21. Teka-Teki

17 7 0
                                    

Seol-A menjejalkan pandangan ke sekitar rumah milik Taehyung. Seol-A cukup kagum dengan pria itu, di usia mudanya pria itu sudah sanggup membeli rumah dan tampaknya dia tipe pria mandiri dan pekerja keras.

Taehyung menyuruh Seol-A istirahat saja di sofa sementara pria itu berlalu meninggalkannya ke dapur.

"Taehyung, apa aku boleh tahu kau sedang memasak apa?" tanya Seol-A, sedikit menyesali pemilihan kata-katanya yang terdengar sangat formal, tidak seperti seorang kekasih.

"Aku akan membuat popcorn, kita akan memakannya sambil nonton netflix. Kau bisa mencari filmnya duluan," sahut Taehyung keras dari arah dapur.

Seol-A menangguk pelan kemudian meraih remote tv dan membukanya.

Beberapa menit berlalu, Taehyung kembali dengan semangkuk popcorn besar dan dua botol soda. Awalnya Tahyung merekomendasikan film horor kepada Seol-A tapi gadis itu menolaknya dengan cepat sebab Seol-A sendiri tidak suka dengan film horor.  Seol-A merekomendasikan film kartun. Tentu saja yang ia takutkan kembali terjadi, alis Taehyung mengerut bingung, dia bilang dulu mereka suka sekali menghabiskan sabtu malam dengan menonton film hohor. Seol-A sempat terpaku sebelum berpikir cepat untuk sebuah alasan logis. Sedang tidak ingin saja, Seol-A akhirnya berucap begitu dan beruntung Taehyung dapat memahaminya tanpa mencurigai apapun.

Terbawa alur cerita dalam film, popcorn dalam mangkuk perlahan menghilang berikut dengan soda yang tinggal setengah. Sesekali tawa mereka menggelegar saat komedi film mencapai puncaknya.

Menghabiskan waktu bersama Taehyung sedikit menghibur Seol-A dari kesedihannya walau jujur ia rindu dengan senyum jahil Jungkook. Seol-A melirik ke arah Taehyung sekilas yang tampak fokus ke arah layar tv depan, dipikir-pikir mereka berdua sangat berbeda. Menurutnya, Taehyung adalah tipe pacar manis yang akan menghabiskan waktu dengan pacarnya dengan hal-hal kecil seperti ini. Tidak perlu kegiatan berkencan mewah di restoran mahal, tapi Seol-A sudah bisa merasakan perasaan tulus pria itu. Berbeda dengan Jungkook, pria itu brengsek, Seol-A bahkan tidak tahu pekerjaannya dan kepribadiannya seperti apa. Jungkook jarang mengungkapkan emosi dalam dirinya melalui kata-kata dan Seol-A terlalu tidak peka untuk memahaminya.

Lamunan Seol-A buyar kala Taehyung tiba-tiba menggenggam tangannya lembut. Seol-A merasakan hangatnya tangan besar pria itu, mendekap kedua tangannya dengan erat dan hati-hati.

Seol-A bisa menarik satu kesimpulan detik itu juga, Taehyung tampak seperti Jimin. Dia tidak tahu akan dunia yang Mr. Bang buat, mereka hanya hidup dengan berfokus pada dunia yang telah tersedia. 

Rena Seol-A tak sengaja menangkap selembar foto yang terlihat jelas menembus meja kaca didepannya. Napas Seol-A berhenti untuk sejenak, bahunya menegang diikuti renanya yang terus menyusuri setiap sisi foto sebelum ditarik cepat oleh Taehyung.

"Maaf aku lupa membuang fotonya," ujar Taehyung dengan nada gugup, layaknya pacar yang ketangkap basah tengah selingkuh.

"Siapa dia?" tanya Seol-A spontan membuat Taehyung menoleh ke arahnya.

"Please, jangan marah," Taehyung mengepus punggung tangan Seol-A.

Benak Seol-A berpikir cepat, mungkin sebelumnya Taehyung sudah smepat menceritakan perihal foto dalam gadis itu jadi Seol-A tidak mungkin melontarkan pertanyaan seperti siapa namanya karena itu akan membuat pria itu mengerutkan alis lagi.

"Apakah dia masih berarti bagimu?" Seol-A melemparkan pertanyaan pancingannya.

Taehyung terdiam sejenak sebelum menggeleng pelan dan faktanya Taehyung tidak ahli dalam menyembunyikan emosi dalam dirinya. Minji, gadis yang ada dalam foto itu memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan Taehyung.

7 Days ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang