10# Apapun Untuk Ranika

177 30 4
                                    

Even if I don't like it the most, I'll do it for you.

[Go Get Her]




Ranika berdecak sambil bergeser menjauh, Azka yang sejak di rumah makan iseng colek-colek lengannya membuat gadis itu risih. Apalagi mengingat Ranika masih marah padanya soal perdebatan tadi dimenangkan oleh Azka karena pembelaan Harfian yang tiba-tiba.

"Ma, lihat nih anaknya nggak mau baikan sama Azka!" adu Azka pada Mamanya Ranika. Yang namanya disebut berdecak lagi lalu menoleh dengan tatapan tajamnya, sementara Mama tertawa gemas disusul Papa serta keluarga Ranika yang lain.

"Kamu apain sih, Ka?" tanya Mama merespon.

"Gara-gara dia teleponan sam- AW, ANJRIT!" Azka terkulai lemah begitu saja di karpet depan kaki sofa yang diduduki Ranika dan dirinya karena tendangan maha dahsyat gadis itu pada pahanya. Selain karena tidak siap menyeimbangkan diri, Azka yang hobi rebahan ini memang agak lemah makanya ditendang dikit langsung jatuh.

Harfian yang ada di sofa seberang tertawa menyaksikannya, sempat juga untuk memotret Azka yang malang itu lalu dikirimkan ke Dafa. Karena berbagi itu indah. Begitu pula dengan yang lainnya, mereka hanya tertawa melihat pertengkaran Azka.

"Nggak usah ngadi-ngadi lo, ya!" sewot Ranika sambil beranjak dan berkacak pinggang pada Azka, setelah itu mengambil langkah pergi ke kamarnya.

Tak ingin tertinggal, Azka segera bangkit lalu mengejar Ranika sekuat tenaga. Meski dari ruang tengah menuju kamar gadis itu sangat dekat, namun tidak dipungkiri Azka lelah juga berlari sedikit ke sana.

Sempat ada cekcok saling dorong pintu kamar karena Azka yang ingin ikut masuk dan Ranika yang menahan dari dalam, akhirnya Azka menang juga dan kini sudah berbaring di lantai sambil mengatur nafasnya yang seperti mau habis. Ranika sendiri tetap berdiri sambil berkacak pinggang menatap kesal ke arah Azka, menyebalkan sekali orang ini.

Kaki Azka yang berhasil meraih ujung pintu lalu mendorongnya agar tertutup, Ranika sih membiarkan karena jika pintu kamar sudah tertutup sempurna maka tamat juga hidup Azka. Tapi karena Azka sudah membaca niat Ranika yang seperti psikopat itu, setelah bunyi pintu tertutup terdengar laki-laki itu dengan cekatan bangun lalu berlari ke ranjang Ranika. Azka pun terlepas dari maut yang mengancamnya.

Tapi tidak semudah itu, Ranika ikut berlari dengan cepat lalu melompat ke ranjangnya. Gadis itu meraih guling yang paling dekat lalu menjadikannya alat untuk mengeksekusi Azka, terjadilah teriakan-teriakan heboh Azka yang minta dilepaskan. Mana sampai terdengar ke ruang tengah pula.

"Mati lo! Mati! Mati!!" Ranika semakin brutal saja memukuli Azka. Sementara yang dipukul mencoba menghindar atau merebut guling dari Ranika, namun susah juga ternyata. Mau pergi dari ranjang juga nggak mudah, kasurnya yang bergerak naik turun seperti trampolin membuat Azka susah bergerak.

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang