Ki Mitra membukakan pintu rumahnya ketika mendengar ketukan dari luar. Sosok Biantoro terlihat olehnya dan tampak membawa beberapa hal yang sudah ia sebutkan untuk syarat melakukan ritual tumbal umur. Ki Mitra mempersilakan Biantoro masuk ke rumahnya, lalu segera memeriksa semua hal yang dibawa oleh pria itu.
"Semuanya sudah lengkap?" tanya Ki Mitra."Kemenyan merah, lima ujung ranting pohon cendana, kain merah polos, buah kelapa kembar, dan juga telur pertama dari buaya perawan sudah aku lengkapi, Ki. Hanya tinggal ayam jantan berjari lima yang belum kudapatkan. Ayam itu adalah yang paling sulit kudapatkan saat ini," jawab Biantoro.
"Bagaimana pun caranya, kamu harus mendapatkan ayam jantan berjari lima itu. Ritual tumbal umur yang akan kita lakukan terhadap Manda tidak akan berhasil tanpa adanya persembahan ayam jantan berjari lima. Hari ini juga kamu harus usahakan semua itu. Datanglah lagi ke sini setelah kamu mendapatkan ayam jantan berjari lima. Setelah semua persyaratannya siap, barulah kamu boleh menghubungi Tika kembali dan beri dia peringatan seperti yang semalam kamu lakukan. Ingat, hanya ini jalan satu-satunya yang bisa kamu tempuh untuk menundukkan Tika dan membuatnya menjadi milikmu tanpa pelet," ujar Ki Mitra.
Biantoro mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Baik, Ki Mitra. Aku paham dengan apa yang sudah dijelaskan. Aku tidak akan mundur. Aku harus berhasil memiliki Tika, setelah aku mengorbankan semua hal yang kumiliki. Dia adalah satu-satunya yang kuinginkan sekarang, tidak ada yang lain," balas Biantoro, meyakinkan Ki Mitra bahwa dirinya tidak akan setengah-setengah.
Biantoro kemudian pergi dari rumah Ki Mitra. Ki Mitra tersenyum sinis setelah pria itu sudah tidak lagi terlihat di sekitar rumahnya.
"Dasar bodoh," gumamnya. "Aku tetap akan membuatmu bisa memiliki Tika dengan cara memberinya pelet secara diam-diam, seperti saat aku memberikan pelet terhadap Fani. Tapi setelah Manda kujadikan tumbal melalui ritual tumbal umur, dia akan tetap mati. Kapan lagi, aku bisa mendapatkan tumbal secara cuma-cuma tanpa harus berusaha mencari. Kebetulan sekali wanita itu lahir pada hari selasa pahing dan juga masih perawan. Aku jelas akan mendapatkan keuntungan jika berhasil menumbalkan umurnya. Umurku akan menjadi panjang dan juga aku akan mendapatkan kekayaan yang berlimpah tanpa henti. Benar-benar suatu keberuntungan karena aku bisa menemukan wanita yang cocok melalui Biantoro, setelah selama ini aku selalu gagal menemukan wanita yang sesuai dengan syarat."
Rencana busuk Ki Mitra jelas sama sekali tidak diketahui oleh Biantoro. Biantoro pun bahkan tidak menaruh curiga sama sekali terhadap ritual tumbal umur yang selalu disebut-sebut oleh Ki Mitra. Pria itu sudah dibutakan dengan nafsunya yang begitu ingin memiliki Tika. Akal sehatnya sudah tertutup rapat ketika mendengar sendiri dari Tika dan juga Manda, bahwa Tika telah memiliki calon suami yang disetujui oleh keluarga besarnya. Biantoro jelas tahu bahwa Keluarga Harmoko tidak akan menerima lamaran dari pria mana pun setelah mereka menetapkan calon suami untuk salah satu anggota keluarga mereka. Jadi sudah sangat jelas bagi Biantoro, bahwa dirinya tidak akan pernah dipertimbangkan oleh seluruh anggota Keluarga Harmoko untuk menjadi menantu di dalam keluarga tersebut. Terlebih karena Tika juga tidak pernah menyukainya dan sejak awal wanita itu hanya menganggapnya sebagai rekan kerja.
"Andai saja aku tahu bahwa rasanya akan sangat penuh dengan penyesalan ketika aku tidak memilih dirimu, maka aku tidak akan pernah memilih menikahi Fani dan akan berjuang untuk mendapatkanmu. Tapi tunggu saja, Tika. Aku benar-benar tidak akan pernah melepaskanmu lagi, setelah berhasil memilikimu nanti," batin Biantoro, seraya mengemudikan mobilnya ketika keluar dari area tempat tinggal Ki Mitra.
* * *
Jojo menatap Manda yang saat itu sedang menikmati bubur ayam. Mereka memutuskan untuk sarapan pagi di daerah Tanjungsiang, karena Lili sudah merengek ketika perutnya terasa sakit akibat kelaparan. Manda sadar betul jika dirinya saat itu sedang diperhatikan oleh Jojo, sehingga membuatnya sering sekali melirik ke arah pria itu.
"Kak Jojo enggak merasa lapar? Itu bubur ayamnya nanti akan dingin kalau tidak cepat-cepat dimakan," ujar Manda.
Senyum di wajah Jojo tampak semakin mengembang saat mendengar suara Manda.
"Aku sudah merasa kenyang hanya karena melihatmu makan dengan lahap," balas Jojo, yang sukses membuat Aris dan Yvanna mengangkat wajah mereka sekaligus melayangkan tatapan gemas ke arah pria tersebut.
"Kak Tika ... waktu dan tempat dipersilakan," ujar Aris, penuh keikhlasan.
Tika ikut mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Manda serta Jojo yang masih saling menatap. Wajah Jojo yang begitu cerah ketika menatap Manda dan wajah Manda yang selalu memerah ketika menatap Jojo, membuatnya sadar bahwa tidak ada yang bisa dilakukan untuk memisahkan kedua insan tersebut.
"Kalau hanya dengan menatap Manda bisa membuatmu menjadi sebahagia itu, kamu tunggu apa lagi Jo? Segeralah nikahi Manda. Kalau perlu hari ini juga akan kuperbolehkan," ujar Tika.
PFFFTTTTT!!! UHUKKK ... UHUKKK ... UHUKKK!!!
Ben mendadak tersedak teh manis hangat yang sedang diminumnya saat itu, ketika mendengar apa yang Tika katakan. Yvanna kini sibuk menepuk-nepuk punggung suaminya agar kembali tenang, sementara Zian, Aris, dan Lili ternganga di tempat mereka masing-masing.
"Kak Tika ... Kakak sehat, 'kan?" tanya Lili, ingin memastikan.
"Mm ... aku sehat kok, Li. Aku juga sadar seratus persen saat mengatakan apa yang kukatakan barusan kepada Jojo," jawab Tika.
Jojo dan Manda kini menatap ke arah Tika. Yvanna dan Ben juga melakukan hal yang sama. Mereka jelas ingin tahu apa alasan Tika berkata seperti itu. Tika kembali menatap mangkuk bubur yang di dalamnya masih tersisa setengah porsi. Ia mengaduk pelan bubur ayam itu dengan wajah yang begitu sendu, tak secerah biasanya.
"Aku tidak mau ada hal buruk lainnya yang terjadi, terutama kepada Manda. Aku merasa sangat bersalah semalam ketika melihat bagaimana Jojo yang berusaha menahan rasa takut kehilangan Manda. Aku gemetar hebat bukan karena takut pada Biantoro serta ancamannya semalam. Tapi aku takut saat melihat Jojo menyangga kepala Manda sambil menahan airmata. Aku hanya terus memikirkan tiga hal saat melihat semua itu. Bagaimana jika Manda tidak selamat? Apakah Jojo akan memaafkan aku, karena aku adalah penyebab dari hal buruk yang terjadi pada Manda? Apakah akan ada kebahagiaan lain yang bisa mengisi hidup Jojo jika itu bukanlah Manda? Aku benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan ketiga pertanyaan itu, bahkan setelah keadaan Manda membaik semalam," jelas Tika.
Manda pun hampir bereaksi setelah mendengar penjelasan dari Tika. Namun Yvanna menahannya dengan cepat dan memberinya tanda dengan isyarat gelengan kepala.
"Jadi ... kalau kalian bisa menikah hari ini juga, tolong segeralah menikah. Aku yakin kalian sudah tahu isi hati masing-masing dan tahu dengan apa yang hati kalian paling inginkan. Aku tidak mau menatap penyesalan. Entah itu penyesalan dari pihak Jojo ataupun dari pihak Adikku sendiri, yaitu Manda," Tika memperjelas segalanya.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
TUMBAL UMUR
Horror[COMPLETED] Seri Cerita TUMBAL Bagian 5 Baru saja selesai menyelesaikan kasus yang berhubungan dengan hal gaib, Manda tiba-tiba saja mengalami muntah darah. Manda terus saja kesakitan karena ternyata wanita itu telah menjadi sasaran kekejaman dari a...