17# All Things Are Sensitive

131 27 5
                                    

Exactly like this, I will never be able to ignore you even if I tell you again that I want to stay away from you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Exactly like this, I will never be able to ignore you even if I tell you again that I want to stay away from you.

[Go Get Her]




"Sini,"

Seperti akan berhenti berdetak jantungnya, Ranika terkejut saat keluar dari toilet tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik lengannya ke samping toilet. Dilihat kondisinya sih lumayan sepi, hingga Ranika merasa tak heran begitu melihat Azka yang membawanya ke sini.

Ingat kejadian di rumah Harun tadi, Ranika hampir saja akan meledak untuk memarahi Azka dan memukulnya sampai dirinya puas. Namun gerakannya itu terbaca oleh Azka, si laki-laki segera meraih kedua pergelangan Ranika dan mendorong gadis itu sampai tersandar di dinding.

"Ini bukan waktunya lo ngambek dulu sama gue," ucap Azka agak berbisik, jaga-jaga takut ada orang yang ke toilet. Laki-laki itu melepaskan genggamannya dari tangan Ranika sambil menghela nafas, "kok lo jadi begini sih?"

Ranika mendelik dengarnya, "begini gimana?" katanya dengan suara yang sengaja dibesarkan membuat Azka melotot padanya lalu membekap mulut si gadis seketika.

"Nggak usah kenceng-kenceng, lo mau Ditya denger?!" sewot Azka yang tentunya dengan suara pelan sambil mendekatkan diri. "Kenapa akhir-akhir ini lo kayak sengaja banget bikin semuanya jadi transparan? Ditya udah pernah curiga soal kita yang di Bogor, lo mau dia tahu semuanya apa?!"

Kedua tangan Ranika terangkat memegang tangan Azka untuk dijauhkannya dari mulut, "gue mau lo. Gue mau lo yang dulu, lo yang selalu datang ke rumah gue, lo yang selalu merhatiin gue, lo yang selalu mengutamakan gue."

"Nika, gue rasa gue udah ngejelasin-

"Tapi gue tetep mau lo!"

Azka berdecak sambil menaikkan satu tangannya lagi untuk menekan bahu Ranika semakin menempel pada dinding, tubuhnya pun ikut menghimpit si gadis dengan wajah kesalnya.

"Gue bilang jangan kenceng-kenceng!" tegur Azka dengan suara yang semakin pelan namun masih terdengar kesalnya. "Lo nggak mau kelihatan jadi cewek brengsek kan? Gue ikutin mau lo, Nika, gue biarin lo sama Ditya dan ngasih lo ruang yang banyak buat pacaran sama dia tanpa harus gelisah. Gue pikir, gue juga nggak enak sama Ditya. Meski lo udah garis takdir gue, tapi kita nggak tahu ke depannya kayak gimana. Atau kalau iya pun, gue nggak mau berhubungan sama lo yang masih sama Ditya."

"Gue nggak bisa putusin Ditya sekarang, Azka. Gue nggak punya alasan, nggak mungkin juga kan kalau gue bawa-bawa nama lo? Jadi, tolong tunggu!" ucap Ranika membuat Azka diam dengan tatapan tak percayanya.

Azka tak bisa berkata-kata dengarnya, ia menatap Ranika yang menunjukkan tatapan tajamnya pada Azka. Laki-laki itu juga kehabisan akal, entah bagaimana lagi harus bicara dengan Ranika, Azka memilih untuk menyerah saja sekarang. Kini laki-laki itu mundur melepaskan Ranika, ia berbalik untuk pergi membuat Ranika juga menghela nafasnya.

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang