37# More Revenge

112 16 11
                                    

Keep in mind once more, nothing in this world is free

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keep in mind once more, nothing in this world is free.

[Go Get Her]




Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, hari ini weekend dan Azka selalu lembur karena pengunjung kafe selalu ramai ketika weekend tiba. Untungnya, sekarang kafe sudah tutup dan Azka tinggal buang sampah ke belakang baru bisa pulang ke rumah.

"Agak cepet, Ka, gue ada janji dulu sama cewek gue!" pekik Huda sebelum Azka membuka pintu belakang dan tanpa meresponnya Azka malah melengos keluar.

Udara malam yang cukup dingin malam ini membuat Azka sedikit meringis dan bergidik, lalu dengan segera Azka berlarian menuju tempat sampah untuk membuang sampah yang dibawanya. Sesudah itu baru kembali melangkah cepat untuk masuk ke kafe, hanya saja, tiba-tiba merasa aneh.

Azka menoleh ke samping sebelum dirinya memegang pintu, matanya membulat tersentak sendiri dengan apa yang dia lihat. Seorang gadis yang sudah hampir setahun ini tak kelihatan batang hidungnya, kabarnya pun Azka tidak pernah tahu atau bahkan Azka lupa dengan gadis itu.

"Lidiya..." lirih Azka dengan tatapan sendunya melihat kondisi Lidiya yang cukup memprihatinkan. Laki-laki itu menghampirinya, "ada apa sama lo?" tanyanya membuat Lidiya yang masih terkejut tiba-tiba tak sengaja bertemu Azka disini tentu tersadar kembali lalu melangkah mundur saat Azka benar-benar akan meraih tangannya.

"L-lo masuk aja, gue cuma lewat kok," ucap Lidiya dengan bibir pucatnya membuat Azka menghela nafas.

"Masuk dulu, disini dingin," kata Azka yang langsung meraih tangan Lidiya dan memaksanya masuk ke dalam kafe. Sempat juga Lidiya memberontak namun Azka malah mengencangkan cengkramannya sampai keduanya sudah di dalam.

"Anjrit, lo! Buang sampah doang udah gaet cewek aja," kata Huda yang terkejut melihat Azka membawa gadis dari luar dan mendudukkannya di salah satu kursi.

"Temen gue ini, Bang, gak sengaja lewat sini terus ketemu gue," ucap Azka sambil menarik wajah Lidiya agar menoleh ke arah lain hingga beberapa luka lebam di wajahnya tak bisa dilihat oleh Huda.

Iya, kondisi prihatin Lidiya itu karena ada lebam-lebam di wajah dan mungkin ada juga di tubuhnya?

"Oh, mau dianterin balik?" tanya Huda sembari mengunci loker dan menggendong tasnya.

"Iya, lo duluan aja, Bang. Biar gue yang ngunci kafe, ntar kuncinya gue selipin di bawah pot," kata Azka yang disetujui Huda.

"Oke, duluan," pamit teman part timenya itu yang dibalas senyum tipis Azka.

"Tiati, Bang!"

"Yoi!"

Setelah kepergian Huda, Azka lantas mendudukkan dirinya di kursi lain dan menatap intens Lidiya yang sudah menunduk itu.

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang