58

18.9K 1.5K 81
                                    

"Aku minta maaf."

Ucapan Reno itu membuat netra Agmi seketika melebar. Dia tidak menyangka Reno akan mengucapkan kalimat itu.

"Semalam aku sudah menyentuhmu tanpa izin, aku minta maaf. Karena kamu kelihatan imut pas tidur, jadi tanpa sadar aku begitu."

Agmi merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Internasional playboy brengsek! Kenapa dia harus pakai alesan yang bikin Agmi kegeeran dan jadi nggak bisa marah sih!

"Mulut Dokter benar-benar manis," komentar Agmi akhirnya. Dia nggak mau kelihatan gampangan kalau langsung memaafkan hanya karena gombalan receh seperti itu.

Reno terdiam sejenak memandangi Agmi yang tampak jengkel. Kalau cewek lainnya pasti sudah berbunga-bunga kalau dia puji seperti ini. Mungkin karena inilah Agmi menjadi gadis yang menarik. Dia realistis dan nggak baperan.

"Semua yang aku katakan pasti omong kosong bagimu, kan?" kata Reno.

Agmi menoleh dan memandang wajah Reno yang tampak sedih. Sialan! Cakep banget sih. Benar, dia pasti deg-degan gara-gara wajah itu. Dasar curang.

"Aku tahu, mana mungkin kamu percaya dengan ucapan pebinor macam aku." Reno mengalihkan wajahnya dan menunduk dengan wajah sendu.

"Kamu boleh percaya boleh tidak, tapi aku sungguh ingin berubah. Aku tidak mau merusak rumah tangga kakakku."

Agmi menopang dagunya dan tidak berkomentar apa-apa padahal dalam hati dia menimpali. Kamu sudah merusaknya tuh!

"Anak perempuan yang bunuh diri tadi, mengingatkan aku pada Ayu. Kalau Kak Rendi dan Arlin berpisah, dia pasti akan menjadi korban. Seberapa besar luka di hati anak itu sampai dia tidak merasakan sakit saat mengiris tangannya sendiri."

Netra Agmi terbeliak. Apa tadi Reno mendengarkan curcol di Bapak padanya saat meminta tanda tangan informed consent?

"Agmi ... kamu, apa sangatbenci aku karena menganggap aku mirip dengan ayahmu?"

Agmi tentu saja terkejut mendengar pertanyaan itu. Terlebih Reno yang mengatakan itu wajahnya terlihat sedih dan juga ganteng.

"Saya nggak benci sama Dokter."

Mata Reno melebar. Dia tidak menyangka Agmi akan menjawab seperti itu. Namun yang paling kaget sebenarnya adalah Agmi sendiri. Kalimat itu akan meluncur dari bibirnya gara-gara wajah ganteng Reno, tapi memang itulah yang dia rasakan. Setelah dia menghabiskan waktu bersama dengan Reno selama ini dia tidak bisa membenci Reno. Terlebih ketika dia sadar bahwa bersikap baik pada semua orang adalah sifat asli Reno.

"Sungguh?" kejar Reno.

"Dokter belum pernah melakukan hal yang merugikan saya. Jadi apa alasan saya membenci Dokter," jawab Agmi.

"Mungkin karena aku perilakuku mirip dengan ayahmu?" tegur Reno lagi.

"Dokter tidak mirip dengan dia!" tegas Agmi. "Dokter tidak punya anak istri yang tinggalkan. Dokter juga tidak membawa kabur Dokter Arlin."

Senyuman Reno perlahan terkembang. Dalam hatinya Agmi jadi misuh-misuh. Kenala dia pake senyum segala sih! Kan jadi tambah ganteng!

"Aku mau berubah, Agmi. Jadi kamu mau kan bantu aku?"

"Memangnya saya bisa bantu apa?" Agmi balas bertanya.

"Aku nggak akan menyentuhmu sembarangan lagi. Aku nggak akan melakukan hal yang nggak kamu suka. Jadi tolong tetap jadi istriku sampai tiga tahun ke depan," pinta Reno.

"Saya nggak punya pilihan lain, kan?" kata Agmi.

"Terima kasih, Agmi," senyum Reno. Dalam hatinya dia berjanji bahwa dalam tiga tahun ke depan dia pasti menjadikan wanita ini menjadi istrinya yang sebenarnya.

***

Votes dan komen ya Guys...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena bayiku lagi sakit aku mohon doanya biar dia cepet sembuh ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena bayiku lagi sakit aku mohon doanya biar dia cepet sembuh ya guys. Kalian bisa ambil voucher di Karyakarsa sekalian mendoakan bayiku.

Terpaksa Menikahi Dokter (Republish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang