Reza berlari masuk ke rumah setelah merasakan sesuatu yang tidak beres di sekitar Manda. Ia saat itu tengah membuat boks bayi dari kayu sisa yang ada di gudang. Ketika nalurinya terusik dengan hal yang tampaknya kembali berusaha menyerang Manda, ia pun segera meninggalkan pekerjaannya dan mencari keberadaan Manda. Munculnya Reza yang begitu mendadak di dalam rumah tentu saja menarik perhatian para orangtua yang sedang berkumpul. Mereka menatap ke arah Reza yang tengah mencari-cari keberadaan Manda, berharap mendapat penjelasan dari pria itu.
Manda turun dari lantai atas bersama Jojo di sampingnya. Yvanna dan Ben ada di belakang mereka, diikuti oleh Aris dan Silvia. Reza pun langsung berhenti ketika akhirnya melihat Manda yang hampir tiba di lantai bawah."Sudah kutangani, Dek. Kamu tenang saja," ujar Yvanna, yang jelas tahu mengapa Reza tampak begitu cemas.
"Aku sedang tidak siap barusan, Kak. Aku sedang fokus di gudang dan mengerjakan sesuatu," jelas Reza.
Yvanna pun merangkul Reza seperti yang biasa ia lakukan sejak kecil, ketika sedang berusaha membuatnya tenang.
"Mm ... jangan terlalu dipikirkan," saran Yvanna. "Kembalilah kerjakan yang sedang kamu kerjakan. Biar aku yang awasi Manda dan Kak Tika."
Reza pun mengangguk, lalu segera kembali keluar rumah menuju ke arah gudang. Pram menatap ke arah Ben yang saat itu sedang mengiringi langkah Jojo dan Manda bersama Aris dan Silvia. Yvanna mendekat tak lama kemudian dan langsung menatap ke arah Pram.
"Kakek, mari kita nikahkan Jojo dan Manda sesegera mungkin," ujar Yvanna.
Bagus menoleh ke arah Yvanna dan tampak sangat terkejut ketika mendengar apa yang tadi Yvanna katakan pada Pram.
"Sekarang? Hari ini juga?" tanya Bagus.
Yvanna tersenyum ke arah Bagus.
"Iya, Paman Bagus. Aku baru saja mendapat firasat buruk ketika sedang memberi perlindungan terhadap Manda barusan. Jadi aku sekarang menyarankan pada Kakek untuk menikahkan Jojo dengan Manda hari ini juga," jawab Yvanna, yang tampak begitu tenang.
"Kamu mendapat firasat buruk, Yv? Tapi kok kamu tersenyum sangat cantik begitu, bukannya memasang ekspresi gelisah?" tanya Nania yang tampak heran.
Ular putih milik Aris melata di bawah kaki Yvanna dan membuat senyum di wajah Yvanna semakin mengembang. Ia mengusap pelan punggung ular putih itu, sebelum menjawab pertanyaan dari Nania.
"Aku tersenyum karena setelah mendapatkan firasat buruk itu ada firasat baik yang menyertainya, Kak Nia. Maka dari itulah aku segera menyarankan pada Kakek untuk memberikan restunya kepada Manda dan Jojo," jelas Yvanna.
"Lalu bagaimana dengan Tika dan Zian, Sayang? Juga bagaimana dengan Aris dan Lili?" tanya Arini, seraya menggenggam tangan Yvanna yang baru saja diraihnya.
Yvanna pun duduk di sisi Arini lalu merangkulnya dengan penuh kehangatan seperti yang biasa ia lakukan sejak menjadi menantu di Keluarga Adriatma.
"Ibu tenang saja. Begitu pula dengan Paman Bagus dan Bibi Ayuni. Pernikahan Kak Tika dan Kak Zian ataupun Aris dan Lili akan segera menyusul. Saat ini kita hadapi dulu saat-saat paling kritisnya. Karena hanya dengan melewati saat-saat kritis itulah, aku akan mendapatkan jalan untuk menghentikan rencana busuk laki-laki bernama Biantoro itu. Kak Tika tidak akan lagi bisa diancam melalui Manda, dan Manda tidak bisa dia usik melalui orang suruhannya," Yvanna memberi Arini keyakinan.
"Berarti kamu sekarang sudah tahu, kalau Biantoro itu tidak bekerja sendirian untuk memberi ancaman kepada Tika?" tanya Pram.
"Iya, Kakek. Alhamdulillah aku sudah tahu bahwa dia tidak mengerjakan pekerjaan busuknya sendirian. Serta aku juga sudah tahu siapa orang yang membantunya tersebut. Hanya saja, aku tetap tidak boleh gegabah. Saat ini Manda tetap berada di posisi yang terancam, dan Kak Tika juga tidak berada pada posisi yang bisa menolak ancaman dari laki-laki itu. Maka dari itu kita harus maju selangkah lebih awal dari mereka, agar mereka tidak bisa berkutik ketika akhirnya aku menemukan titik pasti mengenai keberadaan mereka. Maka dari itulah, aku mohon pada Kakek untuk memberikan restu dan keputusan agar Manda dan Jojo bisa dinikahkan hari ini juga," jawab Yvanna, dengan nada yang benar-benar lembut agar Pram bisa menerima penjelasannya.
Pram pun mengangguk-anggukkan kepalanya, pertanda bahwa ia telah paham dengan situasi saat itu usai Yvanna memberikan penjelasan sesuai dengan firasat yang didapatnya. Pram kini menatap ke arah Narendra, Larasati, dan Arini yang tampak sedang menunggu pendapat ataupun masukan dari pria paruh baya tersebut.
"Apakah kalian siap, jika Manda dan Jojo harus dinikahkan hari ini juga? Apakah tidak akan ada yang merasa keberatan dengan hal tersebut?" tanya Pram.
"Jika firasat yang Yvanna dapatkan adalah kunci untuk menghentikan tindakan gila laki-laki itu dan bisa menjauhkannya dari kedua Putriku, maka aku dan Laras jelas tidak akan keberatan sama sekali, Ayah," jawab Narendra.
"Bagaimana dengan kalian, Laras ... Arini ...? Apakah kalian juga memiliki pikiran yang sama dengan Rendra, yang tidak merasa keberatan dengan dinikahkannya Manda dan Jojo?" Pram ingin tahu.
Arini dan Larasati kini saling menatap satu sama lain seraya tersenyum. Tangan mereka yang saling menggenggam sejak tadi kini terasa semakin erat.
"Tentu saja aku juga berpendapat sama seperti Suamiku, Ayah. Aku tidak keberatan sama sekali jika Manda dan Jojo harus dinikahkan hari ini juga," jawab Larasati.
"Ya, aku pun demikian. Aku jelas tidak akan menghalangi jika pada akhirnya Jojo menentukan pilihan, selama pilihannya jatuh pada wanita yang tepat dan bisa menerima segala kekurangan yang ada di dalam diri Jojo serta di dalam Keluarga Adriatma. Aku akan menyayangi Manda sama seperti aku menyayangi Yvanna. Insya Allah, Ra, aku akan menganggap Manda seperti Putriku sendiri, sebagaimana Jojo yang selalu kamu dan Kak Rendra anggap seperti Putra kalian sendiri selama ini, sejak dia menjadi sahabat Yvanna," janji Arini, kepada Larasati dan Rendra.
Pram menarik nafasnya dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan untuk tetap menjaga ketenangan di dalam hatinya.
"Alhamdulillah, kalau begitu orangtua kedua belah pihak calon pengantin sudah ikhlas dan sudah memberikan restu. Kalau begitu, mari kita nikahkan Manda dan Jojo hari ini juga. Lalu setelah itu kita biarkan Yvanna menyelesaikan semuanya yang bersangkutan dengan laki-laki bernama Biantoro itu beserta kaki tangannya, agar Tika juga bisa menikah dengan Zian serta Lili menikah dengan Aris. Kita akan laksanakan satu-persatu, agar Bagus dan Ayuni juga bisa merayakan pernikahan Putra-putranya sesuai dengan keinginan mereka. Pernikahan Manda dan Jojo cukup dilaksanakan secara sederhana hari ini, tapi tidak boleh demikian dengan pernikahan Tika dan Zian atau Lili dan Aris. Aku yakin, Bagus dan Ayuni juga memiliki impian sendiri untuk anak-anaknya serta kedua calon menantunya. Bagaimana? Apakah semuanya bisa disepakati?" tanya Pram.
"Insya Allah, kami berdua akan mengikuti apa pun yang terbaik pada saat ini. Kami jelas tidak mau terjadi sesuatu yang buruk, jadi kami akan mengikuti sebagaimana firasat baik yang Yvanna dapatkan," jawab Bagus, sekaligus mewakili Ayuni.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
TUMBAL UMUR
Horror[COMPLETED] Seri Cerita TUMBAL Bagian 5 Baru saja selesai menyelesaikan kasus yang berhubungan dengan hal gaib, Manda tiba-tiba saja mengalami muntah darah. Manda terus saja kesakitan karena ternyata wanita itu telah menjadi sasaran kekejaman dari a...