[Adult Content🙏]
Azka tahu dirinya sudah menang sejak kedua orang tuanya memberitahu jika Ranika sudah menjadi tunangannya, bahkan orang tua Ranika juga bilang, mereka menyukai sikap tanggung jawab Azka yang mengambil alih tugas mereka untuk menjag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Of all the jerk guys in the world, I like my guy best who never wants to go straight.
[Go Get Her]
R20+
"Gue mau beli apartemen," celetuk Azka tiba-tiba membuat Ranika yang baru saja akan menutup matanya lantas melotot kembali.
"Gue udah mau tidur, anjir?????" maki Ranika membuat Azka tertawa.
"Tidur aja sih, orang gue ngomong sendiri!" sewot laki-laki itu lalu kembali tertawa ketika Ranika menggeram kesal. "Kayaknya nggak enak banget dah diem disini, kalau berantem kayak kemarin jadi bingung mau geraknya gimana. Iya, nggak, sih? Kagok aja gitu, mau marahin lo aja harus di luar rumah dulu."
"Niat lo pindah emang cuma mau marahin gue???"
"Enggak juga, enak aja bisa berbuat semau gue."
Menyebalkan.
"Dari pada apartemen mending lo beli rumah aja, kan lebih enak."
Azka menghela nafasnya, "kalau itu biar kumpul duit lebih banyak dulu, Ika sayang. Gue mau rumah yang luasnya sederhana tapi bahannya mewah, semua temboknya mau gue bikin dari emas!" katanya asal lalu terkikik geli membayangkan sejulid apa para tetangganya nanti.
"Bodoh!" ketus Ranika lalu berbalik memunggungi Azka.
"Eh, kita pelihara kucing yuk?" tawar Azka sengaja memancing Ranika untuk kembali berbalik padanya. Dan benar saja, istrinya itu langsung menghadap kepadanya dengan senyum yang sangat lebar.
"Yuk!" jawab Ranika tak tanggung langsung memeluk Azka. Si suami meringis, mencoba menahan diri untuk tidak menyerang Ranika lagi.
Ya, gak usah tanya lah jelasnya seperti apa. Habis berantem dan ditambah kangen-kangenan artinya ngapain?
"Nggak usah gini ih, jauhan lagi sana!" ketus Azka membuat Ranika malah mengeratkan pelukannya dan bahkan sampai menaruh dagu di atas dada Azka.
Dengan senyum termanisnya Ranika mulai berbicara, "tahu nggak sih, gue tuh pengen banget pelihara kucing dari SMP soalnya LUCUUU BANGEEEETTT??? Tapi, nggak boleh sama Papa soalnya Mama alergi sama bulu kucing!"
"Iya, iya, iya, tapi jauhan dulu!" titah Azka sambil mendorong bahu Ranika yang susah sekali dijauhi.
"Kan kalau ada kucing gue nggak bakal ngerasa kesepian banget waktu lo tinggal, gue rela anjir sampe lo nggak pulang-pulang juga nggak papa!" ucap antusias Ranika membuat Azka menatapnya kesal.
"Tadi pagi yang marah gara-gara nggak gue temenin siapa? Sopan ngomong begitu?" sindir Azka semakin ketus.
"Ih, kan, nggak ada kucing!" sewot Ranika tak ingin disalahkan dan merasa malu dengan sikap buruknya itu.
