18# Satu Rumah Yang Tak Serasa

133 24 3
                                    

One thing you need to know is, that the trauma of the past will never go away even if you try to forget it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

One thing you need to know is, that the trauma of the past will never go away even if you try to forget it.

[Go Get Her]




Waktu menunjukkan pukul setengah sembilan malam, Azka yang mudah lelah ini terduduk lemah di sofa sambil memejamkan matanya walau tak terlelap karena kebisingan teman-temannya yang sedang bermain.

Tahu permainan truth or dare? Permainan yang sangat membahayakan tali silaturahmi itu sedang dimainkan oleh teman-temannya, sebetulnya Azka juga diajak, namun sebisa mungkin Azka pura-pura tertidur sekarang. Sangat-sangat bahaya kalau dirinya ikutan!

"Ini kita semuanya udah 17 tahun kan?" tanya Harun secara tiba-tiba.

"Kenapa? Mau ngasih tantangan yang jorok, ya?" kata Ojan menembak tepat pikiran bodoh Harun.

"Nggak seru ah, Harun mesum!" tambah Albanya membuat yang lain turut menyalahkan Harun.

Azka juga sebenarnya, tapi dalam hati.

"Anjing, nggak gitu! Cium dikit nggak papa kaliiiii?" kata Harun membela diri seolah memberitahu teman-temannya bahwa wajar saja dirinya berpikiran seperti itu.

"Lo mau cium siapa emangnya?" tanya Ditya.

"Alby," jawab Harun asal membuat yang lain langsung menyorakinya. Mungkin juga kena siksaan, Azka bisa mendengar ada beberapa suara pukulan.

'Capek banget punya temen goblok...' batin Azka bersuara lalu menghela nafas kemudian.

Setelah keributan terjadi, permainan pun dimulai. Pertama yang kena putaran botol si Harun sendiri, sorakan lagi-lagi terdengar membuat Azka meringis terganggu. Suasana ini adalah salah satu alasan mengapa Azka malas sekali liburan dengan teman-temannya, berisik banget.

"Terimalah ciuman ini, Harun ku sayaaaangg!" pekik manja dari Jackie yang memberi tantangan agar Harun tetap ikhlas menerima kecupan kecil darinya. Persis seperti Azka hari itu, laki-laki tanpa rasa malu mengecup kening Harun hingga membuat kehebohan para penonton kembali terdengar.

"ANJIIIING, BASAH GOBLOK!" maki Harun begitu merasa keningnya basah setelah Jackie menciumnya.

Getaran hape di saku Azka terasa, membuat Azka terpaksa membuka mata dan mengecek siapa yang meneleponnya sekarang. Tak lupa diiringi umpatan, bisa-bisa nanti dia dipaksa ikutan main permainan keramat itu lagi.

"Iya, Bun?" ucap Azka begitu mengangkat telepon yang ternyata dari Bundanya.

"A'a ke rumah Uwa gih, Bunda udah nitipin beberapa daging sama sosis buat A'a sama temen-temennya makan malem."

"Ih, males aaaahh!"

"Jangan males-malesan, ah, nggak baik!

"Buuunn..."

Go Get HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang