3
                                    

Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!

************************************

Luna berlari kecil menghampiri guru, "Maaf menunggu lama,"

"Oh tidak apa," wanita berambut pirang itu mengulurkan senyum ramahnya.

"Saya ada kepentingan mendesak, terima kasih atas waktunya sampai bertemu lain waktu."

"Sama-sama, hati-hati dijalan Mrs. Lunara."

Luna menuntun Arell keluar sekolah, mereka harus segera ke rumah sakit.

"Mama, kenapa kita hanya sebentar?"

"Ada hal yang lebih penting sayang, Arell tidak apa kan?"

Arell hanya mengangguk, sambil berjalan dia melafalkan satu persatu nama teman-temannya. Langkah mereka harus terhenti, ada perasaan yang mengganjal di pikiran Luna.

"Arell, mama ingin bertanya?"

Arell mengerjapkan mata dengan wajah polos.

"Kalau misalnya ada seorang ibu yang tidak mengizinkan anaknya bermain dengan ayahnya, apa menurut Arell ibu itu jahat?"

Arell mengambil tangan Luna, dielusnya perlahan sambil menatap retina cokelat pekat itu.

"Dimata Arell mama bukan orang jahat, mama dan ayah adalah orang paling baik di seluruh dunia."

Luna tidak bisa berkata-kata, matanya mengerjap beberapa kali untuk mengembalikan kesadaran.

"Tapi itu bukan kita sayang, ini hanya perumpamaan."

"Tetap di mata Arell mama sama ayah orang paling baik."

Luna hanya memamerkan senyum tipis, "Mama akan mengajak mu ke rumah sakit."

"Siapa yang sakit mama?"

"Ayah kamu. Tadi uncle Dante menelfon agar kita segera ke rumah sakit."

"Ayo cepat ma, Arell tidak mau terjadi apa-apa sama ayah." Arell menarik tangan Luna berlari kecil menuju mobil.

---

Rumah sakit..

Langkah gontai ibu dan anak ketika menapaki koridor rumah sakit membuat langkah kecil itu menggema. Dengan tangan yang saling berpegangan, Luna membantu Arell memberi kekuatan.

"Grandma, grandpa."

Arell langsung memeluk nenek dan kakeknya setelah sampai di depan instalasi. Disana Ketty, Daniel, Pablo dan juga Dante sudah berkumpul. Wajah mereka terlihat pucat sambil terus menatap pintu.

"Apa yang terjadi? Kenapa Gerard bisa masuk rumah sakit?"

Rentetan pertanyaan dari Luna membuat orang-orang disana terdiam. Ketty masih duduk menunduk lemas, Daniel yang berusaha menenangkan sang istri sedang Pablo dan Dante saling lempar tatapan satu sama lain.

"Gerard masih dalam penanganan dokter." Hanya Dante yang berucap lirih

Tak berselang lama kepala polisi di temani dua bawahannya datang dengan langkah gontai.

"Tuan Daniel."

Daniel yang masih duduk di samping sang istri terpaksa berdiri.

"Kami menemukan ini di sel tahanan."

Kepala polisi menyerahkan plastik kecil masih berisi serbuk putih juga alat penghisap yang sudah terpakai.

Daniel hanya bisa menghela nafas berat sambil memijat pelipis. Mendengar percakapan itu Ketty langsung berdiri merebut plastik yang dipegang suaminya.

Malam Panas Sang Pewaris (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang