20# Akibat Cemburu Buta

168 27 1
                                    

The stupidest thing people always do is when they believe a story from someone else's mouth without asking the truth from the news owner.

[Go Get Her]




Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan. Ujian nasional sudah di depan mata, seluruh murid tingkat terakhir di setiap jenjang tentu disibukkan oleh belajar. Tak terkecuali Azka, si pemalas ini terpaksa membuka bukunya dan belajar dengan giat.

Yang namanya terpaksa itu benar-benar terpaksa. Kalau bukan karena perintah Yiyi dan ancaman Ranika, mana mau Azka belajar! Tadinya mau capcipcup saja pas UN.

Hari pertama masih mudah, lalu hari kedua mulai agak gerah, kemudian di hari ketiga Azka sudah merasa berat. Bagaimana bisa matematika ini membunuh isi kepalanya dengan begitu mudah, sedangkan Azka harus memutar segala arah untuk mencari jawaban yang tepat dari soal-soal di depannya.

Menyerah adalah titik terakhir Azka, karena menyontek juga butuh perjuangan, jadi Azka malas untuk memperjuangkannya. Malas lah, mending capcipcup saja.

Laki-laki itu menyelesaikan ujiannya sembari menguap, sedikit peregangan sampai akhirnya Azka bangkit. Beberapa teman sekelasnya sudah ada yang keluar lebih dulu, hingga ketika Azka beranjak, sisanya menoleh untuk melihat sok pintar mana lagi yang sudah menyelesaikan ujiannya. Lucunya, orang-orang yang tersisa itu kebanyakan tidak mengetahui Azka.

Ya, gimana mau kenal? Diam di kelas juga jarang. Paling mereka hanya tahu sekilas saja, kadang hanya tahu namanya saja dan kadang hanya mukanya. Sesuatu sekali Azka ini.



Ranika: Gue pulang sama Ditya.

Azka: Iya

Azka: Kalo udah sampe bilang.
Read



"Wuidih, tuan muda udah selesai ujiannya?"

Segera Azka mengantongi hapenya lagi meski sebenarnya ia menunggu balasan Ranika yang sedang mengetik itu, Azka berdecak lalu menyiku seseorang di sampingnya yang tiba-tiba datang membuat panik.

Panik lah, entar ketahuan lagi chatting-an sama Ranika kan bahaya.

"Berisik," ketus Azka sambil terus melanjutkan langkahnya di koridor menuju parkiran.

"Nongkrong dulu, nggak?" tanya si seseorang itu. Kalau kalian ingin tahu, dia Zacky sebenarnya.

"Nggak," jawab Azka cepat membuat Zacky mengumpat seketika.

"Kita mau lulus gini aja lo masih secuek ini, Ka?" ucap Zacky membuat Azka diam. "Gue bahkan masih belum kenal siapa temen gue yang satu ini, lo tuh gak bisa ditebak banget orangnya. Selama ini gue biasa aja sih, tapi lama-lama jadi ngeselin juga tahu, Ka. Gue pikir lo bakalan punya mindset yang sama kayak gue atau yang lain, entah gimana ke depannya kita masih barengan atau enggak, gue mau detik-detik akhir masa SMA gue tuh penuh sama temen-temen gue doang. Ternyata emang gue aja yang terlalu banyak berharap, lo masih diri lo yang nggak mau terbuka sama kita."

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang