"Saya merasa seperti ada yang memperhatikan kita dari sana."
"Memperhatikan?" Rega menganggukkan kepala. Kemudian lelaki itu kembali menatap Ivana.
"Bagaimana jika kita cek ke sana? Aku punya firasat yang tidak baik," usul Rega.
Belum sampai Ivana menyetujui usulan Rega, tetapi lelaki itu sudah bergerak terlebih dahulu. Jadi mau tidak mau, Ivana mengikuti Rega yang sudah mengendap-endap menuju sisi kiri rumah Liliya. Di sana, di dekat tempat Ivana di kurung sebelumnya, terdapat segerombol semak-semak yang tumbuh cukup rimbun. Memang tampak menambah keindahan jika dari kejauhan, tetapi jika dilihat dari dekat tampaknya itu akan menjadi tempat yang pas untuk sarang hewan melata.
Rega memutari semak tersebut, tetapi tidak ada satu pun orang di sana. Akan tetapi, tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari. Ivana dan Rega spontan menolehkan kepala ke arah asal suara tersebut. Lalu tampak seorang pria dengan jubah hitam berlari menuju hutan.
Nyaris saja Rega mengejar pria itu ke arah hutan jika seandainya Ivana tidak mencegah lelaki itu. "Jangan! Berbahaya untuk pergi sendirian, kita tidak pernah mengetahui apa yang . Nanti aku akan melaporkan pada Ayah jika ada orang yang sedang berusaha mengawasi rumah kami," ucap Ivana sembari menggenggam pergelangan tangan Rega.
Rega pun menganggukkan kepala setuju. "Saya tadi sempat melihat wajah orang itu," ucap Rega memberitahu. Ivana mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian Ivana mengajak Rega untuk mampir masuk ke dalam rumah.
"Ngomong-ngomong, saya curiga jika orang tadi adalah suruhan dari kerajaan. Beberapa waktu lalu saya sempat menguping pembicaraan Ayah dengan temannya, saya mendengar bahwa kerajaan mulai menaruh perhatian pada pergerakan keuangan di Noria Duchy," cerita Rega sembari berjalan masuk menuju rumah Liliya.
"Benarkah? Tunggu dulu ... bukankah itu berarti kita juga dalam bahaya?" tanya Ivana. Tidak, dia tidak boleh membiarkan Liliya dalam bahaya. Ivana bisa kehilangan kesempatan untuk kembali ke masa depan jika sampai dia kehilangan kesempatan untuk kembali ke masa depan, entah apa yang akan terjadi pada dirinya. Terjebak di masa ini selamanya? Terjebak di dalam tubuh Liliya selamanya? Memikirkannya saja sudah cukup membuat Ivana ngeri sendiri.
"Ya .. kemungkinan begitu, tetapi tenang saja, Nona. Kita serahkan saja semua pada orang tua kita, mereka pasti bisa mengatasinya." Ivana mengerutkan dahi saat mendengar kalimat Rega barusan. Lama-lama Ivana jadi merasa bahwa Rega adalah orang yang terlalu pasrah dan menurut kepada orang tuanya.
Namun, Ivana malas membalas perkataan Rega. Jadi perempuan itu diam saja. Kemudian mempersilakan Rega untuk duduk di ruang tamu sementara Ivana ke dapur untuk meminta pelayan agar membawakan teh dan makanan ringan ke ruang tamu, selain itu Ivana juga meminta pelayan untuk membantu menyimpankan bunga pemberian Rega. Lalu saat akan kembali ke ruang tamu, Ivana bertemu dengan Amelia Ann yang baru saja turun dari tangga.
"Apakah ada tamu, Liliya?" tanya Amelia Ann. Sepertinya seorang pelayan sudah melapor kepada ibu Liliya tersebut.
Ivana menolehkan kepala pada Amelia Ann, kemudian menganggukkan kepalanya. "Iya, Ibu. Ada Rega datang berkunjung," jawab Ivana tanpa repot-repot menghentikan langkahnya menuju ruang tamu.
"Baguslah jika kalian jadi lebih dekat. Jangan sampai perjodohan kalian gagal, Ibu tidak mau sampai harus ikut menanggung Ayahmu jika sampai emosi," ucap Amelia Ann lalu pergi menuju dapur.
Ivana hanya menghela napas saat mendengar kalimat itu. Lagi-lagi perempuan itu acuh. Ivana memilih untuk kembali menemui Rega di ruang tamu. Jujur saja Ivana bingung harus mengobrol apa dengan Rega karena mereka biasanya membahas perihal kudeta. Akan tetapi, tidak mungkin Ivana mengajak Rega untuk membahas mengenai hal tersebut sementara Amelia Ann sedang berada di dapur dan George sedang berada di ruang kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past of Liliya
FantasyIvana terlempar ke masa lalu dan jiwanya masuk ke dalam raga Liliya-objek dalam lukisan The Smile You Gave. Sebuah mimpi membuat Ivana berasumsi bahwa untuk kembali ke masa depan, dirinya harus menyelesaikan urusan Liliya dan menyelamatkan Liliya da...