Larasati meraih tubuh Manda dengan cepat, karena dirinya berada paling dekat. Roni tekejut setengah mati saat menyaksikan ucapan Biantoro yang mendadak terbukti terhadap Manda. Yvanna segera mendekat dan ikut memeluk tubuh Manda seperti yang Larasati lakukan. Pram dan Reza datang ke ruang tamu setelah mendengar semua orang meneriakkan nama Manda dengan panik. Yvanna saat ini tengah mengalirkan kekuatannya pada tubuh Manda yang tampak sangat kesakitan.
"Ka--Kak Yvanna," lirih Manda."Tahan, Sayang. Tahan sakitnya. Aku akan coba membantumu melawan apa pun yang Pak Bian kirimkan," balas Yvanna, mencoba tetap berkonsentrasi untuk membantu Manda.
Reza ikut membantu Yvanna dan mengeluarkan ajian pengalih raga, agar rasa sakit yang Manda rasakan beralih padanya. Namun ajian itu tertolak oleh tubuh Manda hingga mengakibatkan Reza terdorong ke belakang. Larasati dan Pram menatap ke arah Reza.
"Ada apa, Reza? Kenapa kamu mendadak terdorong ke belakang?" tanya Pram.
"Tubuh Kak Manda menolak ajian pengalih raga yang aku berikan padanya, Kakek. Tubuhnya benar-benar menolak," jawab Reza, mulai menjadi panik.
"Kenapa bisa begitu? Seharusnya ajian pengalih raga bisa diterima oleh Manda agar dia tidak lagi merasa kesakitan," Larasati menangis dan terdengar putus asa.
Narendra mendekat setelah diberi jalan oleh Zian dan Ben. Ia meraih tubuh Larasati untuk dibawa menjauh dari sana, agar bisa memberikan ketenangan untuk Yvanna, Reza, dan Pram yang akan menangani Manda. Arini juga ikut merasa khawatir, terlebih setelah dirinya melihat bagaimana ekspresi ketakutan di wajah JoJo yang saat itu masih membantu Yvanna menyangga kepala Manda menggunakan bantal sofa. Pram melingkupi tubuh Manda dengan ajian pendekap raga, untuk mencegah apa pun yang akan mencoba kembali menyerang tubuh Manda dari luar. Yang sudah terlanjur masuk akan dilawan oleh Yvanna dan Reza dari dalam, sementara yang belum masuk sebisa mungkin ditahan oleh Pram.
Roni menatap ke arah Tika yang masih mematung di tempatnya dengan keadaan gemetar hebat. Apa yang terjadi pada Manda jelas membuatnya terguncang pada saat itu. Hal tersebut membuat Roni segera menarik tangan Zian agar menyadari bahwa Tika butuh untuk ditenangkan. Zian mendekat pada Tika dan mulai mencoba menenangkannya pelan-pelan. Lili menangis hebat saat melihat keadaan Manda saat itu. Aris ada di hadapannya dan berusaha untuk mendampinginya agar selalu tabah dalam menghadapi segalanya.
"Ada yang terus melukainya dari dalam," ujar Yvanna.
Yvanna masih berusaha melawan dari luar agar Manda tidak mengalami luka dalam. Ia berusaha melindungi setiap organ tubuh Manda yang paling penting menggunakan ajian ikat sukma. Darah yang tadi terus keluar dari mulut Manda perlahan mulai berhenti.
"Reza ... bantu aku menggunakan ajian pembalik! Cepat!" perintah Yvanna.
Reza pun segera mengeluarkan ajian pembalik dan memberikannya ke tubuh Manda. Manda benar-benar berusaha menahan rasa sakitnya yang luar biasa dalam diam. Wanita itu benar-benar tidak mengeluarkan teriakan ataupun keluhan meski hanya sedikit.
"Kamu bisa, Manda. Kamu pasti bisa bertahan, Sayang," bisik Jojo, sambil berupaya menahan airmatanya.
Tatapan Manda terarah tepat kepada Jojo. Manda ingin sekali mengatakan sesuatu pada pria itu, namun rasa sakit yang dirasakannya menghalangi keinginan tersebut. Jojo mencoba tersenyum untuk menghibur Manda, Manda bisa melihat hal itu dan tahu apa maksudnya.
"Jangan menyerah dari serangan orang itu. Kamu tangguh, kamu kuat. Aku selalu percaya itu dan mengagumi itu dari diri kamu. Kamu sudah benar, kamu benar karena membela Kak Tika dan tidak membiarkannya diinjak-injak oleh orang seperti Pak Bian. Kamu sudah benar, Sayang. Kamu tidak perlu takut, kamu akan selalu baik-baik saja. Menegakkan hal yang benar memang selalu diiringi dengan kesulitan, dan inilah salah satu kesulitan yang harus kamu hadapi. Tapi kamu tidak perlu khawatir, aku ada di samping kamu. Insya Allah aku akan selalu ada di samping kamu dan memberimu dukungan," janji Jojo.
Yvanna, Reza, maupun Pram jelas bisa mendengar apa yang Jojo katakan pada Manda, meskipun pria itu mengatakannya dengan lirih. Mereka--Pram dan Reza--kini benar-benar paham bahwa ada perasaan di antara Jojo dan Manda yang selama ini disimpan oleh keduanya. Hanya Yvanna yang tahu mengenai hal itu sejak dulu, dan Yvanna juga menyimpan kenyataan itu karena Manda dan Jojo sendiri yang meminta agar dirinya tak memberi tahu siapa pun.
"A'uudzubillaahi minas-syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahilladzi la yadhurru ma'asmihi syai'un fil ardhi wa laa fis sama'i wa huwas-sami'ul 'alim!"
HOEEEKKKK!!!
Manda kembali memuntahkan darah setelah Yvanna membacakan doa saat mendorong ajian yang dikeluarkannya. Namun kali ini bukan hanya darah yang keluar dari mulut Manda, melainkan disertai dengan pecahan-pecahan kaca yang begitu tajam.
"Keluarkan, Manda! Lawan dia!" perintah Yvanna.
HOEEEKKKK!!!
"Terus dorong menggunakan ajian pembalik, Reza!" lanjut Yvanna.
"Aku terus mendorongnya, Kak," balas Reza, sambil mengeluarkan semua kekuatannya.
Naya menangis dalam pelukan Nania.
"Kak Nia ... aku benar-benar tidak tega melihat Kak Manda menderita begitu. Aku takut Kak Manda kenapa-napa. Aku takut kehilangan dia," lirih Naya.
Nania segera mengusap-usap punggung Naya dengan lembut. Matanya sudah basah sejak tadi, karena tanpa sadar ia telah ikut menangis seperti yang Naya lakukan.
"Siapa yang akan selalu melindungi aku jika Kak Manda tidak ada? Siapa yang akan selalu menghiburku kalau Kak Manda tidak ada?" Naya benar-benar merasa takut.
"Sshh! Jangan bilang begitu. Insya Allah Manda akan baik-baik saja. Yvanna, Reza, dan Kakek Pram sedang mengusahakan agar dia berhenti muntah darah saat ini. Kita harus mendoakan yang terbaik untuknya. Karena kalau terjadi apa-apa pada Manda, entah apa yang akan terjadi juga pada Jojo," bisik Nania.
Naya mengerenyitkan keningnya selama beberapa saat usai mendengar apa yang Nania katakan. Ia menatap Nania, lalu beralih menatap ke arah Jojo yang masih menyangga kepala Manda di ruang tamu sana.
"Ya Allah ... apakah maksud Kak Nia, Kak Jojo memiliki perasaan untuk Kak Manda?" tanya Naya.
"Begitu pula sebaliknya, Naya. Manda pun memiliki perasaan untuk Jojo, hanya saja mereka berdua selama ini memilih diam dan tidak menunjukkannya secara terbuka. Tapi akhir-akhir ini, mereka berdua baru saja akan memutuskan untuk saling terbuka," jawab Nania, mulai kembali menangis pelan.
"Ya Allah ... kenapa mereka harus menyembunyikan hal itu? Kenapa mereka tidak memilih terbuka saja, agar tidak perlu ada penyesalan yang mengikuti seperti saat ini?" sesal Naya, yang tidak sadar lebih cepat tentang Jojo dan Manda.
"Mungkin mereka merasa belum siap, Naya. Maka dari itu mereka memutuskan untuk menyimpannya sendiri."
Manda sudah tidak merasa kesakitan sekarang. Keadaannya sudah tampak jauh lebih tenang. Manda tidak lagi muntah darah dan pecahan-pecahan beling seperti tadi. Yvanna, Reza, dan Pram kini benar-benar melingkupinya dengan ajian pendekap raga. Manda harus benar-benar aman setelah melewati hal menyakitkan tadi.
"Ayo ... biar kupindahkan kamu ke kamar, Sayang," ajak Yvanna, yang kemudian menggendong Manda seperti saat mereka masih kecil.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
TUMBAL UMUR
Horror[COMPLETED] Seri Cerita TUMBAL Bagian 5 Baru saja selesai menyelesaikan kasus yang berhubungan dengan hal gaib, Manda tiba-tiba saja mengalami muntah darah. Manda terus saja kesakitan karena ternyata wanita itu telah menjadi sasaran kekejaman dari a...