"Jujur aja saya nggak tahu gimana caranya putus dari Arlin. Saya pikir sepertinya dia bakal nyerah kalau saya suka sama cewek lain."
Entah kenapa Agmi tiba-tiba jadi ingat dengan omongan Reno sebelum mengajaknya menikah pura-pura. Wajah Reno saat itu memang terlihat frustrasi. Apakah Reno sebenarnya tidak seburuk yang selama ini dia pikirkan?
Tak beberapa lama Ayu dan Bi Surti muncul sehingga sesi curhat Rendi berakhir. Agmi pun memberanikan diri turun dan bergabung dengan mereka.
Pukul tujuh malam, Rendi dan Ayu akhirnya pamit pulang. Agmi menemani Reno mengantar kepergian mereka dari depan pagar. Agmi diam-diam mengamati Reno yang melambai dengan semangat saat kakak dan keponakannya pergi. Tapi senyumannya langsung berubah dingin ketika mobil yang ditumpangi kedua orang itu menghilang dari pandangan.
"Seru menguping pembicaraan kami tadi?" tanya Reno tiba-tiba yang membuat Agmi terkesiap. Astaga jadi dia ketahuan.
"Saya nggak bermaksud menguping. Kalian aja ngobrolnya di tempat terbuka begitu," dalihnya.
Reno tertawa sinis. "Kamu pasti menganggapku lucu, kan? Menipu kakakku sendiri seperi ini?"
"Saya nggak mikir apa-apa kok," elak Agmi.
"Oh ya? Terus kenapa kamu nggak pergi aja dan malah mendengarkan sampai selesai?"
Agmi terdiam. Yah, emang dia menganggap obrolan dua orang cowok itu tadi cukup seru. Agmi nggak bisa mengelak.
"Aku nggak bermaksud ikut campur," kata Agmi akhirnya. "Tapi sampai kapan Dokter bisa menyembunyikan hal ini? Mungkin ada baiknya Dokter jujur saja, karena kelihatannya Dokter Rendi sangat memercayai Dokter. Jika dia tahu dirinya dikhianati, dia pasti akan sangat kecewa."
"Hah? Jujur? Bagaimana menurutmu aku bisa jujur? 'Kak, aku sebenarnya berselingkuh dengan istri Kakak,' menurutmu aku harus bicara begitu?" sinis Reno.
Agmi mengerutkan kening. Kenapa makhluk ini tiba-tiba jadi marah sama dia sih? Emangnya salah Agmi apa? Iya sih, menguping itu emang bukan tindakan yang benar. Tapi apa perlu Reno marah padanya begini? Agmi kan nggak melakukan apa-apa! Agmi merasa bodoh karena sempat bersimpati padanya tadi.
"Mana saya tahu! Itu kan urusan Dokter, bukan urusan saya! Pikir saja sendiri! Siapa suruh selingkuh!" ketus Agmi akhirnya dengan jengkel. Dia melangkah dengan cepat masuk ke dalam rumah.
Sementara itu Reno terdiam dan mengamati punggung Agmi yang menjauh. Reno memegangi dahinya. Dia lepas kendali sampai marah pada Agmi yang tidak bersalah.
Sebenarnya Reno malu sekali karena Agmi mendengar pembicaraannya dengan Rendi tadi. Gadis itu pasti menganggap dia sampah, kan? Betapa keras dia tadi usahanya untuk menyembunyikan kebusukannya sendiri pada Rendi. Kenapa Agmi harus melihatnya saat seperti itu? Pasti gadis itu akan semakin membencinya sekarang.
Reno memandangi tanah di bawah kakinya. Ini adalah salahnya. Tanggung jawabnya. Bagaimana nanti jika kakaknya itu tahu kebenarannya? Reno tidak bisa membayangkannya. Reno menggeleng pelan. Hal itu tidak akan terjadi. Dia akan membawa rahasia ini sampai ke liang kubur nanti.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Dokter (Republish)
Romansa"Ayo kita nikah." Agmi terdiam sejenak. Sepertinya ada yang salah dengan pendengarannya. Apa mungkin karena dia kelaperan banget otaknya jadi agak geser ya? "Apa, Dok?" tanya Agmi akhirnya. "Ayo kita nikah," ulang Reno lagi dengan senyuman manis ban...