Agmi merenggangkan tubuh setelah keluar dari ruang rapat. Lega juga rasanya sudah menyelesaikan ujian stase bedah yang ternyata tidak sesulit yang dia bayangkan. Mungkinkah Dokter Rendi sedikit berbaik hati padanya karena dia adik iparnya?
Yah, tapi konsulen itu memang sudah dari awal baik sih. Sama seperti Dokter Gama dari stase obgyn. Mereka sebelas dua belas. Sayangnya karena Dokter Gama sibuk, yang banyak membimbing Agmi dulu di stase obgyn adalah Dokter Rangga si residen killer. Orang itu suka memberikan pertanyaan yang aneh. Sepertinya dia menikmati sekali jika koas tidak bisa menjawab.
Namun dibalik kekejamannya itu, ternyata Dokter Rangga itu punya sisi lain yang manis di depan istrinya. Agmi baru tahu itu saat dia mengikuti acara arisan keluarga sebelum pernikahan dengan Reno. Dokter Rangga itu suami Bidan Cinta, sepupu Reno, satu-satunya makhluk di keluarga Reno yang tidak berprofesi sebagai Dokter. Rangga dan Cinta, nama mereka kayak film remaja zaman jadul yang terkenal itu, kan? Bahkan kisah cinta mereka juga jadi legenda di VK.
Ah, keluarga besar Prawirohardjo itu memang sangat unik dari segala sisi. Sedikit banyak Agmi merasa bangga karena kini dia menjadi bagian dari keluarga keren itu, walaupun hanya untuk tiga tahun ke depan.
Dalam hatinya Agmi jadi berpikir. Bagaimana ya kira-kira hubungan Agmi dengan keluarga besar itu setelah perceraian? Sebenarnya relasi besar mereka itu sangat menguntungkan bagi Agmi. Semoga saja mereka tetap baik padanya nanti.
"Ya ampun aku sama sekali nggak bisa mikir," keluh Nara dengan murung. Nara adalah tipe-tipe penipu. Biarpun dia bilang nggak bisa ngerjain, tahu-tahu nilainya malah tertinggi. Agmi sudah tidak terkecoh lagi sekarang.
"Kamu bisa ngerjain, Mi?" tanya cowok itu.
"Yah, lumayan susah," angguk Agmi saja.
"Kita ke kantin yuk. Laper banget perutku setelah banyak berpikir," usul Nara.
Agmi mengangguk aja. Kebetulan banget dia juga lapar. Dia jadi pengen makan kresengan daging yang dibelikan suaminya beberapa waktu lalu. Setelah Agmi mencoba seluruh menu di kantin ternyata kresengan itu memang yang paling enak. Salah satu keuntungan menikah dengan Reno adalah, dia terbebas dari rasa lapar. Reno memberikan dia kupon makan sepuasnya di luar gaji seratus juta yang dia janjikan. Dia menyuruh Agmi menggemukkan badannya sedikit.
Nara tersenyum kecil melihat reaksi Agmi. Setelah menikah, Agmi ternyata jadi lebih terbuka. Padahal dulu Agmi tak pernah mau diajak makan siang di kantin. Cewek itu selalu berdalih banyak tugas yang ingin segera dia selesaikan. Nara tak pernah tahu kalau Agmi menolak karena dia nggak punya uang untuk makan di sana.
"Agmi."
Firasat Agmi buruk saat mendengar suara yang lemah gemulai itu. Ketika dia menoleh ternyata dia melihat Dokter Arlin yang tersenyum manis padanya.
***
Halo guys... Adakah yabg kangen sama aku? Maaf ya lama aku nggak muncul.
Numpang promo ya guys...
Klo minat langsung ke karyakarsa aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Dokter (Republish)
Romance"Ayo kita nikah." Agmi terdiam sejenak. Sepertinya ada yang salah dengan pendengarannya. Apa mungkin karena dia kelaperan banget otaknya jadi agak geser ya? "Apa, Dok?" tanya Agmi akhirnya. "Ayo kita nikah," ulang Reno lagi dengan senyuman manis ban...