Lunarios|| pengakuan

2.8K 91 4
                                    

Diwajibkan vote untuk bisa membaca cerita ini, karena minthor bisa sewaktu-waktu mengunci part atau menghapusnya!!

************************************

Flashback on

Luna sengaja datang pagi-pagi buta untuk kepentingan lain. Di jam enam Luna sudah sampai di kantor golden rose. Luna membenarkan penampilan sebelum turun dari mobil.

"Semoga kau menyukai kejutan dari ku tuan Gerard Rodriguez." Ucap Luna di depan spion.

Saat akan turun dari mobil, Luna melihat sekretaris Gerard juga turun dari mobil. Tapi anehnya keadaan dia sangat berantakan tidak serapi biasanya. Dia mengenakan dress super sexy yang menampilkan belahan dada super rendah.

"Maya?" Lirih Luna melihat wanita itu.

Tak lama seorang pria juga keluar dari mobil dengan keadaan yang sama berantakannya. Mereka lalu berciuman dan melakukan adegan sex diatas kap mobil.

Pria yang bersama sekretaris Gerard tidaklah asing karena dia beberapa kali pernah bertemu. Luna mencoba berfikir untuk menemukan siapa sosok yang ada di depannya.

Ia lalu memotret keduanya dan mengirimnya pada London. selama ini London lah yang membantu Luna meretas data pegawai di kantor Gerard.

Tak berselang lama London menelfon, untunglah Luna sudah mengganti nada dering menjadi senyap.

"London, Cepat cari tahu siapa pria itu."

"Luna, aku sedang sarapan dengan Mey. Tunggu lah sebentar."

"Tidak ada waktu."

"Ya ya ya, oke. Dalam lima menit akan ku kirim data-datanya."

Luna mematikan panggilan. "Ternyata tidak perlu bermain kucing-kucingan, umpan sudah ada di depan mata."

Luna kembali mengambil foto dan video adegan sex mereka.

Ting... London send message

Luna membaca data yang dikirimkan oleh London. Semua sangat jelas siapa pria itu, dari mulai nama, keluarga, jabatan. London berhasil meretas dengan baik.

Luna : thank you London

"Richard Marx direktur keuangan." Ucap Luna membaca pesan London

"Pantas saja aku pernah bertemu dengannya."

Luna kembali meletakan ponsel di dalam tas, kedua manusia itu juga sudah menyelesaikan aktifitas panasnya. Sekretaris Gerard juga sudah mengganti pakaian rapi sedang pria itu juga sudah pergi.

Luna turun menyusul sekretaris Gerard, dia berpura-pura tidak melihat apa yang baru saja terjadi.

Saat tiba di depan lift, Maya menoleh dan tersenyum tipis kepada Luna.

"Anda datang terlalu pagi Ms. Lunara."

"Hmm ada sesuatu yang harus di kerjakan. Kau sendiri juga datang terlalu pagi bukan?"

Maya hanya tersenyum sekilas hingga lift terbuka.

"Maya, sudah lama kau bekerja untuk tuan Gerard?"

"Hampir tiga tahun,"

Luna hanya mengangguk-angguk, setelahnya tidak ada lagi obrolan. Keduanya sama-sama menuju ruang meeting.

Luna membuka laptop mengecek beberapa data yang sudah ia susun semalaman. Berbeda dengan Maya yang terlihat santai, dia hanya mengecek laporan dan beberapa dokumen.

"Ms. Lunara, anda mau coffe?"

"Boleh."

Maya berlalu menuju dapur untuk membuat kopi, tinggallah Luna di sana seorang diri. Dengan mata penuh selidik, Luna mendekat kearah laptop yang ada di sebrang. Dia mengecek beberapa dokumen lalu memasukan foto-foto yang sudah di edit oleh Mey.

Malam Panas Sang Pewaris (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang