It may be a bad time, but I need to finish it right now.
[Go Get Her]
Waktu yang mepet membuat Yiyi terpaksa meminta bantuan Azka, Yiyi lelah mencari materi ke sana dan kemari hingga tak kuat rasanya untuk sekedar berjalan. Sebut saja Yiyi lebay, memang. Makanya power pointnya dikerjakan Azka sekarang, mungkin kalau Dafa bisa sih, ya, Yiyi mintanya ke Dafa kali dari awal. Tapi masalahnya, sebenarnya Dafa bisa, cuman terlalu simpel untuk Yiyi yang sudah kuliah. Nanti diketawain satu kelas lagi, kan kalau Azka yang buat mah nggak bakal.
Sementara Azka yang sibuk membuat power point di meja belajarnya, Yiyi sendiri kini sedang sibuk memakai masker wajah sekalian merileksasi diri sebelum besok presentasi. Tak lupa juga habis ini Azka turut ikut ia pakaikan masker juga, kebetulan akhir-akhir ini Azka selalu mau diajak maskeran. Hasilnya juga kelihatan, wajah Azka jadi lebih bersih dan cerahan.
"Ditya nggak apa-apa tuh dibiarin sendiri di kamar lo?" tanya Yiyi yang sedang menumpahkan essence ke wajahnya sebelum dipakaikan masker.
"Justru itu, gue takut barang gue ada yang hilang besok." jawab Azka seenaknya, Yiyi reflek tertawa mendengarnya.
Azka mah memang begitu, terlalu nyeplos kalau ngomong. Kadang memang dari hati, kadang juga secara asal. Tapi meski begitu, semua orang menganggapnya selalu lucu. Entah kenapa, membuat Azka marah-marah adalah hobi semua orang, termasuk Yiyi sendiri.
"Yang bener anjir kalau ditanya!" ketus Yiyi setelah tertawa.
"Nggak papa, palingan main hape atau ngorek komputer gue buat main games. Lagian dia lagi nunggu gofud, hape gue juga sengaja ditinggal biar dia bisa cek Abangnya udah nyampe atau belum." ucap Azka menjelaskan jawabannya dengan benar, "Emang rese tuh anak, pasti malam ini bakal nginep di sini. Ck!" ketusnya kemudian.
"Lagak lo kek sok banget," ejek Yiyi yang kini mulai membuka maskernya dan menempelkan ke wajah lalu merapikannya. "Emangnya nggak papa tuh hape lo dibiarin gitu aja? Nggak ada rahasia apapun gitu? Gue aja walau gak ada rahasia tetep aja nggak mau sampai hape gue dipegang temen-temen gue." Lanjutnya membuat Azka diam seketika.
Azka beranjak detik itu juga, dia keluar dari kamar Yiyi dan melangkah cepat menuju kamarnya yang tinggal lurus saja melewati kamarnya Dafa. Laki-laki itu masuk dan melihat Ditya sedang duduk di meja komputernya dan sibuk main games sambil memakai headphone, sementara itu hape Azka ada di samping keyboardnya dengan sesekali menyala pertanda seseorang memberinya pesan.
Terlalu fokus pada games, Ditya bahkan tidak menyadari kalau hape Azka terus menyala. Mulutnya juga kayak sampah banget, semua umpatan dia keluarkan membuat Azka menghela nafas lega lalu mengambil hapenya dengan tenang.
Mata Azka melotot, nama Ranika dilayar hapenya membuat Azka seketika panik. Apakah Ditya sudah melihatnya dan sekarang sedang pura-pura tidak menyadarinya? Azka tidak bohong, hatinya gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Get Her
Fanfiction[Adult Content🙏] Azka tahu dirinya sudah menang sejak kedua orang tuanya memberitahu jika Ranika sudah menjadi tunangannya, bahkan orang tua Ranika juga bilang, mereka menyukai sikap tanggung jawab Azka yang mengambil alih tugas mereka untuk menjag...