28# Sambil Menyelam Minum Air

194 24 7
                                    

Loving you is a great fortune to me.

[Go Get Her]




Ranika melirik sekilas Azka yang baru masuk ke kamar dengan wajah lelahnya, laki-laki itu berjalan menuju ranjang dan melompat untuk merebahkan dirinya di sana. Si istri yang melihat itu lantas geram, segera Ranika memutar kursi belajarnya menghadap ranjang.

"Jorok! Mandi dulu, nggak!" omelnya membuat Azka yang semula menyembunyikan wajah ke kasur jadi menoleh menghadap ke Ranika dengan mulut manyunnya.

"Lagi apa?" tanya Azka tanpa merespon teguran Ranika. Melihat Ranika yang menghela nafas, laki-laki itu lantas bangun dan melepas jaket serta kemeja putihnya hingga menyisakan celana bahannya saja. "Lagi apa, ih, ditanya juga!" katanya sambil jalan mendekat.

"Lagi bikin catatan buat keuangan kita, gue lagi belajar." Jawab Ranika membuat Azka langsung melihat hasil coretan Ranika di meja belajarnya, "gimana interview-nya?" tanyanya kemudian.

"Lumayan lancar, semoga aja nanti dipanggil. Walau gajinya dikit, seenggaknya gue ada penghasilan dan pengalaman juga." Jawab Azka lalu mengalihkan pandangan pada si istri, "sun?" pintanya sambil memajukan bibirnya.

Ranika berdecak lalu menepuk bibir Azka, "mandi dulu!"

"Ih, penyambutan lah, Istriiiii. Baru pulang cari nafkah ini gue," kata Azka memaksa. Laki-laki itu bahkan menarik kursi Ranika agar keduanya menjadi lebih dekat, "lima menit, ya?" tawarnya membuat Ranika melotot.

"Udah maksa, nawarnya nggak ngotak!" ketus si istri sebal.

"Lima menit tuh nggak kerasa, Ranika. Biasa kita main berjam-jam juga, mana lo suka minta lagi minta lagi. Coba, siapa yang lebih bandel gue tanya? Hm?" kata Azka sambil mengejek. Ranika manyun mendengar itu, gak salah juga apa yang dikatakan Azka. "Pake opsi deh, mau cium lima menit atau mandiin gue?" tanyanya lebih rese.

"Permintaan lo semakin hari semakin memancing amarah gue, ya, Azka!" sewot Ranika mencoba menjauhkan kursi ketika Azka mendekat. Namun, Azka juga tak kalah cerdik, laki-laki itu menginjak kaki Ranika agar roda kursinya berhenti mengikuti si pemilik. "SAKIT, IH!!" bentaknya lalu memukul paha Azka.

"Makanya nurut," kata Azka lalu menarik kursi Ranika dan membungkuk untuk menjemput bibir si istri. Azka juga menempatkan kursi Ranika untuk menyandar ke meja belajar agar tak bergerak mundur saat Azka menaikkan satu lututnya mengunci pergerakan Ranika di kursi.

Posisi sudah pas, Ranika sudah memejamkan matanya mempersilahkan, namun ketika bibir Azka nyaris sampai di atas bibir Ranika tiba-tiba pintu kamar di ketuk membuat pasutri yang baru jalan seminggu itu menoleh tanpa mengubah posisi mereka.

"Tutup dulu, A, kalau mau begituan! Hadeuhh..." sindir Harfian yang langsung menutup pintu kamar dengan kencang. Sedetik kemudian Ranika memukul dada Azka, kesal karena ini bukan pertama kalinya Azka ceroboh tidak menutup pintu kamar.

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang