03# Malam Bersama Azka

237 35 4
                                    

You said you hated me earlier, but you can't stay away from me either, right?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You said you hated me earlier, but you can't stay away from me either, right?

[Go Get Her]



"Besok sekolah?"

Ranika tersentak kaget langsung membalikkan badannya dan melompat mundur, dua kali dia terkejut saat mendapati Azka benar-benar berdiri menjulang di belakangnya persis.

"Si Ditya nggak ada ngapa-ngapain lo, kan? Kadang otaknya korslet sih makanya gue curiga dia bisa aja berbuat yang tidak-tidak sama lo." ucap Azka lagi dengan mata yang menatap keluar memerhatikan Ditya pergi dengan motornya. "Anj- dada gue!"

Azka terpaksa mundur karena pukulan Ranika pada dadanya, gadis itu menatap tajam Azka yang sebenarnya masih terlihat ngantuk. Wajah bantalnya masih sangat jelas tercetak, rambutnya yang berantakan dan piyama tidurnya yang tidak mencerminkan Azka benar-benar berjenis kelamin laki-laki.

Bayangkan, ke rumah orang cuma numpang tidur tapi numpangnya benar-benar terniat. Bahkan tadi Azka sempat memamerkan boneka lumba-lumba sebesar setengah badannya sebelum masuk ke dalam kamar tamu, laki-laki itu juga membawa kaus kaki berwarna pink dan juga penutup mata agar tertidur nyenyak.

Bahkan Ranika saja tidak selebay itu.

"Bisa nggak berdirinya gak usah di belakang gue banget? Gue pikir lo mau nyekek gue!" sewot Ranika yang hampir memukul Azka namun reflek si pemuda lebih cepat untuk menghindarinya.

Azka meringis, "Bener juga, kenapa tadi gue nggak kepikiran nyekek lo aja, ya?" katanya menyesal. Ranika yang terpancing emosi lantas memukul Azka lagi, si pemuda tentu saja menjerit karena terkejut. Sialnya kali ini pukulan Ranika gak cuma sekali, gadis itu tiba-tiba seperti monster yang ingin membunuh musuhnya.

Azka mencoba menghindar, laki-laki itu berlarian menuju ruang tengah. Hatinya yang terbiasa tenang karena memiliki kesantuyan hidup tiba-tiba seperti ingin loncat ke jurang karena panik dikejar Ranika, tentu saja jantungnya ikut terkejut dan berdebar hebat seperti hampir sekarat.

Aneh juga sama Ranika, ini yang katanya lagi sakit? Apakah ini yang disebut perlu ditemani sesuai yang dikatakan Bunda tadi?

"Nika! Gila, lo! Nggak usah kejar gue!" pekik Azka benar-benar panik takut tertangkap Ranika yang mengejarnya seperti kesetanan.

"Gue udah lama menunggu saat-saat seperti ini, ya! Niat gue bulat mau bunuh lo!!" balas pekikan Ranika terdengar menyeramkan di telinga Azka. Sungguh, Azka rasanya ingin menangis.

"Spikopat lo!"

"Psikopat, bego!"

"Sama!"

"Beda!"

Azka yang memiliki tenaga minim langsung loncat ke sofa yang paling besar dan tiduran di sana, Ranika yang tidak menafsirkan gerakan itu lantas reflek ikut melompat namun juga terasa kagok jadinya tersandung kakinya sendiri. Alhasil, gadis itu jatuh. Bukan di atas Azka lalu tak sengaja mereka berciuman seperti yang di film-film, Ranika benar-benar jatuh di lantai.

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang