23. Faded

22 8 0
                                    

Dari sudut pandang Seol-A, Taehyung sempat menyukai Min Ji saat gadis itu masuk ke dalam dunianya. Tidak tahu skenario seperti apa yang Mr. Bang berikan, intinya terlibat perasaan suka dalam hubungan singkat mereka, berlanjut dengan Min Ji yang kemudian masuk ke dalam dunia Jungkook.

Ya, urutan gadis itu merupakan keterbalikan dari punya Seol-A. Seperti yang ia tebak, Jungkook juga tampaknya tertarik pada Min Ji kala itu. Dan persis seperti keadaan yang ia alami, Taehyung kembali dimasukkan ke dalam dunia Jungkook, memporak-porandakan hari Min Ji dalam menentukan pilihan akhirnya.

"Aku tahu mereka saling menyukai, jadi aku tidak bisa melakukan apapun selain membiarkannya," ujar Jungkook menutup penjelasan panjangnya.

"Min-Ji tahu kau akan kesakitan saat membiarkan hubungannya dengan Taehyung?" tanya Seol-A.

Jungkook menangguk pelan, Seol-A dapat menangkap sirat keraguan dalam gerakannya, banyak jeda yang diambil sebelum meneruskan obrolan mereka.

"Min-Ji sering mengucapkan maaf kepadaku dan aku menyesal telah melakukannya. Aku berharap gadis itu bahagia tapi nyatanya pengorbananku berakhir dengan singkat saat Min-Ji ditemukan tewas dalam kamarnya seminggu kemudian. Min Ji melanggar aturan dari Mr. Bang."

Seol-A menahan napas saat membayangkan kehidupan Min-Ji dalam benaknya. Tidak akan beda jauh dengan rasa bimbang yang Seol-A hadapi sekarang, Min-Ji pasti juga merasakannya dulu. Memikirkannya membuat kepala Seol-A terasa berat dan dadanya mulai sesak.

"Maaf kalau aku membuatmu menderita dengan semua pertanyaanku," hanya itu yang dapat Seol-A katakan sebagai respon.

"Tidak, kurasa kau harus tahu tentang semua ini sebagai keluarga Min-Ji," ujar Jungkook berusaha menampilkan senyumnya padahal nyatanya ia tengah menahan erangan kesakitan dengan menggigiti bibir bawahnya.

"Kau sudah tahu?" tanya Seol-A sedikit terkejut.

"Aku hanya menebak, tapi sulit untuk menutupinya, wajah kalian sangat mirip."

Seol-A menangguk, menyetujui perkataan Jungkook.

"Kau tidak membunuhnya Jungkook, Min-Ji...dia pergi karena pilihannya sendiri," ujar Seol-A merasa bersalah karena pernah kecewa dengan Jungkook tanpa mengetahui kebenarannya.

"Mr. Bang yang harus disalahkan," lanjut Seol-A.

Jungkook menatap lurus ke arah kedua rena Seol-A, "Seharusnya aku bisa melakukan tugasku dengan baik, setidaknya dalam duniaku. Aku memberi kesempatan kepada mereka berdua, seperti yang Taehyung lakukan sekarang. Dia memberi kita ruang untuk berbicara."

Tanpa sadar Seol-A menahan napas setelah mendengar perkataan Jungkook, entah kenapa Seol-A merasa Jungkook terlihat sangat serius dengan ucapannya sekarang dan jujur Seol-A tidak ingin mendengarkan kalimat selanjutnya dari bibir pria itu. 

"Seol-A, kurasa sudah waktunya melupakan hal kemarin dan fokuslah pada Taehyung. Selagi Mr. Bang masih memberiku kesempatan untuk bertemu denganmu, aku akan memberitahu hal ini."

Jungkook tidak lagi mempertahankan kontak mata mereka, lebih tepatnya Jungkook menghindari tatapan dari Seol-A.

"Kau ingin kita berpisah?" tanya Seol-A. Sial, nada bicaranya terdengar bergetar sekarang.

"Aku tidak ingin, tapi kita harus berpisah," jawab Jungkook tak terbantahkan.

"Aku tidak mau."

"Keinginanmu bukanlah prioritas disini Seol-A," ujar Jungkook, akhirnya pria itu memberanikan diri untuk menatap Seol-A. Sirat keputusasaan Jungkook dapati dari kedua renanya.

"Tapi aku bisa memilih, aku mempunyai hak untuk itu,. Kita harus mencari solusinya bersama Jungkook," balas Seol-A, berusaha menyakinkan Jungkook.

Jungkook menggeleng, tidak menyetujui saran gila Seol-A dengan membantah skenario yang telah Mr. Bang buat. Itu adalah larangan, tidak apa-apa jika hanya Jungkook yang merasakan efeknya, rasa sakit ini hanya akan menguras energinya, Jungkook masih bisa menahannya tapi ia tidak bisa melihat Seol-A kesakitan seperti dirinya. Jungkook tidak pernah bisa menebak isi pikiran Mr. Bang.

7 Days ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang